Hari Lahir Pancasila Diperingati 1 Juni 2021: Lengkap Bunyi, Lambang, dan Kandungan Makna Pancasila

31 Mei 2021, 17:35 WIB
Foto ruang sidang paripurna DPR yang dilengkapi dengan lambang negara Garuda Pancasila. /Galeri Foto dpr.go.id

BERITA DIY - Pancasila adalah dasar negara dan ideologi yang dianut oleh Negara Indonesia dari hasil pemikiran mendalam oleh para pendiri bangsa sebagai dasar atau fondasi dibentuknya Negara Kesatuan Repulik Indonesia atau NKRI.

Pancasila dirumuskan dalam sidang BPUPKI atau Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia yang bersidang pada tanggal 29 Mei - 1 Juni 2021 oleh tiga tokoh Mohammad Yamin, Soepomo, dan Soekarno yang menyampaikan gagasan tentang dasar negara.

Pancasila lahir pada tanggal 1 Juni 1945 dari usulan gagasan dasar negara Soekarno yang diberi nama Pancasila.

Baca Juga: Sejarah Hari Lahir Pancasila 1 Juni, Pernah Dilarang di Rezim Orde Baru

Panca berarti lima dan sila berarti dasar, oleh karenanya Pancasila memiliki lima sila yang saling berhubungan satu sama lain dimana sila pertama menjadi dasar bagi sila kedua, sila kedua menjadi dasar bagi sila ketiga, dan seterusnya.

Berikut ini adalah bunyi Pancasila sebagai dasar negara dan falsafah bangsa:

  1. Ketuhanan Yang Maha Esa
  2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
  3. Persatuan Indonesia
  4. Kerakyatan yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan
  5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Adapun, masing-masing sila Pancasila memiliki lambang dan memiliki uraian makna yang menjabarkan kelima silanya sebagai berikut:

Baca Juga: Teks Pancasila sebagai Ideologi Bangsa Indonesia: Lengkap Bunyi Sila, Lambang, dan Maknanya

Ketuhanan Yang Maha Esa

Lambang dari sila Ketuhanan yang pertama dalam Pancasila adalah lambang Bintang Emas yang terletak di tengah-tengah perisai Garuda Pancasila. Bintang berwarna emas ini dimaknai niscaya sebuah cahaya yang menerangi lingkup kehidupan Bangsa Indonesia.

Kerukunan dan kedamaian yang tercipta dari kebhinekaan yang ada diikat oleh tali toleransi dan saling menghargai dalam hidup bersama. Negara Indonesia bukan merupakan negara agama, namun adalah negara beragama yang artinya mengakui adanya Tuhan Yang Maha Esa.

Kemanusiaan yang Adil dan Beradab

Sila kemanusiaan dilambangkan dengan rantai 17 gelang yang saling terhubung tanpa putus. Hal ini dimaknai sebagai hubungan manusia yang satu dengan manusia yang lainnya yang harus saling memiliki rasa tenggang rasa dan tolong menolong tanpa pamrih dan diskriminasi.

Baca Juga: Desa Manjung: Desa Pancasila di Kabupaten Klaten Sebagai Upaya Pengamalan Pancasila Secara Utuh

Persatuan Indonesia

Sila ketiga Pancasila mengenai Persatuan dilambangkan dengan pohon beringin yang kokoh dan kuat. Pohon beringin dikenal sebagai tanaman yang memiliki akar tunggang yang kuat dan tertancap dalam.

Pohon beringin yang kokoh dan kuat mampu menjadi tempat berteduh dan berlindung bagi banyak orang. Oleh karenanya, Bangsa Indonesia harus memupuk rasa cinta tanah air layaknya akar yang tunggang dari pohon beringin dan tetap bersatu padu dalam naungan yang sama.

Kerakyatan yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan

Lambang kepala banteng dipilih sebagai lambang dari sila keempat permusyawaratan karena filosofi banteng sebagai binatang kuat yang senang berkumpul. Dalam memecahkan masalah dan persoalan Bangsa Indonesia diharapkan seperti halnya para banteng yang berkumpul untuk memusyawarahkan keputusan terbaik atau mufakat.

Baca Juga: Pancasila Sebagai Sistem Filsafat dan Refleksi Sila Pertama Ketuhanan Yang Maha Esa dalam Kehidupan Beragama

Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Sila kelima dari Pancasila dilambangkan dengan padi dan kapas yang merupakan lambang dari kebutuhan pokok manusia yakni pangan dan sandang. Pangan dilambangkan dengan padi dan sandang dilambangkan dengan kapas.

Setiap manusia memiliki kebutuhan pokok yang sama, oleh karenanya bangsa Indonesia tidak boleh membedakan sesorang dari status sosialnya karena sejatinya masing-masing orang memiliki hak dan kewajiban yang sama.***

Editor: Iman Fakhrudin

Tags

Terkini

Terpopuler