Apa Itu Rebo Wekasan di Bulan Safar 2021: Asal-usul Berasal dari Daerah Mana, Doa, Larangan hingga Amalan

- 5 Oktober 2021, 14:58 WIB
Apa itu Rebo Wekasan di bulan Safar. Mulai dari dari asal-usul dari daerah mana, doa, larangan hingga amalan yang disunnahkan untuk dijalankan.
Apa itu Rebo Wekasan di bulan Safar. Mulai dari dari asal-usul dari daerah mana, doa, larangan hingga amalan yang disunnahkan untuk dijalankan. /UNSPLASH/(@katekerdi)

BERITA DIY - Ketahui apa itu Rebo Wekasan di bulan Safar. Mulai dari dari asal-usul dari daerah mana, doa, larangan hingga amalan yang disunnahkan untuk dijalankan.

Seperti diketahui, Rebo Wekasan bakal jatuh pada Rabu, 6 Oktober 2021. Rebo Wekasan sendiri merupakan tradisi ritual yang dilaksanakan di hari Rabu terakhir di bulan Safar.

Asal-usul tradisi Rebo Wekasan ini bermula dari anjuran Syeikh Ahmad bin Umar Ad-Dairobi (w.1151 H) dalam kitab Fathul Malik Al-Majid Al-Mu-Allaf Li Naf’il ‘Abid Wa Qam’i Kulli Jabbar ‘Anid, atau biasa disebut: Mujarrobat ad-Dairobi.

Baca Juga: Amalan Rebo Wekasan yang Jatuh Pada Rabu 6 Oktober 2021, Ini Bacaan Doa dan Tata Cara Sholat Lidaf'il Bala

Pada kitab: Al-Jawahir Al-Khams karya Syeikh Muhammad bin Khathiruddin Al-‘Atthar (w. th 970 H) bahwasannya Syaikh al Kamil Fariduddin Sakarkanji berkata:

Sesungguhnya dalam setiap tahun diturunkan 320.000 bencana atau bala dan semuanya diturunkan pada hari Rabu akhir dari bulan Shafar, maka hari itu merupakan hari yang paling berat dalam setahun.

Tradisi Rabu Wekasan sudah berlangsung secara turun-temurun di kalangan masyarakat Jawa, Sunda, Madura, dan lain-lain.

Baca Juga: Bacaan Doa Lidaf'il Bala dan Artinya, Simak Hukum Amalan Menurut Islam dan Waktu Sholat Rebo Wekasan 2021

Baca Juga: Bacaan Doa Rebo Wekasan dan Artinya untuk Amalan Tolak Bala usai Sholat Lidaf'il Balaa

Bentuk ritual Rebo Wekasan yakni salat tolak bala atau lidaf'il balaa, berdoa dengan doa khusus, hingga selamatan.

Di beberapa kalangan NU, salat sunnah lidaf'il balaa ini mulai mengalami perubahan dengan disarankan tidak lagi diniatkan untuk memperingati Rebo wekasan, namun sebagai salat sunah sebagaimana salat lainnya saja.

Dikutip dari buku Amalan Shalat Rebo Wekasan: Amalan Versi Blokagung, U. N. Mahali, (2019:14), berikut doa dan amalan yang dapat dilakukan pada Rebo Wekasan bulan Safar:

 
“Bismilaahir rahmaanir rahiim. Wa shallallaahu alaa sayyidinaa muhammadin wa alaa aalihi wa shahbihi wa sallam. Allaahumma yaa syadiidal quwa wa yaa syadidal mihaal yaa aziiza dzallat Li’izzatika jamii’u khalqika ikfinii min jamii’I khalqika yaa muhsinu yaa mujammilu yaa mutafadh-dhilu yaa mun’imu yaa mukrimu yaa man laa ilaaha illa anta bi rahmatika yaa arhamar raahimiin Allaahumma bisirril hasani wa akhiihi wa jaddihi wa abiihi ikfinii syarra haadzal yawma wa maa yanzilu fiihi yaa kaafii fasayakfiyukahumul-laahu wa huwas-samii’ul ‘aliim. Wa hasbunallaahu wa ni’mal wakiilu wa laa hawla wa laa quwwata illaa billaahil ‘aliyyil ‘azhiim. Wa shallallaahu ta’aalaa ‘alaa sayyidinaa muhammadin wa ‘alaa aalihi wa shahbihi wasallam.”
 
 
Pada bulan Safar, Rebo Wakasan, yakni hari di mana Rasulullah SAW. mulai jatuh sakit selama 12 hari sebelum akhirnya meninggal pada Senin Maulid, selalu diperingati oleh seluruh umat Muslim. Atas dasar itu beredar untuk dilarang menikah.
 
Demikian penjelasan soal apa itu Rebo Wekasan di bulan Safar.***

Editor: MR Firmansyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x