BERITA DIY - Jelang rayakan Idul Adha, umat muslim dianjurkan untuk melaksanakan amalan di 10 hari pertama bulan Dzulhijjah.
Keutamaan sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah ialah berkumpulnya sekian jumlah ibadah yang beragam.
Salah satunya adalah berpuasa di 1-9 Dzulhijjah atau sering disebut puasa Idul Adha, lebih utama puasa Arafah (9 Dzulhijjah).
Baca Juga: Bacaan Doa Sebelum dan Sesudah Berhubungan Badan untuk Suami Istri: Lengkap Arab, Latin, dan Artinya
Seperti apa yang diceritakan Hunaidah bin Khalid, dari istrinya, beberapa istri Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan:
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَصُومُ تِسْعَ ذِى الْحِجَّةِ وَيَوْمَ عَاشُورَاءَ وَثَلاَثَةَ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ أَوَّلَ اثْنَيْنِ مِنَ الشَّهْرِ وَالْخَمِيسَ
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berpuasa pada sembilan hari awal Dzulhijah, pada hari ‘Asyura’ (10 Muharram), berpuasa tiga hari setiap bulannya, awal bulan di hari Senin dan Kamis.” (HR. Abu Daud no. 2437 dan An-Nasa’i no. 2374. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih)
Baca Juga: Idul Adha 2021: Bacaan Niat Puasa Tarwiyah dan Arafah 8-9 Dzulhijjah 1442 H, Lengkap dengan Arab dan Artinya
Dari hadist di atas, jelas Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam menganjurkan umat muslim yang beragama Islam untuk berpuasa Arafah. Pun, ada hadist lain yang shahih dalam ajakan puasa Arafah:
صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِيْ قَبْلَهُ ، وَالسَّنَةَ الَّتِيْ بَعْدَهُ
"Puasa pada hari Arafah (tanggal 9 Dzulhijjah), aku berharap kepada Allâh, Dia akan menghapuskan (dosa) satu tahun sebelumnya dan satu tahun setelahnya." (Shahih: HR Muslim (no. 1162 (196)).
Baca Juga: Tata Cara, Bacaan Doa, dan Niat Shalat Jenazah untuk Laki-laki dan Perempuan