Sedangkan untuk efek samping yang dimiliki oleh Johnson and Johnson sendiri akan menyebabkan beberapa gejala KIPI yang ringan. Setelah melakukan vaksinasi ini akan merasakan nyeri, sakit kepala, rasa lelah, mual, dan demam yang masih dapat diatasi.
Disisi lain, vaksin Cansino memiliki asal yang berbeda. Diketahui negara asal dari jenis ini merupakan dari Cina dan telah dilakukan berbagai uji klinis sebelum memberikan izin penggunaannya.
Dalam uji klinis yang telah dilakukan di berbagai negara seperti Argentina, Chile, Meksiko, Pakistan, dan Rusia tingkat efikasi yang dimiliki oleh vaksin Cansino diklaim maksimal memiliki tingkat efikasi hingga 95,47 persen.
Namun tingkat efikasi yang diklaim dimiliki oleh vaksin tersebut baru dapat dimiliki setelah melakukan vaksinasi dalam kurun waktu hingga 28 hari setelahnya. Sehingga belum dapat dirasakan secara langsung.
Baca Juga: Cara Daftar Vaksin Gratis Selain di Peduli Lindungi, Simak Panduan Mendapatlan e-Tiket Vaksin COVID
Selain itu, vaksin Cansino juga memiliki efek samping yang akan dirasakan oleh masyarakat yang melakukan vaksinasi. Beberapa efek samping yang dimilikinya adalah seperti demam, mual, dan nyeri otot yang masih dalam kategori ringan.
Penggunaan kedua vaksin tersebut hingga kini masih menunggu rekomendasi dari Kemenkes untuk digunakan. Mengingat hingga kini telah terdapat beberapa vaksin yang beredar di Indonesia seperti Sinovac, Bio-Farma, AstraZeneca, Sinopharm, Moderna, Pfizer, dan Sputnik-V.
Demikianlah penjelasan lengkap menegenai vaksin Johnson and Johnson dan juga Cansino yang telah mendapat izin untuk digunakan.***