Rumini Itu Siapa? Kisah Mengharukan Korban Letusan Gunung Semeru yang Meninggal Berpelukan dengan Ibunya

- 7 Desember 2021, 11:20 WIB
Salah satu desa terdampak letusan Gunung Semeru. Ketahui Rumin itu siapa dan kisah mengharukan korban meletusnya Gunung Semeru yang meninggal berpelukan dengan ibunya.
Salah satu desa terdampak letusan Gunung Semeru. Ketahui Rumin itu siapa dan kisah mengharukan korban meletusnya Gunung Semeru yang meninggal berpelukan dengan ibunya. /ANTARA FOTO/Amarul Faruq



BERITA DIY - Rumini itu siapa? simak kisah mengharukan salah satu korban meletusnya Gunung Semeru yang ditemukan meninggal berpelukan dengan ibunya.

Gunung Semeru yang berada di Lumajang, Jawa Timur dilaporkan meletus pada Sabtu 4 Desember 2021 sore WIB.

Berdasarkan data terakhir dari BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) di hari Minggu 5 Desember 2021, jumlah korban meninggal telah mencapai 14 orang.

Baca Juga: Apa Itu Ramalan Jayabaya? Prediksi Jawa Terbelah yang Dikaitkan dengan Gunung Semeru Meletus, Benarkah?

Jumlah korban meninggal masih mungkin bertambah mengingat hingga hari ini terus dilakukan pencarian korban yang belum ditemukan.

Dari belasan korban yang meninggal dunia akibat meletusnya Gunung Semeru, terdapat kisah yang megharukan dan banyak diberitakan.

Kisah mengharukan tersebut adalah kisah yang menimpa Rumini, salah satu korban meninggal akibat letusan Gunung Semeru.

Baca Juga: Legenda Gunung Semeru: Dibawa dari India oleh Kura-kura hingga Mitos Ramalan Pulau Jawa Terbelah

Rumini (28) ditemukan meninggal dunia di Desa Curah Kobokan, Candipuro, Lumajang, Jawa Timur dalam kondisi berpelukan dengan ibunya Salamah (70).

Ibu dan Anak ini diketemukan meninggal berpelukan dan tertimpa bangunan yang diduga merupakan rumah mereka.

Dikutip BERITA DIY dari berbagai sumber, ketika Gunung Semeru meletus warga desa Curah Kobokan mulai berlarian meninggalkan rumah mencari tempat aman.

Baca Juga: Terkini! Info Erupsi Gunung Semeru Lumajang Hari Ini, Usai Meletus 4 Desember 2021, BNPB: 13 Orang Meninggal

Namun Rumini memilih menetap di dalam rumah karena ibunya sudah renta dan tidak mungkin bisa berlari.

Rumini yang merasa tidak tega pun memilih menemani ibunya di dalam rumah saat Gunung Semeru meletuskan awan panas yang menyabu desanya.

Keduanya pun ditemukan oleh warga dan petugas gabungan pada Senin, 6 Desember 2021 meninggal dunia dalam posisi berpelukan.***

Editor: Arfrian Rahmanta


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x