BERITA DIY – Indonesia terdiri dari ratusan suku yang membuat negeri ini tidak hanya kaya akan sumber daya alam tapi juga kaya akan tradisi dan budaya.
Suku baduy sendiri merupakan kelompok suku atau etnis sunda Banten yang tinggal di wilayah kaki pegunungan Kendeng di Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Banten.
Warga baduy seringkali menamai diri mereka Urang Kanekes atau Orang Kanekes. Penyebutan baduy diyakini berasal dari peneliti Belanda yang menyamakan mereka dengan kelompok Arab Badawi yang berarti masyarakat yang sering berpindah-pindah.
Berikut beberapa fakta mengenai suku baduy,
1. Suku Baduy terbagi menjadi tiga kelompok
Suku baduy terdiri dari tiga kelompok atau tiga lapisan yakni Baduy Dangka, Baduy Dalam dan Baduy Luar.
Baduy Dangka adalah sebutan untuk warga baduy yang sudah tinggal di luar lingkungan adat. Mereka tidak lagi terikat dengan segala peraturan adat, kebanyakan Baduy Dangka keluar dari Baduy untuk bersekolah atau bekerja menyesuaikan zaman.
Baduy Luar adalah sebutan untuk warga Baduy yang tinggal di lingkungan adat dan masih menjunjung kepercayaan sunda wiwitan.
Bedanya mereka sudah melek teknologi dan pendidikan. Ciri khas masyarakat Baduy Luar yakni pakaian serba hitam dan ikat kepala biru.
Baduy Dalam atau Baduy Jero adalah suku Baduy yang masih memegang teguh kepercayaan leluhur. Mereka menolak modernisasi termasuk teknologi dan sekolah.
Ciri khas Baduy Dalam adalah pakaian serba putih dengan ikat kepala putih dan tidak beralas kaki. Mereka menilai kehidupan yang apa adanya adalah cara untuk tetap dekat dengan Yang Maha Esa.
Baca Juga: Moeldoko Tak Ikut Konferensi Pers di Hambalang, Politisi Demokrat: Takut 'Gosong' Barangkali
2. Suku Baduy menganut kepercayaan bernama Sunda Wiwitan
sunda wiwitan merupakan kepercayaan yang dianut oleh Suku Baduy Dalam maupun Luar. sunda wiwitan merupakan kepercayaan pemujaan terhadap kekuatan alam maupun arwah leluhur suku Baduy.
Suku Baduy percaya bahwa mereka merupakan utusan dewa yang dikirim untuk menjaga harmonisasi alam semesta, karena itulah mereka hidup mengisolasi dari dunia luar sekaligus menjaga alam.
Baca Juga: Ramalan Keuangan Zodiak untuk Besok, 28 Maret 2021: Ikuti Intuisi Bisnis dan Dapatkan Hasil Baik
Suku Baduy punya sebuah objek pemujaan bernama Arca Domas yang lokasi dan tempatnya dirahasiakan dari publik. Hanya orang tertentu saja yang mengetahui dan diperkenankan mendekatinya.
3. Suku Baduy memiliki alat musik tradisional khas
Angklung merupakan alat musik tradisional khas tanah sunda. Suku Baduy yang notabene masih ada di dataran sunda pun memiliki angklung.
Namun angklung Baduy berbeda dengan angklung pada umumnya. Angklung suku baduy diberinama Angklung Buhun. Angklung berukuran 50-150 cm dan berisi sembilan buah angklung dan tiga beduk.
4. Sistem pemerintahan Suku Baduy
Suku Baduy mengakulturasikan sistem pemerintahan nasional dengan sistem pemerintahan adat. Secara nasional, warga dipimpin oleh kepala desa yang disebut sebagai jaro pamarentah, yang ada di bawah camat, sedangkan secara adat tunduk pada pimpinan adat tertinggi, yaitu puun.
Baca Juga: Terbaru! Daftar Harga HP iPhone 12, iPhone 12 Mini, iPhone 12 Pro, dan iPhone 12 Pro Max
5. Suku Baduy tidak boleh memakai kendaraan
Adat suku Baduy sangat melarang pengunaan kendaraan apapun. Oleh sebab itu warga Baduy selalu berjalan kaki kemanapun, bahkan ketika pergi ke kota untuk menjual hasil panen atau mengunjungi kerabat.***