Berdampak Buruk Pada Mental Anak, Ini 5 Tanda Orang Tua 'Toxic Parents'

- 23 Mei 2021, 13:45 WIB
Ilustrasi - Orang tua yang selalu menginterogasi anak termasuk toxic parents.
Ilustrasi - Orang tua yang selalu menginterogasi anak termasuk toxic parents. / Freepik.com/peoplecreations

BERITA DIY - Ketika orang tua begitu mengatur dan mengontrol penuh keputusan anak dalam urusan sekolah sampai bersosialisasi, bisa disebut orang tua itu punya kecenderungan menjadi toxic parents. Apa sih toxic parents itu?

Istilah tersebut mencangkup orang tua yang berperilaku buruk kepada anaknya, baik secara fisik maupun non-fisik. Pun, segala tindak-tanduk orang tua yang 'meracuni' keadaan psikologis dan kesehatan mental anak.

Dalam buku "Toxic Parents: Overcoming Their Hurtful Legacy and Reclaiming Your Life", Susan Forward menjelaskan kelompok orang tua yang termasuk toxic parents, yaitu antara lain:

Baca Juga: Mengenal Infus Kromosom, Perawatan Kulit yang Digunakan Pasangan Artis Raffi Ahmad dan Nagita Slavina

Baca Juga: Mengenal Bipang Ambawang, Babi Panggang Kalimantan yang Viral karena Video Jokowi

Mereka yang mengandalkan pada hukuman fisik berlebihan demi alasan kedisiplinan, melibatkan anak untuk menyelesaikan masalah pribadi orang tua, menekan psikis anak, hingga mengancam anak dan mengiming-imingi anak dengan uang.

Akibat yang ditimbulkan dari orang tua yang 'beracun' ini tak lain adalah luka batin dan perasaan traumatis kepada anak mereka. Dampak kepada mental sangat besar, hingga si anak tumbuh dewasa.

Lantas, apa sih ciri-ciri orang tua yang termasuk toxic parenting?

1. Kerap komplain

Orang tua yang seperti ini, takkan pernah bisa merasa puas dengan segala kondisi anak. Menurutnya, ada saja hal yang kurang dan salah.

Baca Juga: Mengenal Gejala Covid-19 dan Perbedaannya dengan Penyakit Pneumonia, Berikut Penjelasannya

mengenalBaca Juga: Mengenal 5 Zona Kedalaman Laut dan Hewan yang Hidup di Dalamnya, dari Jurang hingga Palung

Terlebih, anak kerap diposisikan untuk merasa bersalah terhadap perilakunya tanpa diberi alasan yang masuk akal. Akhirnya, anak akan cenderung menjadi seorang pengkritik berat, bahkan pada dirinya sendiri hingga dewasa.

2. Mengontrol penuh keputusan anak

Anak yang manja dan tidak mandiri bisa sangat mungkin dikarenakan perilaku toxic dari orang tuanya. Seperti, anak tak dilatih untuk membuat keputusan.

Hal ini biasanya karena orang tua kerap mengontrol penuh setiap keputusan yang dibuat anak. Jika dibiarkan, ini akan membuat anak tak dapat mengetahui hal-hal yang terbaik bagi dirinya sendiri.

Baca Juga: Mengenal European Super League atau Liga Super Eropa dan Tim yang Ikut, Ancaman Bagi Liga Champions

Baca Juga: Mengenal Tentang Pengertian Gempa Bumi dan Jenis-jenis yang Jarang Diketahui Orang

3. Memaksa anak untuk bercerita

Tidak semua anak nyaman untuk bercerita secara terbuka kepada orang tuanya. Faktor ini disebabkan banyak hal.

Namun, kebanyakan karena sikap orang tua yang tak bisa memosisikan dirinya sebagaii pendengar. Mereka bahkan sering sebagai interogator.

Anak menjadi takut untuk bercerita dan akan menyimpan keluh-kesahnya sendiri. Dampaknya, akan akan kurang bisa mengekspresikan dirinya.

MenBaca Juga: Mengenal Program JKP, Karyawan PHK Digaji Selama 6 Bulan hingga Dapat Pelatihan, Ini Syaratnya

4. Membagi masalah kepada anak

Ini peraturan pertama dalam berumah tangga: Kondisikan agar anak dapat hidup nyaman tanpa mengetahui permasalahan keluarga. Ini penting terutama pada anak di usia tumbuh kembang.

Jika anak sudah diajak menyelesaikan masalah keluarga yang tak ia pahami, hal ini akan memengaruhi kesehatan mental dan bahkan dapat menyebabkan trauma.

Baca Juga: Apa Itu Trihari Suci? Mengenal Makna Kamis Putih, Jumat Agung hingga Paskah bagi Umat Kristiani

5. Kerap merendahkan kepercayaan diri anak

Tak semua orang tua percaya jika anaknya hebat dalam melakukan sesuatu hal. Sebagian besarnya malah cenderung meremehkan dan merendahkan kemampuan anaknya sendiri.

Kerap membanding-bandingkan anak dengan lainnya adalah salah satu tanda kemalasan orang tua mencari keunikan dari anaknya sendiri. Hingga kemudian, si anak mulai kehilangan kepercayaan dirinya.

Akhirnya, si anak kerap bermalas-malasan dalam aktivitasnya karena ia akan tahu jika hasilnya akan tak diapresiasi.

Baca Juga: Mengenal 6 Rukun Iman Beserta Penjelasan dan Maknanya dalam Kehidupan Sehari-hari

Begitulah tanda-tanda toxic parenting yang dapat membahayakan kesehatan mental anak. Anda bisa lebih bijak dalam bersikap kepada anak.***

Editor: Arfrian Rahmanta


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x