Gangguan hipogonadisme adalah keadaan ketika testis tidak atau kurang menghasilkan hormon testosteron secara cukup.
Hipogonadisme adalah gejala HIV-AIDS yang khusus untuk laki-laki. Usai dari terkena gangguan ini, akan ada gejala lanjutan seperti:
- disfungsi ereksi
- depresi
- kelelahan
- luka pada penis
- kurangnya pertumbuhan rambut di tubuh dan wajah
- infertilitas.
Baca Juga: Tanggal 1 Desember Memperingati Hari Apa? Simak Sejarah Hari AIDS Sedunia dan Tema Peringatan 2021
2. Prostatitis
Pembengkakan prostat dan kelenjar kecil di bawah kantung kemung dinamakan prostatitis. Adapun gejala umum adalah sensasi terbakar saat penis buang air kecil.
Selain itu, prostatitis akan memunculkan gejala-gejala lain seperti:
- nyeri saat ejakulasi
- air kencing menjadi keruh atau berdarah
- nyeri pada kantung kemih, testis, penis, skrotum, hingga rektum
- nyeri punggung bawah, perut, hingga selangkangan
Selain hipogonadisme dan prostatitis, ada pula gejala tahap awal dan akhir untuk para pengidap HIV-AIDS.
Baca Juga: Sejarah Hari AIDS Sedunia 1 Desember 2020, Simbol Perangi Wabah AIDS Akibat Virus HIV
Gejala tahap awal
Umumnya, setelah empat pekan terinfeksi HIV, maka penyakit flu akan menyerang. Gangguan flu dapat berlangsung beberapa bulan.