Apa Itu Badai Sitokin yang Dialami Deddy Corbuzier Saat Terpapar Covid-19? Bisa Sebabkan Kematian?

- 23 Agustus 2021, 14:34 WIB
Potret Deddy Corbuzier yang sempat kritis karena badai sitokin.
Potret Deddy Corbuzier yang sempat kritis karena badai sitokin. /Instagram.com/@mastercorbuzier

BERITA DIY - Deddy Corbuzier baru-baru ini membeberkan fakta mengejutkan tentang dirinya dalam kanal YouTube Deddy Corbuzier yang tayang pada 22 Agustus 2021.

Deddy Corbuzier menyebut dirinya sempat jatuh sakit karena Covid-19 dan mengalami badai sitokin hingga kritis selama tiga hari. Kondisi tersebut yang menyebabkan Deddy Corbuzier berhenti melakukan podcast dan menghilang dari publik.

"Pagi-pagi saya dibawa ke Medistra. Ketika dibawa ke Medistra saya bertemu dengan dokter Gunawan. Dokter Gunawan bilang ini memburuk. Ketika dicek di CT Thorax 60, yang tadinya 30 naik ke 60 dan keadaannya masuk ke kondisi momen badai sitokin," ungkap Deddy Corbuzier.

Baca Juga: Apa Itu Komorbid Asma dan Badai Sitokin yang Dialami Raditya Oloan Suami Joana Alexandra? Ini Penjelasannya

Deddy Corbuzier menerima perawatan di rumah sakit dan harus meninggalkan pekerjaannya. Ia menyebut jika Ia kaget saat disebut dirinya mengalami badai sitokin yang Ia tahu adalah penyebab banyak pasien meninggal dunia.

Lantas apa itu badai sitokin yang sempat dialami oleh Deddy Corbuzier?

Badai Sitokin adalah kondisi tubuh yang bisa dialami oleh seseorang disebabkan oleh berbagai faktor termasuk infeksi virus Covid-19. Badai Sitokin atau yang memiliki nama latin Cytokine storm syndrome dapat terjadi karena respon imun yang berlebihan.

Kondisi Badai Sitokin adalah masalah serius yang harus ditangani secara intensif. Saat seseorang terinfeksi virus, sistem imun atau sistem daya tahan tubuh yang diperankan oleh Leukosit (sel darah putih) akan mendeteksi dan melawan virus yang masuk.

Baca Juga: Perbedaan dan Gejala Virus Corona Varian Delta dan Kappa, Mana yang Lebih Berbahaya?

Pada umumnya bagi orang yang memiliki kesehatan tubuh tinggi, sel darah putih akan melawan virus dan melakukan penyembuhan. Namun, pada orang yang memiliki sistem daya tahan rendah akan mudah sakit karena virus leluasa menyebar.

Badai sitokin terjadi apabila sel darah putih memberikan respon yang berlebihan untuk melawan virus yang menginfeksi. Respon berlebihan ini tidak berdampak baik bagi kesehatan dan membuat seseorang berada pada masa badai sitokin.

Berdasarkan penjelasan dr. Gunawan, narasumber yang dihadirkan dalam podcast Deddy Corbuzier, Deddy Corbuzier mengalami badai sitokin karena respon sel darah putih yang berlebihan terhadap virus Covid-19 yang masuk.

Kekuatan virus yang terlalu besar membuat sel darah putih akan pecah atau menghancurkan diri dan menyebabkan tubuh mengalami peradangan yang berakibat pada badai sitokin.

Baca Juga: Mengenal Infus Kromosom, Perawatan Kulit yang Digunakan Pasangan Artis Raffi Ahmad dan Nagita Slavina

"Sel darah putih akan mengenali virusnya kemudian akan dia makan. Waktu dia makan, virus itu sulit dibunuh jadi dia 'bunuh diri' sel darah putihnya, waktu dia 'bunuh diri', dia pecah, dia mengeluarkan zat peradangan. Itulah yang menyebabkan peradangan berlebihan," jelas dr. Gunawan pada Deddy Corbuzier.

Secara ringkas, badai sitokin disebabkan karena respon imun pada sesorang berlebihan dan mengakibatkan peradangan akibat pecahnya sel darah putih. Kondisi badai sitokin bisa mengancam jiwa dan kondisi yang berbahaya.

Saat mengalami kondisi ini, seseorang harus segera mendapatkan pertolongan medis yang memadai untuk memperkecil kerusakan akibat terjadinya badai sitokin.***

Editor: Muhammad Suria


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah