BERITA DIY - Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat Andi Arief memberikan tanggapan terkait Moeldoko yang membeberkan alasannya mau menerima jabatan sebagai Ketua Umum Partai Demokrat melalui Kongres Luar Biasa (KLB) di Sibolangit, Deli Serdang, Sumatera Utara yang digelar awal bulan Maret 2021 lalu.
Seperti diketahui sebelumnya, Moeldoko menyampaikan alasan tersebut melalui rekaman video yang ia bagikan lewat akun Instagram pribadinya pada Minggu, 28 Maret 2021.
"Ada sebuah situasi khusus dalam perpolitikan nasional, yaitu telah terjadi pertarungan ideologis yang kuat menjelang 2024. Pertarungan ini terstruktur dan gampang dikenali," kata Moeldoko. dikutip dari video Instagram @dr_moeldoko, yang diunggah pada 28 Maret 2021.
Moeldoko mengatakan terdapat kecenderungan tarikan ideologis yang kuat dari Demokrat. Menurutnya, hal tersebut lebih dari sekedar menjaga ideologis berpolitik agar tidak nelenceng dari kiblat demokrasi bangsa.
Dalam video berdurasi dua menit lebih itu, Jenderal bintang empat itu juga menyampaikan alasannya menerima jabatan tertinggi di Partai Demokrat menggantikan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
"Saya ini orang yang didaulat untuk memimpin Demokrat, dan kekisruhan sudah terjadi. Arah demokrasi sudah bergeser di dalam tubuh Demokrat," ujar Moeldoko.
Baca Juga: Bantah Penjelasan Moeldoko, AHY Tegaskan Partai Demokrat Menganut Ideologi Pancasila
Pernyataan Moeldoko ini mendapat tanggapan dari Ketua Bappilu Demokrat Andi Arief melalui akun twitter pribadinya @AndiArief_.
"Pak Moeldoko sudah pasang kuda2 mau cuci tangan. Nanti kalau gagal daftar di Depkumham dia akan menjawab saya cuma diundang, kata panitia penyelenggara AD/ART sudah sesuai," tulisnya pada 28 Maret 2021.
Pak Moeldoko sudah pasang kuda2 mau cuci tangan. Nanti kalau gagal daftar di Depkumham dia akan menjawab saya cuma diundang, kata panitia penyelenggara AD/ART sudah sesuai. Itulah inti video Moeldoko menjawab kudeta yg beredar. Bukan sikap ksatria. Mau mencuri tertangkap basah.— andi arief (@Andiarief__) March 28, 2021
Andi Arief pun lantas menyebut bahwa sikap yang ditunjukkan Moeldoko bukanlah sikap seorang ksatria.
"Itulah inti video Moeldoko menjawab kudeta yg beredar. Bukan sikap ksatria. Mau mencuri tertangkap basah," pungkasnya.
Sebelumnya Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) juga menanggapi pernyataan Moeldoko dengan menyebut Moeldoko seolah menghasut memanfaatkan isu 'pertentangan ideologi' karena tidak mampu memberikan pernyataan yang benar.
"Apalagi etika keperwiraan dan keprajuritan," tutur AHY.***