Sementara itu, pihak petani mengatakan awalnya ia takut ketika TNI AD mendatangi kampung mereka.
Hal itu karena mereka khawatir ditangkap atau dibawa ke kantor polisi karena tindak pidana yang sudah lama mereka tinggalkan.
Baca Juga: Pemerintah Luncurkan Kartu Tani, Ini Manfaatnya
Ternyata, TNI AD hadir untuk membantu warga mengubah gaya produksi mereka dan bahkan memberikan banyak bantuan lainnya.
"Harapan saya TNI Angkatan Darat untuk bisa terus membantu kami, membina kami terus," kata Fauzan, salah satu petani jagung mantan penanam ganja.
Fauzan juga berharap agar TNI AD tidak buru-buru meninggalkan kampung mereka untuk terus membina dan membimbing warga tani.
Dari proses pertaniannya, warga Lambada berhasil memanen lima hingga delapan ton jagung untuk setiap satu hektar lahan.
Penghasilan dari panen tersebut nantinya akan dibagi rata kepada seluruh warga yang bertani untuk membantu biaya hidup sehari-hari.***