TEKS Khutbah Jumat Lengkap Singkat 2023 NU dan Doanya: Para Nabi Adalah Pejuang Kemerdekaan

3 Agustus 2023, 18:50 WIB
Ilustrasi - Contoh teks khutbah Jumat lengkap singkat 2023 NU dan doanya. Judul terbaru Para Nabi adalah Pejuang Kemerdekaan. /FREEPIK/wirestock

BERITA DIY - Ini dia contoh teks khutbah Jumat lengkap singkat 2023 NU dan doanya. Judul terbaru Para Nabi Adalah Pejuang Kemerdekaan.

Contoh teks khutbah Jumat lengkap dengan doanya singkat 2023 NU seringkali dicari oleh kaum muslim untuk mengisi ceramah sebelum mendirikan sholat Jumat.

Khutbah merupakan salah satu syarat dan rukun shalat Jumat. Khutbah Jumat dilakukan dua kali, di antara khutbah pertama dan kedua dipisah dengan duduk.

Menyambut hari kemerdekaan tentu khotib akan mencari khutbah Jumat bertema perjuangan. Di artikel ini bisa Anda dapati contoh teks khutbah dengan tema Para Nabi Adalah Pejuang Kemerdekaan.

Baca Juga: TEKS Khutbah Jumat NU Bulan Muharram Singkat Terbaru 2023 Tentang Pejuang Kemerdekaan - LINK Download PDF

Sebagaimana diketahui kita bisa mengikuti teladan para nabi dengan memaknai perjuangan mereka ketika menyampaikan Agama Islam.

Dengan begitu contoh teks khutbah Jumat dengan judul Para Nabi adalah Pejuang Kemerdekaan akan relevan dengan momen HUT RI di bulan Agustus ini.

Adapun berikut BERITA DIY sajikan contoh teks khutbah Jumat lengkap singkat 2023 NU dan doanya. Judul terbaru Para Nabi Adalah Pejuang Kemerdekaan.

Dikutip dari laman resmi jatim.nu.or.id :

Baca Juga: Contoh Teks Khutbah Jumat Singkat Terbaru 2023 Lengkap dengan Doanya: Mengobati Hati dari Penyakit Riya

Khutbah I


الحَمْدُ للهِ الَّذِيْ أَنْزَلَ السَّكِيْنَةَ عَلَى قُلُوْبِ اْلمُسْلِمِيْنَ المُؤْمِنِيْنَ

أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ الْمَلِكُ اْلحَقُّ اْلمُبِيْنُ. وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الصَّادِقُ الْوَعْدِ الأَمِيْنِ


اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلمِّ عَلَى سَيِّدِنَا وَمَوْلَانَا مُحَمَّدٍ المَبْعُوْثِ رَحْمَةً لِلْعَالَمِيْنَ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَالتَّابِعِيْنَ لَاحَوْلَ وَلَاقُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ اْلعَلِيِّ اْلعَظِيْمِ


أَمَّا بَعْدُ

أَيُّهاَ اْلحَاضِرُوْنَ اْلمُسْلِمُوْنَ رَحِمَكُمُ اللهُ أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ. قَالَ اللهُ تَعَالىَ فِي كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ: وَمَن يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَل لَّهُ مَخْرَجًا وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ


Jamaah shalat Jumat Rahimakumullah

Adalah sebuah nikmat yang tiada terhingga lantaran hingga siang ini kita diberikan kesehatan dan kekuatan, serta tentu saja keimanan untuk hadir menjalankan perintah shalat Jumat berjamaah. Hal ini termasuk sebagai bentuk perwujudan takwallah yaitu dengan menjalankan perintah dan menjauhi yang dilarang. Marilah aneka nikmat tersebut kita syukuri dengan harapan kadarnya akan ditambah oleh Allah SWT.

Baca Juga: ISI Teks Khutbah Jumat NU Terbaik Terbaru Edisi Bulan Muharram Lengkap dengan Doanya dan Link Download PDF

Hadirin yang Dimuliakan Allah SWT

Hakikat diciptakannya manusia adalah untuk menghamba kepada Allah SWT. Untuk tujuan ini pula Allah mengutus para rasul untuk menyeru kepada umat manusia supaya menunaikan kewajiban itu. Tak hanya seruan untuk menyembah Allah, para rasul juga bertanggung jawab menjauhkan mereka dari ketundukan kepada selain Allah, termasuk kepada kesemena-menaan, penjajahan, penindasan, atau semacamnya.


Misi para rasul tersebut tampak dalam surat An-Nahl ayat 36 sebagai berikut:


وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِي كُلِّ أُمَّةٍ رَسُولا أَنِ اعْبُدُوا اللَّهَ وَاجْتَنِبُوا الطَّاغُوتَ


Artinya: Sungguh telah Kami utus kepada setiap umat seorang Rasul (yang mengajak) sembahlah Allah dan tinggalkanlah thaghut. (QS An-Nahl: 36)

Baca Juga: TEKS Khutbah Jumat NU Bulan Dzulhijjah Singkat Terbaru Lengkap dengan Doa Tentang Teladan Nabi Ibrahim PDF

Secara bahasa, thaghut berakar kata dari thaghâ yang bermakna melampaui batas. Dalam Tafsir Al-Quran Al-Azim, Ibnu Katsir menafsirkan thaghut sebagai menyembah sesuatu selain Allah. Menurut pakar tafsir Al-Qur'an Prof Quraish Shihab, thaghut mengacu pada segala macam kebatilan, baik dalam bentuk berhala, ide-ide yang sesat, manusia durhaka, atau siapa pun yang mengajak pada kesesatan. Ketika membahas surat an-Nahl ayat 36 itu, ia mengartikan thaghut sebagai "tiran yang merusak".

Hampir semua ulama tafsir sepakat bahwa thaghut identik dengan tindakan di luar batas sebagai bentuk kedurhakaan kepada Allah. Thaghut adalah berhala-berhala yang tak hanya bisa berbentuk patung, tapi juga kondisi-kondisi yang menjauhkan manusia dari ketundukkan hanya kepada Allah. Dalam sejarah, para rasul diutus juga untuk membebaskan umatnya dari belenggu itu semua, dan mewujudkan umat yang merdeka dalam ketaatan kepada Allah SWT.

Jamaah Jumat yang Berbahagia

Nabi Ibrahim saat diutus oleh Allah mendapati masyarakatnya berkubang dalam keimanan yang rusak. Patung-patung berhala dipertuhankan, termasuk oleh ayahandanya sendiri. Dengan strategi yang matang, Nabi Ibrahim pun berjuang menyadarkan mereka bahwa berhala tak memiliki kekuatan apa-apa. Memuliakannya atau bahkan menganggapnya sebagai tuhan merupakan kesesatan yang nyata.

Baca Juga: Teks Khutbah Jumat Bahasa Sunda Bulan Dzulhijjah tentang Taqwa dan Akhlak Pendek, Link Download PDF DI SINI


Tugas Nabi Ibrahim makin berat ketika kesesatan tersebut ditopang kekuasaan zalim Raja Namrud. Ia mesti mengatasi dua persoalan sekaligus, yakni membebaskan umat dari berhala sekaligus memerdekakan mereka dari tiran yang merusak Namrud. Allah menolong Nabi Ibrahim, termasuk ketika beliau dibakar oleh rezim sewenang-wenang tersebut.


Perjuangan yang mirip juga dialami oleh Nabi Musa. Bahkan, Nabi Musa tidak hanya menghadapi orang yang menyembah selain Allah, melainkan raja yang mengaku sebagai tuhan itu sendiri. Fir'aun dengan segenap kesombonganya mendaku diri sebagai tuhan dan berupaya melenyapkan semua orang yang menentangnya. Umat Nabi Musa pun berada dalam penindasan yang parah, baik secara jasmani maupun rohani. Nabi Musa hadir untuk menaklukkan penindasan ini dan mengajak umat untuk kembali ke jalan Allah secara merdeka.


Jamaah Jumat Hafidhakumullâh

Apa yang dialami Rasulullah Muhammad SAW sesungguhnya juga tak jauh dari jejak para nabi pendahulunya. Seruan masuk Islam Nabi Muhammad bersamaan dengan kebejatan moral yang akut di tanah Arab, fanatisme suku-suku hingga sering terjadi peperangan, paganisme, penghinaan atas martabat kaum perempuan, dan lain sebagainya.

Baca Juga: Contoh Teks Khutbah Jumat Menyambut Tahun Baru Islam 1 Muharram Singkat Menyentuh Hati NU dan Muhammadiyah PDF


Risalah baginda Nabi Muhammad SAW hadir untuk memerdekakan umat yang sedang dalam kegelapan tersebut menuju jalan cahaya yang diridhai Allah atau minadh dhulumâti ilân nûr. Melalui ajaran tauhid, Nabi Muhammad menghapus semua klaim paling mulia dan berkuasa selain Allah SWT. Beliau membawa kepada arah masyarakat yang setara, dan mengingatkan bahwa kemuliaan diukur dengan tingkat ketakwaan atau inna akramakum 'inda-Llâhi atqâkum, bukan dengan hirarki perbedaan suku, strata ekonomi, jenis kelamin, atau identitas sosial lainnya.

Dengan fakta ini, tak berlebihan jika kita menyebut perjuangan Rasulullah Muhammad SAW sebagai perjuangan kemerdekaan yang luar biasa. Sebuah ikhtiar sungguh-sungguh membebaskan masyarakat dari dan kemerosotan moral dan sistem masyarakat yang menindas saat itu. Revolusi yang dilakukan Nabi mencakup aspek spiritual dan material sehingga menciptakan peradaban yang lebih manusiawi. Rasulullah bukan cuma mengajak manusia untuk hanya tunduk dan menghamba kepada Allah, tapi juga melaksanakan konsekuensi dari ajaran tauhid ini, yakni bersikap kepada seluruh makhluk Allah--termasuk manusia--dengan penuh kasih sayang.

Sikap ini selaras dengan misi utama diutusnya baginda Nabi Muhammad SAW:

وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ

Artinya: Dan tiadalah Kami mengutusmu (Muhammad), melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam. (Al-Anbiya’: 107)

Baca Juga: Teks Khutbah Jumat Singkat NU di Bulan Dzulhijjah Edisi Jelang Idul Adha 2023 Terbaru Penuh Hikmah


Jamaah Jumat yang Berbahagia

Demikianlah kenyataan sejarah hidup di dunia ini. Setiap penindasan, penjajahan, dan penyimpangan selalu menghendaki perjuangan total untuk melakukan perubahan. Para nabi terdahulu meneladankan itu semua bukan saja dengan pengorbanan harta, tenaga, dan pikiran tapi bahkan risiko hilangnya nyawa. Nabi Ibrahim mengalami dilempar ke dalam api yang sedang berkobar, Nabi Musa menjadi buronan Fir’aun, serta Nabi Muhammad SAW yang berkali-kali mengalami percobaan pembunuhan dari musuh-musuh dedengkotnya.

Ini pula yang dilakukan para ulama, tokoh, dan segenap elemen bangsa lainnya dalam sejarah kemerdekaan Indonesia. Keringat dan darah rela mereka korbankan untuk membebaskan umat dari penindasan yang memang menjadi musuh setiap agama, termasuk Islam. Sebab, kemerdekaan adalah syarat mutlak dari terciptanya kondisi aman. Sedangkan keamanan adalah prasyarat bagi setiap insan untuk tenang dan khusyuk menunaikan ibadah kepada Allah SWT.


Setelah merdeka, apa yang mesti kita lakukan?

Pertama, tidak lain adalah menjalankan fungsi pokok diciptakannya manusia, yakni menghamba secara total kepada Allah. Tidak diciptakan jin dan manusia melainkan untuk menyembah Allah. Dijalankannya fungsi kehambaan ini juga menjadi tujuan dari risalah tiap-tiap rasul, sebagaimana disebut dalam surat An-Nahl ayat 36 di awal tadi.

Baca Juga: Khutbah Jumat Minggu ke 4 Bulan Syawal tentang Hikmah Penting di Balik Lamanya Antrean Haji 2023, Link PDF NU

Artikel diambil dari: Khutbah Jumat HUT RI: Para Nabi itu Pejuang Kemerdekaan

Kedua, membangun peradaban manusia yang mencerminkan ketaatan kepada nilai-nilai ketuhanan. Termasuk dalam hal ini adalah mengembangkan semangat rahmatan lil ‘alamin, kasih sayang kepada manusia, binatang, dan alam/lingkungan dengan menghindari sikap semena-mena, serakah, dan zalim. Akhirnya, kita tidak hanya sibuk dengan bagaimana cara paling mudah mendapatkan kebahagiaan bagi diri sendiri meski dengan merugikan orang lain, akan tetapi bagaimana cara terbaik untuk meraih kebahagiaan bersama orang lain. Wallahu a’lam.

بَارَكَ الله لِي وَلَكُمْ فِى اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَافِيْهِ مِنْ آيَةِ وَذِكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ اللهُ مِنَّا وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ وَإِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ العَلِيْمُ، وَأَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا فَأسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْم


Khutbah II

اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إلىَ رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا


أَمَّا بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوا اللهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ أَبِى بَكْرٍ وَعُمَر وَعُثْمَان وَعَلِى وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَىيَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

Baca Juga: Khutbah Jumat Minggu ke 4 Bulan Syawal tentang Hikmah Penting di Balik Lamanya Antrean Haji 2023, Link PDF NU


اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَا وَاإنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ


عِبَادَاللهِ ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ

Demikian informasi contoh teks khutbah Jumat lengkap singkat 2023 NU dan doanya. Judul terbaru Para Nabi Adalah Pejuang Kemerdekaan.***

Editor: F Akbar

Tags

Terkini

Terpopuler