BERITA DIY - Isra Miraj merupakan salah satu bukti dari kekuasaan dan kebesaran Allah SWT. Isra Miraj secara bahasa berasal dari dua kata, yakni Isra yang berasal dari kata asra-yusri-isra yang memiliki arti memperjalankan. Lalu Miraj yang artinya adalah alat naik atau tangga.
Isra Miraj adalah peristiwa naiknya Nabi Muhammad SAW. Tepatnya dari masjidil ‘Aqsha menuju ke Sidratul Munthaha untuk menghadap Allah SWT. Isra Miraj terjadi pada malam ke-27 Rajab, menjelang tahun ke-10 kenabian atau 619 Masehi.
Jibril mendatangi Nabi Muhammad SAW ketika beliau sedang tertidur sambil membawa Buraq yang mampu berlari sangat kencang seperti kecepatan cahaya.
Kemudian Jibril menaikkan Rasulullah ke atas Buraq tersebut , lalu dari sana Rasulullah dinaikkan ke langit.
Dikutip dari buku karya Martin Lings dengan judul “Muhammad” halaman 143. Rasulullah bercerita"
“Jibril datang kepadaku dan mengusikku dengan kakinya. Aku segera duduk tegap. Setelah kulihat tidak ada apa-apa, aku berbaring kembali. Ia datang lagi untuk kedua kalinya. Ketiga kalinya ia mengangkatku. Aku bangkit dan berdiri di sampingnya. Jibril mengajakku menuju pintu masjid. Di sana ada seekor binatang putih, seperti peranakan antara kuda dan keledai, dengan sayap di sisi tempat menggerakkan kakinya. Langkahnya sejauh mata memandang.”
Seperti yang telah disebutkan dalam Al-quran bahwa puncak Mi'raj nya adalah Sidratul Munthaha. Salah satu tafsir tua menyebutkan bahwa Sidratul Munthaha adalah singgasana (‘Arsy). Segala sesuatunya merupakan misteri yang tersembunyi yang tidak diketahui oleh siapapun kecuali Allah SWT.
Ketika di Sidratul Munthaha Rasulullah mendapatkan perintah shalat lima puluh kali sehari semalam bagi umatnya. Kemudian Rasullullah serta Jibril turun melewati tujuh langit tempat mereka naik.
Mereka berjumpa dengan Nabi Musa yang menyampaikan kepada Rasulullah untuk meminta keringanan shalat kepada Allah SWT. Nabi Musa memberikan alasan bahwa umat nabi Muhammad akan berat menjalaninya. Sampai akhirnya perintah untuk shalat hanya lima waktu sehari semalam.
Setelah usai perjalanan Isra Miraj tersebut, rasulullah kembali ke Mekah dan menceritakan kisah yang dialami beliau.
Namun, tentu saja peristiwa tersebut sulit diterima oleh beberapa orang. Sejarah mencatat bahwa Abu Bakar merupakan orang pertama yang percaya terhadap peristiwa Rasulullah.
Kemudian gelar Ash-Shidiq diberikan kepada Abu bakar yang memiliki makna ‘Orang yang teguh hatinya dan jujur’.
Demikianlah kisah perjalanan Rasulullah bersama Jibril dengan menaiki Buraq menuju Sidratul Munthaha dan menerima perintah untuk menunaikan shalat.***