BERITA DIY - Simak informasi terkait pihak pemerintah Indonesia yang mempertimbangkan untuk membeli minyak dari Rusia.
Berikut penjelasan terkait keputusan pemerintah yang mempertimbangkan tawaran minyak Rusia demi mengatasi kebutuhan bahan bakar di Indonesia.
Pada 03 September 2022 lalu pemerintah telah menetapkan keputusan pengalihan subsidi BBM menjadi bansos untuk masyarakat berkebutuhan di Indonesia.
Hal tersebut merupakan upaya “terakhir” pemerintah dalam mengatasi pembengkakan dana yang terjadi terhadap APBN 2022.
Baca Juga: Harga BBM SPBU VIVO dan Pertamina Terbaru, Apa Bedanya?
Imbas dari dialihkannya subsidi BBM menjadi bansos, menyebabkan kenaikan harga pada BBM jenis Pertalite, Pertamax, dan Solar.
Dilansir dari ANTARA, Presiden RI, Joko Widodo, saat ini tengah mempertimbangkan tawaran membeli minyak dari Rusia untuk mengimbangi tekanan dari kenaikan biaya energi.
Diketahui saat ini India dan China telah membuat keputusan dengan membeli minyak dari Rusia untuk menangani kenaikan biaya energi dunia.
Pertimbangan pemerintah untuk membeli minyak dari Rusia dibenarkan oleh Presiden Jokowi beberapa waktu lalu.
"Semua opsi selalu kami pantau. Jika ada negara (dan) mereka memberikan harga yang lebih baik, tentu saja," ucap Presiden Jokowi, dikutip Berita DIY dari ANTARA pada 12 September 2022.
Sebelumnya pada bulan Agustus lalu, Menteri Pariwisata, Sandiaga Uno, sempat memberitahukan bahwa pemerintah Rusia memberikan penawaran minyak mentah dengan diskon 30 persen.
Menanggapi hal tersebut, PT. Pertamina tengah mengkaji risiko dalam melakukan pembelian minyak Rusia.
Hal tersebut dikarenakan pembelian minyak mentah Rusia di atas batas yang disepakati negara G7, dapat membuat Indonesia terkena sanksi dari US.
Demikian informasi terkait pihak pemerintah Indonesia yang mempertimbangkan untuk membeli minyak dari Rusia, disertai penjelasan Presiden Jokowi atas hal tersebut.***