BERITA DIY - Mantan politisi Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean meminta agar Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meminta maaf kepada Presiden Jokowi.
Hal ini berkaitan dengan penolakan pemerintah terhadap pengesahan kepengurusan DPP Partai Demokrat versi KLB kubu Moeldoko.
Ferdinand menilai, SBY dan AHY perlu meminta maaf atas tuduhan tendensius yang pernah terucap kepada pemerintah.
Ferdinand menilai pihak Demokrat kubu AHY melakukan tuduhan tendensius kepada pemerintah pada waktu melakukan press conference dan mengirimkan surat ke Jokowi.
Baca Juga: Berikut 8 Golongan yang Berhak Menerima Zakat Fitrah Beserta Doa Menerima Zakat
"Sy sependapat dan sebaiknya mmg minta maaf atas tuduhan tendensius yg pernah terucap kpd pemerintah." tulis Ferdinand di akun twitternya, @FerdinandHaean3 3 April 2021.
"Ketika duli pressconf dan mengirimkan surat ke Presiden, sy katakan tuduhan itu tendensius dan Presiden tak perlu tanggapi. Skrg minta maaf adlh bijak." tambahnya.
Sebagaimana diketahui juru bicara Partai Demokrat kubu Moeldoko sebelumnya menerima keputusan Kementerian Hukum dan HAM yang menolak kepengurusan DPP partainya.
"Ini membuktikan bahwa tidak ada sama sekali intervensi pemerintah dalam persoalan internal Partai Demokrat," kata Muhammad Rahmad dalam keterangan tertulisnya, Jumat 1 April 2021 dikutip Berita DIY dari ANTARA.
Tidak hanya itu, ia juga mengajak masyarakat untuk menggunakan cara politik yang ceras, bersih dan santun, serta meminta AHY dan SBY meminta maaf kepada Jokowi dan Moeldoko.
"Marilah kita menggunakan cara politik yang cerdas, bersih dan santun, bukan cara cara liar dan menebar kebohongan dan fitnah kepada masyarakat. Sebagai hamba yang beriman, dan menjelang puasa Ramadhan, mudah-mudahan SBY dan AHY menyampaikan permohonan maaf kepada Presiden Jokowi, pemerintah dan Pak Moeldoko, karena telah menuduh macam-macam," tutur Rahmad.***