BERITA DIY - Belakangan, di grup-grup chat WhatsApp ramai tersiar pesan berantai yang berisi klaim bahwa obat bernama Ivermectin ampuh sembuhkan Covid-19. Apakah benar?
Ini terkait pelonjakan kasus Covid-19 yang terjadi di Kudus, Jawa Tengah. Dimana virus Corona varian Delta mendominasi penularan di daerah tersebut.
"Utk warga Jkt, skrg Ivermectin 12 mg utk Covid sdh tersedia bebas di Apotik Jkt. Jadi utk warga Jkt, andai ada saudara/teman yg Positif Covid, disarankan utk segera minum Ivermectin 12 mg, produksi PT. Harsen Farma Indonesia," tulis salah satu akun yang menyiarkan pesan tersebut di salah satu grup WA.
Lantas, apakah benar dan terbukti klinis Ivermectin dapat menyembuhkan dan mencegah Covid-19?
Disadur dari rilis Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) pada 10 Juni 2021, penggunaan Invermectin untuk pengobatan dan pencegahan Covid-19 masih membutuhkan penelitian yang lebih menyakinkan.
Memang, telah ada penelitian mutakhir perihal pemakaian Invermectin untuk pencegahan ataupun pengobatan Covid-19.
Lewat penelitiannya, tim dari Monash University dan University of Melbourne, Australia, menyatakan bahwa Invermectin berpotensi membunuh coronavirus.
Obat ivermectin memiliki efek antiviral yang berhasil mengurangi angka perkembangan virus sebanyak 99,8 persen dalam waktu 48 jam.
Ivermectin bekerja dengan cara menghambat protein yang membawa virus corona ke dalam inti tubuh manusia. Jika virus tidak dapat masuk ke dalam inti sel, virus tidak akan bereplikasi (memperbanyak diri).
Namun, penelitian tersebut baru dilakukan pada sel-sel yang terdapat di laboratorium. Hingga saat ini, uji coba obat ivermectin terhadap Covid-19 di tubuh manusia belum dilakukan.
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan akan menindaklanjuti studi terhadap penggunaan obat Ivermectin dalam pengobatan Covid-19. Studi lanjutan ini sejalan dengan prinsip kehati-hatian BPOM.
Sementara itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa bukti saat ini tentang penggunaan Ivermectin dalam pengobatan pasien Covid-19 tidak dapat disimpulkan.
Ivermectin: Obat keras untuk penyakit cacingan
BPOM menjelaskan lagi, kalau Ivermectin kaplet 12 mg terdaftar di Indonesia untuk mengobati infeksi cacing gelang.
Ivermectin diberikan dalam dosis tunggal 150-200 mcg/kg berat badan dengan pemakaian satu tahun sekali. Ivermectin merupakan obat keras yang pembeliannya harus dengan resep dokter dan penggunaannya di bawah pengawasan dokter.
Baca Juga: 6 Stasiun Kereta Api Ini Akan Lakukan Tes Antigen Corona Acak Mulai Hari Ini, Ada Stasiun Bekasi
Saat ini, tablet Ivermectin hanya diperbolehkan untuk digunakan pada manusia dalam pengobatan beberapa penyakit akibat cacing atau parasit, itu pun dalam dosis yang sangat spesifik.
Sementara formulasi topikal Invermectin disetujui untuk digunakan pada manusia dengan resep hanya dalam pengobatan parasit eksternal, seperti kutu rambut, dan untuk kondisi kulit seperti rosacea.
BPOM imbau masyarakat tidak membeli Ivermectin secara bebas
BPOM meminta kepada masyarakat agar tidak membeli obat Ivermectin secara bebas tanpa resep dokter, termasuk membeli melalui platform daring.
Pada Senin, 21 Juni 2021 kemarin, BPOM telah memberikan izin edar untuk Ivermectin sebagai obat terapi Covid-19 yang diproduksi oleh PT Indofarma Tbk.
Harga jual Ivermectin berkisar pada Rp 5.000 sampai Rp 7.000 per tablet. Namun, Erick Thohir Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menegaskan, obat Ivermectin ini bukan obat Covid-19, tetapi obat terapi Covid-19.
"Pemakaian obat Ivermectin ini harus dapat izin dokter dalam kegunaannya dalam keseharian," papar Erick Thohir, dalam konferensi pers, Senin 21 Juni 2021.
Efek samping penggunaan Ivermectin
Ivermectin yang digunakan tanpa indikasi medis dan tanpa resep dokter akan dalam jangka waktu panjang dapat mengakibatkan efek samping, seperti nyeri otot/sendi, ruam kulit, demam, pusing, sembelit, diare, mengantuk, dan Sindrom Stevens-Johnson, merupakan kelainan serius dan langka yang menyerang kulit, selaput lendir, dan mata.
Baca Juga: 6 Stasiun Kereta Api Ini Akan Lakukan Tes Antigen Corona Acak Mulai Hari Ini, Ada Stasiun Bekasi
Kesimpulan
Karena itu, hingga artikel ini dimuat pada 22 Juni 2021, berbagai otoritas kesehatan menyatakan bahwa Ivermectin belum terbukti dalam mengobati maupun mencegah Covid-19.***