BERITA DIY - Simak isi SKB 3 Menteri dan Hasil Sidang Isbat Kementerian Agama (Kemenag) penetapan Idul Adha 2022 yang berbeda, lantas mana yang benar?
Masyarakat dibuat sedikit bingung mengenai perbedaan antara isi SKB 3 Menteri dan hasil Sidang Isbat Kemenag perihal kapan Hari Raya Idul Adha 2022.
Dua keputusan tersebut berasal dari Pemerintah, namun menghasilkan tanggal yang tak sama kapan Idul Adha 2022. Adapun dua keputusan itu ialah SKB 3 Menteri dan Sidang Isbat.
Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 Menteri ditandatangani oleh Menteri Agama, Menteri Ketenagakerjaan, dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Biokrasi.
Dokumen berisi tentang hari libur nasional atau tanggal merah dan cuti bersama tahun 2022.
Yaqut Cholil Qoumas (Menag), Ida Fauziyah (Menaker) dan almarhum Tjahjo Kumolo (Menpan RB) menandatangani SKB 3 Menteri tersebut pada tanggal 7 April 2022.
Dalam Surat Keputusan terlampir daftar hari libur nasional dan cuti bersama dari bulan Januari hingga Desember 2022.
Terdekat ada perayaan Hari Raya Idul Adha 2022 yang dirayakan oleh umat Islam atau disebut Lebaran Haji dan hari kurban.
Berdasarkan isi SKB 3 Menteri, Hari Raya Idul Adha 10 Dzulhijjah 1443 Hijriyah jatuh pada Sabtu, 9 Juli 2022 yang ditetapkan sebagai tanggal merah.
Pimpinan Besar Muhammadiyah senada dengan SKB 3 Menteri yang sama-sama menetapkan Idul Adha pada 9 Juli 2022.
Dasar penetapan bulan Dzulhijjah oleh Muhammadiyah melihat hilal yang nampak di Yogyakarta dan seluruh wilayah Indonesia saat matahari terbenam dan bulan di atas ufuk.
Sehingga tanggal 1 Dzulhijjah 1443 Hijriyah jatuh pada tanggal 29 Juni 2022. Sementara Hari Arafah tanggal 8 Juli dan Idul Adha 9 Juli 2022.
"Idul Adha (10 Zulhijah 1443 H) hari Sabtu Legi, 9 Juli 2022 M," dikutip dari muhammadiyah.go.id.
Meskipun demikian Hasil Sidang Isbat Kemenag berkata berbeda. Sebab, tanggal 1 Dzulhijjah jatuh pada tanggal 1 Juli 2022.
"Secara mufakad bahwa 1 Dzulhijjah 1443 Hijriyah jatuh pada hari Jumat, 1 Juli 2022 Masehi," Wakil Menteri Agama, Zainul Tauhid Sa'adi, melalui akun YouTube Kemenag RI mengumumkan.
Hal inilah yang menjadi landasan pemerintah memutuskan bahwa Idul Adha 10 Dzulhijjah 1443 Hijriyah jatuh pada Minggu, 10 Juli 2022.
Lantas, manakah yang benar? Baik tanggal 9 Juli maupun 10 Juli 2022 ialah peringatan kurban.
Apabila masyarakat pengikuti Muhammadiyah atau hidup di lingkungan penganut Muhammadiyah maka bisa mengikuti Idul Adha satu hari lebih awal dari versi pemerintah.
Sementara bagi orang yang ingin mengikuti versi pemerintah, maka sholat Idul Adha dan pemotongan hewan kurban dilaksanakan pada 10 Juli 2022.
Meskipun hari berbeda, namun ibadah masing-masing tetaplah sah. Hal ini sudah sering terjadi perihal penetapan Idul Adha dan Idul Fitri yang berbeda antara Muhammadiyah dan pemeirntah.
Namun pada Hari Raya Idul Fitri tahun ini, versi pemerintah, Muhammadiyah dan NU serentak sama pada tanggal 2 Mei 2022 lalu.
Sebagai informasi, Idul Adha tak ada ketetapan libur cuti bersama seperti halnya Idul Fitri.
Jadi anak sekolah maupun pekerja tetap masuk pada hari Jumat sebelum Idul Adha dan Senin setelah perayaan.
Berikut isi SKB 3 Menteri yang menyebutkan sisa hari libur nasional atau tanggal merah 2022.
- Sabtu, 9 Juli 2022: Hari Raya Idul Adha 1443 Hijriyah (Hasil Sidang Isbat Minggu, 10 Juli 2022)
- Sabtu, 30 Juli 2022: Tahun Baru Islam 1444 Hijriyah
- Rabu, 17 Agustus 2022: HUT Republik Indonesia
- Sabtu, 8 Oktober 2022: Maulid Nabi Muhammad SAW
- Minggu, 25 Desember 2022: Hari Raya Natal
Demikian isi SKB 3 Menteri beserta hasil Sidang Isbat Kemenag penentuan Hari Raya Idul Adha 2022.***