Bacaan Niat Puasa Senin Kamis dan Qadha Puasa Ramadhan, Manakah Puasa yang Lebih Dahulu Diutamakan?

17 Agustus 2022, 21:22 WIB
Ilustrasi - Bacaan niat puasa Senin Kamis dan Qadha Puasa Ramadhan dan puasa yang mana dulu lebih didahulukan. /PIXABAY/@Serdar_A

BERITA DIY - Berikut ini bacaan niat puasa Senin Kamis dan Qadha puasa Ramadhan. Apabila henda berupasa diantara itu, manakah yang sebaiknya diutamakan.

Bulan Ramadhan telat lewat, bagi umat muslim yang memiliki hutang puasa Ramadhan diwajibkan untuk menggantinya pada lain hari.

Hal itu sebagaimana termaktub dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 185 yang artinya berbunyi:

Maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain,”

Baca Juga: Puasa Ayyamul Bidh Agustus 2022: Bacaan Niat, Jadwal, Tanggal Pelaksanaan, dan Tata Cara

Qadha puasa Ramadhan yang hukumnya adalah wajib tentu menjad lebih utama untuk ditunaikan daripada mendahulukan yang sunnah.

Adapun posisi puasa Senin Kamis adalah puasa sunnah yang sah-sah saja apabila tidak dikerjakan. Sehingga, apabila seorang muslim masih ada utang puasa Ramadhan, harus lebih dulu menuntaskan utang lebih dulu.

Namun, mengerjakan qadha puasa Ramadhan itu boleh pada hari-hari biasa, seperti hari Senin Kamis. Hanya saja niat puasa itu dilafalkan sebagai niat qadha puasa Ramadhan.

Nah,berikut ini bacaan lengkap niat puasa Senin Kamis dan qadha puasa Ramadhan:

Lafal niat puasa pada hari Senin:

Nawaitu shauma yaumil itsnaini lillâhi ta‘âlâ.

Artinya: "Aku berniat puasa sunah hari Senin karena Allah ta‘âlâ."

Lafal niat puasa pada hari Kamis:

Nawaitu shauma yaumil khamîsi lillâhi ta‘âlâ.

Baca Juga: Niat dan Doa Buka Puasa Ayyamul Bidh Amalan Sunnah 13 14 15 Muharram 2022 Lengkap Arab, Latin dan Artinya

Artinya, "Aku berniat puasa sunah hari Kamis karena Allah ta‘âlâ."

Sementara itu, bagi yang meninggalkan puasa di bulan Ramadan wajib hukumnya mengganti puasa tersebut di luar bulan Ramadhan.

Mereka yang mengqadha puasa Ramadhan juga wajib meniatkan niat puasa qadhanya di malam hari, setidaknya menurut Mazhab Syafi’i yang kemudian di awal hari dilanjutkan makan sahur.

Adapun berikut ini adalah lafal niat qadha puasa Ramadan:

Nawaitu shauma ghadin ‘an qadhā’I fardhi syahri Ramadhāna lillâhi ta‘âlâ.

Artinya, “Aku berniat untuk mengqadha puasa Bulan Ramadhan esok hari karena Allah SWT.”

Demikian niat puasa Senin Kamis dan qadha puasa Ramadhan serta puasa yang mana lebih diutamakan.***

Editor: Muhammad Suria

Tags

Terkini

Terpopuler