Network
BERITA DIY - Habib Rizieq Shihab mencuri perhatian publik lantaran diam membisu sberulang kali saat ditanya hakim kala persidangan. Hal tersebut lantas mendapat sorotan dari mantan politikus Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean.
Habib Rizieq Shihab (HRS) membisu usai berulang kali ditanya hakim karena merasa pemerintah berupaya menzalimi dirinya.
Ferdinand Hutahaean menyebutkan bahwa Habib Rizieq terlalu ingin mengatur hal-hal teknis di persidangan.
Baca Juga: 5 Alasan Vaksin AstraZeneca Masih Boleh Digunakan Meski Haram
"Orang ini merasa bisa mengatur semua," tulis Ferdinand di akun twitter pribadinya @FerdinandHaean3 pada Jum'at, 19 Maret 2021.
Habib Rizieq (HRS) dinilai Ferdinand terlalu baperan karena merasa sidang virtual adalah upaya pemerintah untuk menzalimi dan berbuat tidak adil terhadap dirinya.
"Merasa bahwa soal sidang virtual adalah upaya pemerintah menzalimi dirinya atau berbuat tidak adil pada dirinya," tuturnya.
Baca Juga: Terbongkar! Nino Diminta Papa Candra Untuk Lakukan Tes DNA Reyna? Sinopsis Ikatan Cinta Malam Ini
Ferdinand Hutahaean juga menegaskan bahwa soal sidang diadakan secara virtual ataupun offline itu sudah ada aturannya dan sudah banyak sidang yang digelar secara virtual selama pandemi Covid-19 ini.
"Padahal soal ini ada aturannya dan banyak sudah persidangan virtual. Cari masalah..!!," ucapnya.
Perlu diketahui, HRS kembali menjalani sidang sebagai terdakwa kasus tes swab RS UMMI yang digelar di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Timur (Jaktim), Jumat, 19 Maret 2021 malam.
HRS dihadirkan secara virtual dari Rutan Bareskrim Polri.
Masih sama dengan sidang sebelumnya soal kasus kerumunan Petamburan dan Megamendung, kali ini HRS juga tetap menolak sidang digelar virtual.
HRS ingin dihadirkan langsung di ruang sidang PN Jaktim. Namun, kali ini dirinya tak lagi marah-marah kepada majelis hakim seperti sidang tadi pagi.
Ia kini hanya diam saat beberapa kali ditanya hakim. HRS juga enggan duduk di kursi terdakwa.
"Apakah saudara bersedia mengikuti sidang?" tanya hakim.
Namun, tak ada jawaban yang datang dari HRS.***
