BMKG Prediksi El Nino Terjadi Agustus hingga Akhir Tahun 2023, Apa Dampak yang Terjadi di Indonesia?

11 Juni 2023, 13:20 WIB
BMKG prediksi El Nino terjadi Agustus hingga akhir tahun 2023. Pemerintah jelaskan dampak dan berikan imbauan untuk masyarakat agar hemat air. /freepik.com/@jcomp

BERITA DIY - Berikut informasi mengenai BMKG prediksi El Nino terjadi Agustus hingga akhir tahun 2023. Pemerintah jelaskan dampak dan berikan imbauan untuk masyarakat. 

Dikutip dari laman iklim.ntb.bmkg.go.id El Nino adalah fenomena pemanasan Suhu Muka Laut (SML) di atas kondisi normalnya yang terjadi di Samudera Pasifik bagian tengah. Pemanasan SML ini meningkatkan potensi pertumbuhan awan di Samudera Pasifik tengah dan mengurangi curah hujan di wilayah Indonesia. 

Intinya El Nino dapat memicu terjadinya kondisi kekeringan untuk wilayah Indonesia secara umum. Fenomena El Nino diperkirakan mulai terjadi menjelang Bulan Agustus hingga akhir tahun 2023.

Hasil kajian dari tahun 1900 sampai tahun 1998 mengungkapkan bahwa El-Nino telah terjadi sebanyak 23 kali. Rata-rata El Nino terjadi setiap 4 tahun sekali.

Baca Juga: Apa Itu El Nino yang Disebut BMKG Bakal Bikin Kemarau Indonesia 2023 Lebih Kering?

Dampak El Nino adalah semakin berkurangnya curah hujan di sebagian wilayah Indonesia selama periode musim kemarau ini.

Bahkan, sebagian wilayah Indonesia diprediksi akan mengalami curah hujan dengan kategori di bawah normal atau lebih kering dari kondisi normalnya.

Melihat fenomena kekeringan di Indonesia pada tahun 2019 lalu, BMKG menyebutkan saat itu disebabkan oleh fenomena IOD yang menguat ke arah positif. Akan tetapi, musim kemarau tahun ini terjadi dua fenomena El Nino dan IOD yang harus diantisipasi karena saling menguatkan untuk terjadinya kekeringan di Indonesia.

Indian Ocean Dipole (IOD) merupakan suatu fenomena naik turunnya suhu permukaan laut dalam periode tidak teratur. Fenomena IOD merupakan fenomena antara lautan dan atmosfer yang terjadi di daerah ekuator Samudera Hindia yang memberikan dampak kekeringan ataupun peningkatan intensitas curah hujan.

Pemerintah melalui Kementerian Pertanian (Kementan) RI menyampaikan sejumlah langkah yang dilakukan untuk mengantisipasi dampak El Nino yang diperkirakan terjadi pada Agustus 2023. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah menjaga air, menyiapkan air, serta tidak membuang-buang air.

Baca Juga: Daftar Istilah Iklim: Apa Perbedaan La Nina dan El Nino yang Bisa Terjadi di Indonesia?

Pemerintah daerah juga harus  menghimbau masyarakat untuk membuat sistem irigasi atau pengairan-pengairan baru. Hal ini agar saat musim kemarau tiba ketersediaan air masih mencukupi kebutuhan terutama untuk sektor pertanian.

Kepala Negara juga berpesan kepada masyarakat khususnya petani agar menanam varietas Inpago 13 Fortiz atau padi gogo. Padi tersebut diketahui mampu beradaptasi (tumbuh) bahkan saat musim kering.

Setiap kabupaten di Tanah Air diharapkan dapat menggarap 1.000 hektare (ha) lahan sebagai akselerasi menghadapi ancaman krisis pangan. Hal ini guna mewujudkan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia.

Lahan 1.000 ha itu diimplementasikan oleh bupati dengan menggarap lahan-lahan yang masih ada air. Jika langkah-langkah tersebut dilakukan diharapkan Indonesia akan lebih siap menghadapi fenomena El Nino ini.

Itulah informasi mengenai BMKG prediksi El Nino terjadi Agustus hingga akhir tahun 2023. Pemerintah jelaskan dampak dan berikan imbauan untuk masyarakat.***

Editor: F Akbar

Tags

Terkini

Terpopuler