Profil Epyardi Asda, Bupati Solok yang Marahi Petugas Puskesmas Karena Tutup Layanan UGD Jam 5 Sore

- 17 Juni 2021, 11:32 WIB
Profil Bupati Solok Epyardi Asda yang viral karena marahi Kepala Puskesmas yang tutup layanan UGD jam 5 sore.
Profil Bupati Solok Epyardi Asda yang viral karena marahi Kepala Puskesmas yang tutup layanan UGD jam 5 sore. /facebook.com/epyardiasda/

Sebelum menjabat sebagai Bupati Solok, Epyardi Asda merupakan Anggota DPR RI selama tiga periode di bawah Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Epyardi Asda tercatat duduk di kursi legislatif pada periode 2004-2009, 2009-2014 dan 2014-2018.

Pada tahun 2014 silam, Epyardi Asda pernah mencalonkan diri sebagai Ketua Umum PPP pada Muktamar partai yang ke-8. Namun, Epyardi Asda memilih mundur karena melihat konflik di tubuh PPP yang tak kunjung reda.

Epyardi Asda juga pernah terlibat konflik perpecahan fraksi PPP di DPR RI. Perpecahan ditengarai ada dua kepemimpinan fraksi PPP DPR RI yakni dipimpin Epyardi Asda dan Hasrul Azwar.

Baca Juga: Profil Ezra Walian: Pemain Persib Bandung yang Siap Gabung Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Asia 2023

Meakipun kemudian Epyardi Asda ditetapkan sebagai Ketua Fraksi PPP DPR RI berdasarkan surat keputusan DPP PPP, dirinya lebih memilih mundur dari partai berlogo ka'bah ini. Ia pun menyenrang ke PAN sejak tahun 2018 sampai sekarang.

Selain di dunia politik, Epyardi juga diketahui merupakan seorang pengusaha. Ia tercatat pernah mendirikan beberapa perusahaan seperti PT Kaluku Maritima Utama, PT Tree Elang Maritim dan PT Anugerah Tetap Cemerlang. Kebanyakan perusahan miliknya berhubungan dengan kelutan.

Epyardi Asda juga pernah viral di sosial media lantaran membagikan sembako pada masyarakat di masa pembatasan sosial yang diterapkan pemerintah pusat. Ia pun sempat memarahi petugas Sat Pol PP yang berada di lokasi pembagian sembako.

Baca Juga: Profil dan Perjalanan Karir Markis Kido, dari 10 Gelar Superseries sampai Medali Emas Olimpiade

Setelah kejadian itu Epyardi Asda menyatakan permintaan maaf. Ia mengaku emosi lantaran merasa tidak bersalah dan melanggar aturan apapun. Ia jug mengatakan pembagian sembako yang dilakukanya merupakan zakat dan sudah hari kesebelas.

Ia mengaku merasa marah lantaran sebelumnya tidak pernah ada yang mempermasalahkan, bahkan Epyardi Asda mengatakan kegiatan itu sebelumnya dihadiri oleh Kapolsek, Wakil Bupati hingga Wali Nagari degan mematuhi protokol kesehatan.

Halaman:

Editor: Muhammad Suria


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x