Teks Ceramah Singkat Tentang Adab Berdoa dalam Islam, Cocok untuk Kultum Tarawih, Subuh, dan Menjelang Berbuka

15 April 2022, 15:20 WIB
Ilustrasi Teks ceramah singkat tentang adab berdoa dalam Islam, cocok untuk kultum shalat tarawih, subuh, dan menjelang berbuka puasa di bulan Ramadhan. /PEXELS/Mariakray

BERITA DIY – Berikut contoh teks ceramah singkat tentang adab berdoa dalam Islam, cocok buat kultum shalat tarawih, subuh, dan menjelang berbuka puasa.

Untuk memeriahkan bulan Ramadhan, banyak cara dilakukan oleh umat muslim, terutama di Indonesia memiliki tradisi dengan mengisi waktu senggang dengan ceramah singkat.

Ceramah singkat bisa dilakukan pada saat menjelang shalat tarawih, setelah shalat subuh, atau menjelang berbuka puasa. Untuk menyiasati kultum yang monoton, biasa panitia akan merolling agar yang mengisi tidak orang yang sama dalam satu bulan penuh.

Baca Juga: Teks Materi Ceramah Singkat tentang Datangnya Malam Lailatul Qadar, Cocok untuk Kultum di Bulan Ramadhan

Kultum agar tidak membosankan harus dibumbui dengan informasi yang menggugah serta menarik para jamaah untuk mendengarkannya. Untuk mewujudkan hal tersebut, harus memberi informasi baru setiap kultum.

Berikut ini contoh teks ceramah singkat tentang adab berdoa dalam Islam, sebagai salah satu referensi kultum yang menggugah hati. Tek ceramah ini dikutip BERITA DIY dari lpkakutoarjo.kemenkumham.go.id.

Bismillahirrahmanirrahim,

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Hadirin Kaum Muslimin yang dimuliakan Allah,

Bagi umat Islam, doa adalah mediator cara seorang muslim untuk menyampaikan keinginan atau keluh-kesah kepada Allah Swt. Dengan doa, semua yang kita alami dan syukuri bisa dilepaskan tanpa takut dicemooh dan dihina, sebab Allah Swt adalah Maha Mendengar.

Baca Juga: Teks Ceramah Ramadhan Singkat dan Lucu Tentang Lailatul Qadar untuk Kultum Tarawih dan Berbuka Puasa

Dalam Islam doa adalah sikap berserah diri kepada yang Maha Kuasa. Bahkan menurut Imam at-Thabari dalam kitab Fathul Bari, menjelaskan bahwa doa adalah salah satu bentuk bahwa umat manusia adalah makhluk lemah dan membutuhkan Allah Swt.

Dengan begitu, seorang muslim saat memanjatkan doa harus memiliki tatacara dan etika dalam berdoa, bahkan dalam Al-Quran dalam Surat Al-A’raf ayat 55-56 sudah dijelaskan bagaimana tata cara memanjatkan doa.

“Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri (tadharu’) dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas. Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi sesudah Allah memperbaikinya, dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut akan tidak diterima dan penuh harapan untuk dikabulkan. Sesungguhnya rahmat Allah sangat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik.”

Baca Juga: Teks Ceramah Singkat Ramadhan tentang Keutamaan Menjaga Lisan: Kultum buka Puasa atau Jelang Maghrib

Dari firman Allah ini, hal terpenting dalam memanjatkan doa adalah dengan terjaganya hati. Doa merupakan komunikasi langsung hamba dan Sang Pencipta. Tidak heran kalau sebagian ulama memaknai doa sebagai bentuk ekspresi kefakiran atau kebutuhan hamba-Nya kepada Allah SWT.

Mengutip Ihya Ulumuddin karya Imam Al-Ghazali, Imam An-Nawawi dalam karyanya Al-Adzkarul Muntakhabah min Kalami Sayyidil Abrar menyebutkan 10 adab berdoa. Hal ini menunjukkan betapa sakralnya ibadah doa.

1. Memanjatkan doa pada waktu-waktu mulia seperti hari Arafah, bulan Ramadhan, hari Jumat, sepertiga terakhir dalam setiap malam, dan waktu sahur.

Baca Juga: Teks Ceramah Singkat Kultum Ramadhan 1443 Hijriah Tentang Orang yang Tidak Mendapat Rahmat Allah di Ramadhan

2. Memanfaatkan kondisi-kondisi istimewa untuk berdoa seperti saat sujud, saat dua pasukan berhadap-hadapan untuk siap bertempur, ketika turun hujan, dan ketika iqamah shalat dan sesudahnya.

3. Menghadap kiblat, mengangkat kedua tangan, dan mengusap wajah ketika sudah berdoa.

4. Mengatur volume suara saat berdoa, agar tidak terlalu keras tetapi juga tidak terlalu rendah.

5. Menghindari kalimat bersajak dalam doa, karena dikhawatirkan justru melampaui batas dalam penggunaan redaksi saat berdoa.

6. Berdoa dengan penuh ketundukkan, kekhusyukan, dan ketakutan kepada Allah SWT.

7. Memantapkan hati dalam berdoa, meyakini bahwa doa akan dikabulkan, dan menaruh harapan besar dalam berdoa. Sufyan bin Uyainah mengatakan, sadarlah akan kondisi dirimu jangan sampai menghalangimu untuk berdoa kepadaNya. Allah tetap menerima permohonan iblis sekalipun ia adalah makhluk Allah yang paling buruk.

Baca Juga: Teks Ceramah Singkat Kultum Ramadhan 1443 Hijriah Tentang Orang yang Tidak Mendapat Rahmat Allah di Ramadhan

8. Meminta terus menerus dalam berdoa.

9. Membuka doa dengan lafal zikir. Kita dianjurkan untuk membuka doa dengan pujian dan shalawat. Demikian pula ketika mengakhiri doa.

10. Taubat, mengembalikan benda-benda kepada mereka yang teraniaya, dan “menghadap” Allah SWT dengan cara mematuhi segala aturan agama. Pasal sepuluh ini yang sangat penting

Hadirin Jamaah Masjid (bisa diisi nama masjid saat mengisi kultum) yang berbahagia, demikian yang dapat Saya sampaikan pada kesempatan ini.

Kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala kita berserah diri dan memohon ampun, semoga apa yang kita laksanakan mendapat rahmat dan ridho Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Amin ya robbal ‘alamin.

Wabillahi Taufiq Walhidayah

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Baca Juga: Teks Ceramah Singkat: Jaga Hubungan Baik dengan Saudara untuk Kultum Buka Puasa, Tarawih, dan Setelah Shubuh

Demikian contoh teks ceramah singkat tentang adab berdoa dalam Islam, cocok buat kultum shalat tarawih, subuh, dan menjelang berbuka puasa.***

Editor: Bagus Aryo Wicaksono

Tags

Terkini

Terpopuler