BERITA DIY - Apakah mandi junub saat puasa boleh dilakukan setelah Subuh? Dan, apakah puasanya sah?
Pertanyaan tentang mandi junub atau mandi besar di saat bulan Ramadhan memang sering terdengar. Ya, ini karena terkait dengan sah atau tidaknya puasa wajib yang dijalankan di bulan Ramadhan.
Mandi junub dilakukan usai melakukan hubungan suami istri, selesai haid maupun mimpi basah. Tidak jarang ada orang yang mandi junuh setelah Subuh karena takut kedinginan.
Tapi, apakah mandi junub saat puasa boleh dilakukan setelah Subuh? Dan, apakah puasanya sah?
Mengutip bali.kemenag.go.id, para ulama menyatakan mandi junub saat puasa boleh dilakukan setelah Subuh tiba. Adapun puasanya juga tetap sah.
Dasar dari pembolehan tersebut adalah hadist. Suatu saat Nabi Muhammad SAW menunda mandi junuh hingga waktu Subuh tiba dan melanjutkan puasa.
Hadist riwayat Imam Al-Bukhari dan Muslim, dari Sayidah Aisyah dan Ummu Salamah;
“Sesungguhnya Nabi SAW pernah ketika waktu Subuh dalam keadaan junub dari jimak, kemudian beliau mandi dan berpuasa. Hadis diriwayatkan Imam Al-Bukhari dan Muslim. Dan Imam Muslim menambahi dalam hadis yang bersumber dari Ummi Salamah: 'Dan Nabi SAW tidak mengqada puasanya.”
Baca Juga: Perbedaan Mani dan Madzi Bagi Wanita Dilengkapi Cara Membersihkan, Harus Mandi Wajib?
Tentu saja mandi junub ini harus dilakukan sebelum melaksanakan sholat Subuh. Sebab sholat harus dalam keadaa suci.
Terkait mandi junub, meski boleh setelah Subuh tiba, para ulama tetap menyarankan agar dilakukan sebelum waktu Subuh agarkita bisa memulai puasa dalam keadaan suci dari hadas besar.
Hal ini sebagaimana disebutkan oleh Syaikh Wahbah Al-Zuhaili dalam kitab Al-Fiqhul Islami wa Adillatuhu, yang artinya:
“Barangsiapa di waktu Subuh masih junub atau perempuan haid yang sudah suci sebelum fajar, kemudian keduanya tidak mandi kecuali setelah fajar, maka puasa pada hari itu sudah mencukupi bagi keduanya.”
Demikian penjelasan apakah mandi junub saat puasa boleh dilakukan setelah Subuh dan apakah puasanya sah.***