Apa Itu Doping? Dampak Pemakaian bagi Kesehatan Atlet, dan Alasan Bendera Indonesia Tak Ada di Thomas Cup 2021

19 Oktober 2021, 17:35 WIB
ILUSTRASI - Apa itu doping? Penjelasan ahli soal dampak pemakaian obat ini bagi kesehatan atlet hingga alasan bendera merah-putih Indonesia tak dikibarkan saat Thomas Cup 2021.. /PIXABAY/jorono

BERITA DIY – Kemenangan tim bulu tangkis Indonesia dalah ajang piala Thomas Cup membawa euforia yang sangat besar bagi para pecinta olahraga bulu tangkis. Namun juga membawa kekecewaan karena tidak dikibarkannya bendera Merah Putih saat kemenangan tersebut.

Peristiwa tidak dikibarkannya bendera Merah Putih pada kejuaraan Thomas Cup dan diganti dengan bendera Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) ini lantaran World Anti Doping Agency (WADA) memberikan sanksi pada Indonesia.

WADA memberikan sanksi karena Indonesia dinilai tidak mematuhi regulasi pelaporan tes doping rutin. Hal ini membuat Indonesia dilarang menjadi tuan rumah kejuaraan regional dan internasional serta bendera Indonesia tidak akan dikibrakan pada kejuaraan regional atau internasional kecuali Olimpiade dan Paralimpiade.

Baca Juga: Alasan Kenapa Bendera Indonesia Tidak Bisa Dikibarkan di Thomas Cup 2020 Saat Indonesia Juara

Lantas apa itu doping sebenarnya dan dampanya bagi kesehatan para atlet? Simak penjelasan lengkapnya berikut ini.

Menurut International Congress Of Sport Sciences, doping adalah pemberian atau penggunaan oleh peserta lomba, bahan asing bagi organism atau bahan fisiologis dalam jumlah yang abnormal dengan tujuan meningkatkan prestasi.

International Olympic Committee melarang penggunaan doping karena melanggar norma fairplay dan sportivitas yang merupakan jiwa olahraga. Selain itu, doping juga membahayakan keselamatan atlet karena akan menjadi kebiasaan, ketagihan dan ketergantungan obat yang dapat membahayakan jiwa.

Dirangkum dari Jurnal Universitas PGRI Semarang, setidaknya terdapat empat jenis doping yang membawa dampak buruk bagi kesehatan. Doping tersebut meliputi morphine, anabolic streoid, hormon peptide dan beta blocker.

Baca Juga: Fakta Menarik Kemenangan Indonesia di Thomas Cup 2021, Jonatan Christie Catatkan Rekor Unik

Doping Morphine memiliki dampak yang buruk pada sistem syaraf pusat dan saluran pencernaan. Sementara doping anabolic streorid akan menyebabkan gangguan pertumbuhan tulang, kanker hati, dan impotensi.

Doping hormon peptide menyebabkan tremor, hipertensi, kecemasan, pembekuan darah, stroke dan serangan jantung. Sedangkan doping beta blocker menyebabkan penyempitan saluran pernapasan, gangguan tidur dan tekanan darah rendah.

Tak hanya bagi kesehatan fisik, doping juga membawa dampak yang buruk bagi kesehatan mental karena akan menimbulkan perilaku agresif dan tindak kekerasan. Hal ini terbukti dari sebuah penelitian pada para pemain football Amerika yang menggunakan steroid.

Baca Juga: Jadwal Denmark Open 2021 Live TVRI Gratis, Hasil Drawing dan Daftar 19 Pemain Indonesia yang Ikut Serta

Demikian informasi apa itu doping dan dampak bahayanya bagi kesehatan fisik para atlet yang menggunakan doping.***

Editor: Arfrian Rahmanta

Tags

Terkini

Terpopuler