Beda Jokowi, SBY, dan JK Soal 'Silakan Kritik Pemerintah', SBY: Pujian Berlebih Datangkan Kegagalan

- 13 Februari 2021, 13:12 WIB
Kolase foto Mantan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Kolase foto Mantan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Presiden Joko Widodo (Jokowi). /Instagram/@sb.yudhoyono dan Setkab RI

BERITA DIY - Baru-baru ini pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) soal 'silakan kritik pemerintah' menuai perbincangan hangat di masyarakat.

Salah satu tokoh yang menanggapi hal ini adalah mantan wakil presiden yang pernah mendampinginya, Jusuf Kalla dan presiden pendahulunya, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Pria yang biasa dipanggil Pak Jk itu melontarkan kalimat perihal bagaimana cara mengkritik pemerintah tanpa dipanggil Polisi.

Baca Juga: Kabar Menyedihkan Datang dari Pemerhati Anak Kak Seto, Seto Mulyadi Terkena Kanker Prostat

Baca Juga: Kumpulan Kata-kata Romantis untuk Pasangan di Hari Valentine atau Hari Kasih Sayang

Hal ini disampaikan Jusuf Kalla pada acara Mimbar Demokrasi Kebangsaan yang digelar Fraksi PKS DPR secara virtual, Jumat 12 Februari 2021.

"Walaupun mendapat berbagai kritik beberapa hari lalu, presiden mengumumkan ‘silahkan kritik pemerintah'. Tentu banyak pertanyaan, bagaimana caranya mengkritik pemerintah tanpa dipanggil polisi. Ini tentu menjadi bagian dari upaya kita.” kata Jusuf Kalla.

Presiden ke-6 Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memberikan pendapatnya soal kritik yang memperbaiki kesalahan dan pujian yang justru menyebabkan kegagalan.

Baca Juga: Tak Disangka! Ternyata Ini Pekerjaan Angga Mister Icikiwir di Ikatan Cinta: Jadi Pengen Curhat ke Mas Angga

Baca Juga: Jokowi Juara Umum Lomba 'Inkonsisten' dari Aliansi Mahasiswa UGM, Refly Harun: Seandainya Hukum Dijalankan

SBY mengibaratkan kritikan sebagai sebuah obat, sedangkan pujian sebagai sebuah gula.

"1. Obat itu rasanya "pahit". Namun bisa mencegah atau menyembuhkan penyakit. Jika obatnya tepat & dosisnya juga tepat, akan membuat seseorang jadi sehat." tulis SBY di akun twitternya @SBYudhoyono hari ini, 13 Februari 2021.

"Gula itu rasanya manis, tetapi kalau dikonsumsi secara berlebihan bisa mendatangkan penyakit. *SBY*" tambah SBY.

Baca Juga: Banjir Air Mata, Reyna Memohon Andin Tidak Cerai: Kelanjutan Sinetron Ikatan Cinta Malam Ini, 13 Februari 2021

Baca Juga: Jam Tayang dan Bocoran IKATAN CINTA Hari Ini Sabtu 13 Februari 2021: Mertua Elsa Tahu Sifat Asli Menantunya?

SBY menambahkan, kritik yang benar dan disampaikan dengan bahasa yang tidak kasar bisa mencegah kesalahan.

"2. Kritik itu laksana obat & yang dikritik bisa "sakit". Namun, kalau kritiknya benar & bahasanya tidak kasar, bisa mencegah kesalahan." tambah SBY.

"Sementara, pujian & sanjungan itu laksana gula. Jika berlebihan & hanya untuk menyenangkan, justru bisa menyebabkan kegagalan. *SBY*," pungkasnya.

Baca Juga: Tak Disangka, Kejahatan Elsa di Ikatan Cinta Episode 163 Dipuji Netizen: Wow Makin Kagum

Baca Juga: Kumpulan Kata-kata Romantis untuk Pasangan di Hari Valentine atau Hari Kasih Sayang

Sebagaimana diketahui, Presiden Jokowi mengutarakan keinginannya agar mendapatkan kritik dan masukan dari masyarakat untuk pemerintah.

"Masyarakat harus lebih aktif menyampaikan kritik masukan ataupun potensi maladministrasi dan para penyelenggara pelayanan publik juga harus terus meningkatkan upaya-upaya perbaikan perbaikan," kata Jokowi dalam sambutan di laporan akhir tahun Ombudsman pekan lalu.***

Editor: Iman Fakhrudin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah