Apa Itu eHAC? Aplikasi Syarat Naik Pesawat Saat PPKM yang Diduga Mengalami Kebocoran Data, Ini Faktanya

1 September 2021, 13:25 WIB
ILUSTRASI - Fakta kebocoran data eHAC aplikasi syarat naik pesawat saat PPKM. /Instagram/@kemenparekraf.ri

BERITA DIY - Ketahui fakta dibalik kabar mengenai kebocoran data yang diduga terjadi pada aplikasi eHAC yang menjadi syarat naik pesawat saat pemberlakuan kebijakan PPKM.

Salah satu aplikasi yang dimiliki oleh Kementerian Kesehatan atau Kemenkes yaitu eHAC dikabarkan mengalami kebocoran data penggunanya. 

Mengutip dari berbagai sumber, bocornya data pada aplikasi eHAC yang menjadi syarat perjalanan atau naik pesawat ini terjadi karena beberapa sebab yang ada di dalam aplikasi tersebut itu sendiri.

Baca Juga: Aturan Naik Pesawat Mulai 18-24 Mei 2021 dan Cara Mengisi eHAC

Terjadinya kebocoran data pada aplikasi eHAC ini disebutkan terjadi karena kesalahan pengaturan atau protokol yang dimiliki dalam aplikasi itu. Protokol keamanan yang dimiliki dalam aplikasi tersebut diketahui tidak memadahi untuk mengamankan data di dalamnya.

Sehingga dengan protokol keamanan yang tidak memadahi tersebut eHAC sangat mudah untuk dibobol dengan server lain. Oleh karenanya kebocoran data dari pengguna aplikasi resmi itu dapat terjadi.

Disebutkan jumlah data yang mengalami kebocoran dalam aplikasi eHAC itu juga dalam jumlah yang cukup besar. Dari jumlah pengguna yaitu 1,4 juta terdapat kebocoran data dari 1,3 juta pengguna aplikasi itu.

Baca Juga: Cara Lapor Sertifikat Vaksin Belum Terbit dan Cek Online Tanpa SMS di Peduli Lindungi Pedulilindungi.id

Dengan kebocoran data yang dialami dalam aplikasi eHAC tersebut membuat banyak kerugian bagi para penggunanya. Disebutkan bahwa beberapa data pribadi pun tersebar melalui bocornya data itu.

Beberapa data pribadi yang tersebar karena kebocoran data tersebut seperti nama lengkap, alamat, pekerjaan, nomor KTP atau NIK, bahkan hingga hasil tes kesehatan yang ada didalam data aplikasi tersebut.

Tak berhenti sampai situ, menurut beberapa sumber yang berhasil dihimpun, kebocoran data pada aplikasi eHAC ini juga menyasar data berbagai rumah sakit. Sehingga banyak data dari dokter maupun pekerja kesehatan pun turut tersebar.

Baca Juga: Cara Scan QR Code PeduliLindungi dengan Mudah dan Praktis yang Menjadi Syarat Masuk Mal di Berbagai Daerah

Dengan adanya kebocoran data dalam aplikasi eHAC ini, Kemenkes bergerak cepat untuk memberikan informasi kepada masyarakat.

Pihaknya menganjurkan untuk masyarakat yang telah memiliki aplikasi tersebut untuk segera dihapus. Sementara bagi masyarakat yang akan mengunggah aplikasi eHAC untuk mengurungkan niatnya, karena Kemenkes sudah tidak menggunakannya.

Sebagai penggantinya Kemenkes akan mengganti aplikasi eHAC dengan menyarankan masyarakat untuk beralih pada aplikasi PeduliLindungi yang memiliki fungsi yang sama.

Baca Juga: Sudah Vaksin Moderna Tapi Sertifikat PeduliLindungi Belum Ada? Syarat Jalan PPKM dan Link Download Aplikasi

Sebelumnya, Kemenkes sendiri telah meluncurkan aplikasi eHAC pada beberapa waktu yang lalu. Dengan menggunakan aplikasi ini diharapkan dapat menjadi Kartu Kewaspadaan Kesehatan masyarakat,

Aplikasi ini saat itu ditujukan bagi masyarakat yang akan melakukan perjalanan baik antar daerah maupun antar negara. Sehingga aplikasi ini pada awalnya diharapkan dapat mendeteksi kesehatan bagi pemilik akun di dalamnya.

Itulah tadi penjelasan mengenai aplikasi eHAC yang mengalami kebocoran data, serta fakta yang terjadi dibaliknya.***

Editor: Muhammad Naufal Alyaa

Tags

Terkini

Terpopuler