Dr. Gotur, MD, seorang dokter perawatan kritis di Houston Methodist Hospital mengatakan, sebagian besar pasien Covid-19 yang mengalami Badai Sitokin mengalami demam dan sesak napas, kemudian mengalami begitu banyak kesulitan bernapas sehingga akhirnya memerlukan ventilasi. Hal ini biasanya terjadi sekitar enam atau tujuh hari setelah timbulnya penyakit.
Dilansir dari Health.com, tidak ada cara untuk menguji apakah seseorang mengalami Badai Sitokin atau tidak, meskipun pemeriksaan darah dapat memberikan petunjuk kepada dokter bahwa respons hiper-inflamasi sedang terjadi.
Jika tidak, dokter melihat bagaimana pasien secara individu muncul, seperti apakah mereka terus mengalami kesulitan bernapas meskipun menerima oksigen. Itu mungkin berarti tubuh mereka dibanjiri sitokin.
Sejauh ini pengobatan yang dilakukan untuk Badai Sitokin ini adalah intubasi ventilator dan oksigenasi membran ekstrakorporeal (ECMO).
Dokter juga memperhatikan bagaimana pasien merespons beberapa perawatan yang digunakan, seperti infus plasma antibodi, obat pengikat protein, dan terapi sel induk. Beberapa dokter juga menggunakan obat yang memblokir interleukin-6 (IL-6), salah satu mediator biologis utama yang bertanggung jawab atas badai sitokin.
Demikian informasi seputar gejala, cara mencegah, dan pengobatan bagi penderita Covid-19.***