Teks Khutbah Idul Fitri 2022 yang Menenangkan dan Menyejukan Hati Jamaah, Berjudul Muhasabah Kehidupan Manusia

27 April 2022, 11:22 WIB
ilustrasi - Teks khutbah Idul Fitri 2022 yang menenangkan dan menyejukan hati jamaah, berjudul Muhasabah Kehidupan Manusia. /Unsplash/Ibrahim Abdullah

BERITA DIY - Berikut teks khutbah Idul Fitri 2022 yang menenangkan dan menyejukan hati jamaah, berjudul Muhasabah Kehidupan Manusia.

Kurang dari empat hari lagi umat muslim akan menyambut Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah atau Lebaran 2022. Umat muslim di Indonesia akan menyambut dengan suka cita Hari Raya Idul Fitri 2022.

Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1443 Hijriah diawali dengan rangkaian sholat hari raya atau sholat Idul Fitri yang dilakukan secara berjamaah, bisa dikerjakan di Masjid atau lapangan terbuka yang luas.

Baca Juga: Contoh Teks Khutbah Idul Fitri: Singkat dan Padat tentang Mendapatkan Ridha Allah di Hari yang Fitri

Sholat Idul Fitri dikerjakan dengan dua rakaat, setelah melaksanakan sholat Idul Fitri para jamaah akan mendengatkan Khutbah Idul Fitri.

Bagi Anda yang akan mengisi khutbah Idul Fitri 2022 bisa melihat contoh teks khutbah Idul Fitri 2022 berikut ini.

Teks Khutbah ini merupakan khutbah oleh KH Imam Syamsudin wakil Rais Syuriyah PCNU Kabupaten Sukabumi, yang diunggah laman jabar.nu.or.id

اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ اللهُ اَكْبَرْ (٣×) اللهُ اَكْبَرْ (٣×) اللهُ اَكْبَرْ (٣×) لَا اِلَهَ اِلَّا اللهُ وَاللهُ اَكْبَرْ، اللهُ اَكْبَرْ وَ للهِ الْحَمْدُ. اللهُ اَكْبَرْ كَبِيْرَا وَالْحَمْدُ للهِ كَثِيْرَا وَّسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَّاَصِيْلَا. اللهُ اَكْبَرْ، مَا تَهَلَّلَتْ وُجُوْهُ الصَّائِمِيْنَ فَرَحًا بِهٰذَا الْيَوْمِ الْمُنِيْرِ، اللهُ اَكْبَرْ، مَا خَرَجُوْ الِصَّلَاةِ الْعِيْدِ رٰفِعِيْنَ اَصْوَاتَهُمْ بِالتَّحْمِيْدِ وَالتَّهْلِيْلِ وَالتَكْبِيْرِ. اللهُ اَكْبَرْ، سُبْحَانَ الْاَبَدِيِّ الْاَبَدْ، سُبْحَانَ الْفَرْدِ الصَّمَدْ، سُبْحَانَ الَّذِىْ لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْ وَلَمْ يَكُنْ لَّهُ كُفُوًا اَحَدْ. اَلْحَمْدُ للهِ الْمُتَجَلِّى بِرَحْمَتِهٖ عَلٰى عِبَادِهِ الْقَرِيْبِ مِنْ اَهْلِ مَحَبَّتِهٖ وَ وِدَادِهِ. أَشْهَدُ اَنْ لَّا اٖلٰهَ اِلَّا اللهُ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ عَلٰى عِبَادِهٖ، وَأَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ وَعَلٰى اٰلِهٖ وَصَحْبِهِ وَجُنُوْدِهٖ مِنْ بَعْدِهٖ، اَمَّا بَعْدُ، فَأُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِى بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهٖ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ. قَالَ تَعَالَى فِيْ كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ : وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللهَ عَلَى مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ. صَدَقَ اللهُ الْعَظِيْمِ

Baca Juga: Teks Khutbah Idul Fitri 2022 tentang Mengisi Waktu Hidup yang Tersisa dengan Amalan

Jama'ah shalat Idul Fitri yang dimuliakan Allah, Dengan ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT, sampailah kita pada puncak dari pelaksanaan ibadah puasa Ramadhan yaitu Idul Fitri – hari kembalinya manusia kepada kesuciannya – dan sebagai gerbang kelanjutan dari pengamalan puasa dalam keseharian untuk mengisi bentangan kehidupan ke depan sampai bertemu kembali dengan Ramadhan yang akan datang.

Disamping menyatakan rasa syukur juga kita sampaikan permohonan kepada Allah SWT semoga seluruh aktivitas ibadah Ramadhan itu meraih sasarannya, yaitu tercapainya peningkatan iman hasil dari tadarus Al-Qur’an. Menjadi bertambah ingat kepada Allah SWT, ingat kepada petunjuk-Nya, ingat kepada pertolongan-Nya, dan ingat kepada ridha-Nya, hasil dari ibadah shalat. Dan meraih kemuliaan yaitu menjadi manusia-manusia yang bertaqwa, hasil dari ibadah puasa.

إِنَّمَا الْمُؤْمِنُوْنَ الَّذِيْنَ إِذَا ذُكِرَاللهَ وَجِلَتْ قُلُوْبُهُمْ وَاِذَا تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ اٰيَاتُهُ زَادَتْهُمْ إِيْمَانَا. (الانفال : ٢)

Sesungguhnya yang dikatakan orang-orang beriman yaitu apabila diperingatkan dengan ajaran Allah menggetarlah jiwanya dan apabila ayat-ayat Allah dibacakan maka imannya tambah meningkat”. (QS. Al-Anfal : 2)

Baca Juga: Contoh Teks Khutbah Jumat Ramadhan 2022 Tema Keutamaan Lailatul Qadar Singkat dan Jelas

“Dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku”. (QS. Thoha : 14) يآيُهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْ كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمٔ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَ. (البقره : ١٨٣)

“Wahai orang-orang yang beriman kepada kalian telah diwajibkan berpuasa seperti terhadap umat terdahulu agar kamu menjadi orang-orang yang bertaqwa”. (QS. Al-Baqarah :183)

Saudara-saudara kaum muslimin yang berbahagia, Pada kesempatan ini ingin saya sampaikan tentang perjalanan kehidupan manusia, dari asal mula kejadian sampai kembali menghadap Allah SWT. Manusia mengalami kehidupan dalam lima tahap :

1. Dari masa diciptakan Nabi Adam as oleh Allah SWT lalu mengeluarkannya kembali dari turunan Adam untuk mengambil ikrar perjanjian tentang ke Esa-an Allah.

وَإِذْ اَخَذَ رَبُّكَ مِنْ بَنِى أٰدَمَ مِنْ ظُهُوْرِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَأَشْهَدَهُمْ عَلَى اَنْفُسِهِمْ أَلَسْتُ بِرَبِّكُمْ قَالُوْا بَلٰى شَهِدْنَا. (الاعراف : ١٧٢)

Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman) : “Bukankah Aku ini Tuhanmu?” Mereka menjawab : “Betul (Engkau Tuhan kami) kami menjadi saksi”. (QS. Al-A’raf : 172).

Baca Juga: Khutbah Jumat Minggu ke 2 dan Akhir Ramadhan Terbaik Menyentuh Hati Link PDF: Pahami Makna Puasa

Lalu pindah dzuriah (keturunan) ini dari sulbi kepada rahim dan seterusnya. Sampailah ke dalam sulbi ayah kita, turun ke rahim ibu kita, dan kita dikandung selama sembilan bulan lebih sepuluh hari maka lahirlah kita ke dunia. Allah berfirman:

ثُمّ السَّبِيْلَ يَسَّرَهْ. (عبس : ٢٠)

“Kemudian Dia memudahkan jalannya”. (QS. ‘Abasa : 20)

فَإِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ تُرَابٍ ثُمَّ مِنْ نُطْفَةٍ ثُمَّ مِنْ عَلَقَةٍ ثُمَّ مِنْ مُضْغَةٍ مُخَلَّقَةٍ وَّغَيْرِ مُخَلَّقَةٍ لِّتُبَيِّنَ لَكُمْ وَنُقِرُّ فِى اَلاَرْحَامِ مَانَشآءُ إِلٰى أَجَلٍ مُّسَمًّى. (الجع : ٥)

“Maka (ketahuilah), sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepadamu dan Kami tetapkan dalam rahim, apa yang Kami kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan”. (QS. Al-Hajj : 5).

Baca Juga: Simak Hadits Menjaga Lisan dalam Islam, Lengkap dengan Artinya: Bisa untuk Khutbah atau Kultum

Dalam hal ini Allah berfirman:

وَاللهُ اَخْرَجَكُمْ مِنْ بُطُوْنِ أُمَّهَاتِكُمْ لَا تَعْلَمُوْنَ شَيْأً وَجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالْاَبْصَارَ وَالْاَفْئِدَةَ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ. (النحل : ٧٨)

“Dan Allah mengeluarkanmu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu pun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur”. (QS. An-Nahl : 78)

2. Keluar dari perut ibu kita kemudian menuju kehidupan dunia. Allah berfirman: ثُمّ يُخْرِجُكُمْ طِفْلَا ثُمَّ لِتَبْلُغُوْا اَشُدَّكُم. (المؤمن : ٦٧)

“Kemudian dilahirkannya kamu sebagai seorang anak, lalu dibiarkan kamu sampai dewasa”. (QS. Al-Mu’min : 67).

Di dalam kehidupan dunia ini kita diberi tugas oleh Allah yaitu harus melaksanakan amanat dari Allah di antaranya amanat perintah ibadah kepada-Nya.

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْاِنْسَ اِلَّا لِيَعْبُدُوْنَ. (الذارياة : ٥٦)

“Dan tidaklah Aku jadikan jin dan manusia melainkan untuk beribadah kepada-Ku”. (QS. Ad-Dzariat : 56).

Baca Juga: Contoh Khutbah Jumat Ramadhan Singkat yang Menyentuh Hati Tentang Amalan dan Keistimewaan Puasa Ramadhan

وَاعْبُدْ رَبَّكَ حَتَّى يَأْتِيَكَ الْيَقِيْنُ. (الحجر : ٩٩)

“Dan sembahlah Tuhanmu sampai datang kepadamu yang diyakini (ajal)”. (QS. Al-Hijr : 99).

Pada tahap kedua inilah yang paling penting, penentu kehidupan selanjutnya. Dunia ini tempat menanam dan menabur bibit kebaikan yang membuahkan pahala yang besar di sisi Allah SWT. Keterbatasan hidup perlu kita sadari, hari demi hari silih berganti akhirnya manusia meninggalkan alam dunia ini untuk menghadap Allah SWT melalui pintu kematian.

أَيْنَمَا تَكُوْنُوْا يُدْرِكُّكُمُ الْمَوْتُ وَلَوْ كُنْتُمْ فِى بُرُوٍجٍ مُشَيَّدَةٍ. (النساء: ٧٨)

“Dimana saja kamu tinggal, namun mati akan mengejarmu juga, sekalipun kamu tinggal dalam benteng yang kokoh”. (QS. An-nisa : 67).

3. Akhirnya sampailah kita menuju perpindahan dari alam dunia ini ke alam akhirat, stasiun pertama yang akan kita alami ialah alam barzah atau alam kubur. Di alam barzah itulah manusia menunggu sampai datangnya hari dibangkitkan. Allah SWT berfirman:

Baca Juga: Khutbah Sholat Jumat di Bulan Ramadhan 2022: Tentang Mengisi Ramadhan dengan Amal Terbaik

وَمِنْ وَرَائِهِمْ بَرْزَخٌ إِلَى يَوْمِ يُبْعَثُوْنَ. (المؤمن : ١٠٠)

“Dan di belakang mereka ada alam barzah sampai hari mereka dibangkitkan”. (QS. Al-Mu’min : 100).

4. Allah SWT berfirman:


وَنُفِخَ فِى الصُّوْرِ فَصَعِقَ مَنْ فِى السَّمَوَاتِ وَمَنْ فِى الْاَرْضِ اِلَّا مَنْ شَآءَاللهُ. (الزمر : ٦٨).

“Dan ditiuplah sangkakala, maka matilah makhluk yang di langit dan di bumi kecuali yang dikehendaki oleh Allah, kemudian ditiup sekali lagi maka berdirilah manusia menanti apa yang menjadi putusan dari Allah”. (QS. Az-Zumar : 68).

Yaitu untuk memutuskan dan mempertanggungjawabkan seluruh pelaksanaan amanat dan tugasnya selama hidup di dunia ini.

وَلَتُسْئَلُنَّ عَمَّا كُنتُمْ تَعْمَلُوْنَ. (النحل : ٩٣).

“Dan kamu akan dimintai pertanggungan jawab tentang segala apa yang kamu kerjakan”. (QS. An-Nahl : 93).

Baca Juga: Khutbah Sholat Jumat Tentang Hari Nisfu Syaban 2022 Lengkap dengan Khutbah Pertama dan Kedua

Dan Rasulullah SAW bersabda :

“Tiada tergelincir kedua telapak kaki seorang hamba pada hari kiamat sehingga ditanyakan kepadanya tentang empat perkara : tentang umurnya, dalam hal apa dihabiskannya; tentang ilmunya, apa yang telah diamalkannya; tentang hartanya, dari mana ia peroleh dan kepada apa ia belanjakan; dan tentang anggota badannya, pada apa ia pergunakan”. (HR. Tirmidzi).

Akhirnya sampailah kehidupan manusia ditahap yang kelima.

5. Bagi orang yang beriman dan beramal saleh, yaitu orang yang melaksanakan tugas amanat dari Allah dan melaksanakan tugas ibadah, pasti akan menuju jannatul firdaus balasan nikmat yang tiada terhingga.

إِنَّ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوْ الصَّالِحَاتِ كَانَتْ لَهُمْ جَنَّتُ الْفِرْدَوْسِ نُزُلًا. (الكهف : ١٠٧).

“Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh adalah buat mereka jannatul firdaus tempat tinggalnya, kekal di dalamnya selama-lamanya tiada ingin pindah tempat lagi”. (QS. Al-Kahfi : 107).

Allahu Akbar 3x walilahilhamd Kaum Muslimin dan Muslimat yang berbahagia,  Rasulullah SAW telah bersabda :

“Sesungguhnya di surga firdaus itu ada pintu yang bernama Arroyyaan, yaitu pintu khusus tempat masuknya orang-orang yang berpuasa pada hari kiamat, dan tidak dapat masuk melalui pintu itu kecuali orang yang berpuasa. Di panggil oleh penjaganya : “Dimana orang-orang yang telah berpuasa? Dan tidak dapat masuk disitu kecuali mereka saja, dan jika telah selesai maka pintu tersebut akan ditutup kembali”. (HR. Bukhari).

Baca Juga: Profil dan Biodata Oded M Danial Walikota Bandung yang Meninggal Dunia usai Jatuh Saat akan Khutbah Jumat

Dan Rasulullah SAW bersabda:

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ وَهُوَ يَحْدُثُ نَفْسَهُ إِذَا أَفْطَرَ رَمَضَانَ أَنْ لَا يُعْصٰى اللهَ دَخَلَ الْجَنَّةِ بِغَيْر مَسْئَلَةٍ وَلَا حِسَابٍ.

“Barangsiapa yang melakukan puasa Ramadhan, sedangkan dalam dirinya ia berbicara bahwa apabila ia berbuka (yakni telah selesai dari puasa Ramadhannya) ia bertekad untuk tidak berbuat durhaka kepada Allah, niscaya orang itu masuk surga tanpa pertanyaan dan tanpa hisab”. (HR. Hakim)

Karena pagi ini kita telah mendapat status Idul Fitri, yaitu telah kembali kepada kesucian, bersih dari seluruh dosa bagaikan bayi yang baru lahir. Peliharalah status kesucian ini!

اللهُ اَكْبَرْ (٣×) وَلِلّٰهِ الحَمْدُ. اَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَيْطَانِ الرَّجِيْمِ بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ كُلُّ مَنْ عَلَيْهَا فَانٍ وَيَبْقٰى وَجْهَ رَبِّكَ ذُوالْجَلَالِ وَالْاِكْرَامِ وَمَنْ يَدْعُ مَعَ اللهِ إِلٰهًا اٰخَرَ لَا بُرْهَانَ لَهُ بِهِ فَإِنَّمَا حِسَا بُهُ عِنْدَ رَبِّهِ إِنَّهُ لَا يُفْلِحُ الْكَفِرُوْنَ وَقُلْ رَبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَاَنْتَ خَيْرُ الرَّاحِمِيْنَ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرَ الرَّحِيْمِ

Baca Juga: Naskah Khutbah Idul Fitri 1442 H: Cara Menjaga Silaturhami di Tengah Pandemi Covid-19

Khutbah II:

اللهُ اَكْبَرْ (٧×) لَا اِلَهَ اِلَّا اللهُ وَاللهُ اَكْبَرْ، اللهُ اَكْبَرْ وَللهِ اَلْحَمْدُ. اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِىْ وَحْدَهْ صَدَقَ وَعْدَهْ وَاَعَزَّ جُنْدَهْ وَهَزَمَ الْاَحْزَابَ وَعْدَهْ وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَةَ اِلَا بِاللهِ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اللّٰهُمَ فَصَلِ وَسَلِمْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَاحِبِ كَنْزِ الْرَحْمَةِ وَعَلٰى اٰلِهٖ وَصَحْبِهِ وَمَنْ وَالَاهُ. أَمَا بَعْدُ، فَيَا اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوا اللهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَنَى بِمَلآئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعَالَى إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ الْمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللَّهُمَّ عَنِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ أَبِى بَكْرٍ وَعُمَر وَعُثْمَان وَعَلِيٍ وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِى التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِيْمِيْنَ. اللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءِ مِنْهُمْ وَالْاَمْوَاتِ اللهُمَّ أَعِزِّ الْإِسْلَامَ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَالْمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ الْمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ الْمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَائَكَ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَأَعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالزَّلَازِلَ وَالْمِحَنَ وَسُوْءَ الْفِتَنِ وَالْمِحَنِ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُنِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ الْبُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ الْخَاسِرِيْنَ. عِبَادَاللهِ ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُوْنَا بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانَ وَإِيْتآءِ ذِى الْقُرْبَى وَيَنْهٰى عَنِ الْفَخْشآءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكـُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ. وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ.

Demikian teks khutbah Idul Fitri 2022 yang menenangkan dan menyejukan hati jamaah, berjudul Muhasabah Kehidupan Manusia.***

Editor: Muhammad Suria

Tags

Terkini

Terpopuler