Hasil Resmi Sidang Isbat 1 Ramadhan 2022, Ini Jadwal Puasa Pemerintah: Nahdlatul Ulama NU & Muhammadiyah Beda

1 April 2022, 19:23 WIB
Kapan satu Ramadhan 2022 berdasar hasil sidang isbat 2022 dan jadwal puasa Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama NU, hingga Ramadhan berapa hari lagi /PEXELS/ Fuzail Ahmad

BERITA DIY - Saat ini banyak yang bertanya kapan satu Ramadhan 2022 berdasar hasil sidang isbat 2022 dan jadwal puasa Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama NU, hingga Ramadhan berapa hari lagi.

Simak hasil resmi sidang Isbat 2022, berikut jadwal puasa versi Pemerintah. Nadhlatul Ulama NU dan Pemerintah beda dengan Muhammadiyah.

Seperti diketahui, Muhammadiyah menentukan 1 Ramadhan 2022 jatuh pada Sabtu, 2 April 2022 besok. Dalam menentukan 1 Ramadhan 2022, Muhammadiyah menggunakan metode hakiki wujudul hilal.

Baca Juga: Live Hasil Sidang Isbat Kementerian Agama 1 Ramadhan 2022 dan Jadwal Puasa Nahdlatul Ulama NU dan Muhammadiyah

Berdasarkan metode itu, tinggi bulan saat Matahari terbenam di Yogyakarta (f = -07° 48¢ LS dan l = 110° 21¢ BT ) = +02° 18¢ 12², atau hilal sudah wujud, dan di seluruh wilayah Indonesia pada saat Matahari terbenam itu Bulan berada di atas ufuk.

Dengan demikian, Muhammadiyah menetapkan 1 Ramadan 1443H jatuh pada hari Sabtu, 2 April 2022. Artinya puasa dilakukan mulai besok.

Sementara Nahdlatul Ulama, hingga kini belum menentukan kapan 1 Ramadhan 2022. Sebab NU dalam menentukan 1 Ramadhan menggunakan metode rukyatul hilal.

Baca Juga: Awal 1 Ramadhan 2022 Nahdlatul Ulama NU, Muhammadiyah, Pemerintah Menurut Sidang Isbat Puasa Bisa Cek Link Ini

Berdasarkan metode itu, posisi hilal pada Jumat berada sedikit di atas kriteria imkanur rukyah, atau kemungkinan hilal bisa terlihat.

Data hisab Lembaga Falakiyah PBNU menunjukkan keadaan hilal sudah berada di atas ufuk, tepatnya +2 derajat 04 menit 12 detik dan lama hilal 9 menit 49 detik yang dipantau di Kantor PBNU Jakarta, koordinat 6º 11’ 25” LS 106º 50’ 50” BT. Sementara konjungsi atau ijtimak bulan terjadi pada Jumat 1 April 2021 pukul 13:25:54 WIB.

Adapun letak matahari terbenam berada pada posisi 4 derajat 34 menit 09 detik utara titik barat, sedangkan letak hilal pada posisi 2 derajat 48 menit 22 menit utara titik barat. Adapun kedudukan hilal berada pada 1 derajat 45 menit 47 detik selatan matahari dalam keadaan miring ke selatan dengan elongasi 3 derajat 24 menit 06 detik.

Baca Juga: Bacaan Niat Puasa Ramadhan Arab Latin dan Artinya Bahasa Indonesia Malam Nanti dan Doa Keramas Mandi Besar

Bagi NU dengan ketinggian 2 derajat lebih 4 menit dan 3 derajat 4 menit, hilal tampaknya akan sulit dirukyat. Terlebih umur bulan yang belum mencapai 8 jam. Jika hilal tidak terlihat, otomatis bulan Syaban akan digenapkan menjadi 30 hari.

Dengan begitu, awal Ramadhan 1443H bisa jatuh pada Minggu 3 April 2022. Sementara Sabtu, 2 April 2022, masih terhitung tanggal 30 Syaban 1443 H.

Sementara itu, Kementerian Agama tahun ini mulai menggunakan kriteria baru penentuan awal bulan Hijriah. Kriteria itu mengacu hasil kesepakatan Menteri Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS) pada 2021.

Baca Juga: Bacaan Doa Niat Sholat Tarawih Berjamaah dan Salat Witir Lengkap Arab Latin dan Artinya Bahasa Indonesia

Selama ini, kriteria hilal (bulan) awal Hijriah yang dipedomani Kemenag adalah ketinggian 2 derajat, elongasi 3 derajat, dan umur bulan 8 jam. MABIMS bersepakat untuk mengubah kriteria tersebut menjadi ketinggian hilal 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat.

Puasa Ramadhan menurut Pemerintah yakni dimulai pada Ahad, 2 April 2022.***

Editor: MR Firmansyah

Tags

Terkini

Terpopuler