Politisi Demokrat Mendadak Bongkar Tabiat AHY hingga Jadi Ketum, Andi Arief: Diuji Dulu Beda dengan Moeldoko

11 Maret 2021, 17:57 WIB
Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). /Instagram.com/@agusyudhoyono

BERITA DIY - Kepala Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP Partai Demokrat, Andi Arief membeberkan peran Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) usai partainya dikudeta Moeldoko.

Andi Arief menjelaskan sejumlah peran yang sudah diberikan AHY kepada partainya. Ia juga menjelaskan mengapa AHY dipilih sebagai Ketua Umum (Ketum) pada tahun 2020 lalu.

Selain itu, ia juga membandingkan AHY dengan pengkudetanya, Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko.

Menurut Andi Arief, Kongres Luar Biasa (KLB) Demokrat yang digelar di Deli Serdang pada 5 Maret 2021 lalu merupakan ilegal dan abal-abal.

Baca Juga: Vicky Prasetyo Bakal Nikahi Kalina 13 Maret 2021, Netizen: Semoga Ini yang Terakhir untuk Kalian

Baca Juga: Mengejutkan! Andin Mendadak Marah Besar dengan Al, Mama Sarah Stres Urus Elsa di Ikatan Cinta Episode 198

Bahkan kubu AHY sudah mengetahui sisat Moeldoko sejak awal Februari 2021. Namun untuk menghormati presiden, AHY berkirim surat ke Jokowi untuk memberitahukan hal ini.

Ternyata Moeldoko beserta mantan kader Demokrat yang dipecat tidak gentar hingga tetap melaksanakan KLB abal-abal itu.

"Kudeta Deli Serdang disebut Kudeta Keblinger. Sudah ketauan rencananya dan sempat dicegah AHY 1 Februari 2020 tetap dilakukan oleh Pak Moeldoko dkk. Mereka anggap tak mungkin AHY bisa atasi kudeta." tulis Andi Arief dikutip Berita DIY dari akun twitternya, @AndiArief_ID 11 Maret 2021.

Baca Juga: WOW! Dekat dengan Sumber Rejeki, Tiga Shio Ini Diramal Banyak Keberuntungan: Ramalan Shio Besok 12 Maret 2021

Baca Juga: Kartu Prakerja Gelombang 13 Segera Diumumkan, Cek Notifikasi Lolos di Dashboard www.prakerja.go.id

"AHY sendiri dengan maksud baik berkirim surat saat itu karena hormati Presiden." tambahnya.

Selain itu, Andi Arief juga membeberkan peran AHY selama menjadi kader Demokrat. Menurutnya, AHY tidak diangkat secara tiba-tiba menjadi ketum.

"AHY masuk daftar ke Demokrat th 2016 saat Pilkada DKI. Karena Ibu Ani sakit dan AHY harus menjaga, Partai menugaskan padanya sekaligus menguji dalam tugas pemenangan Pilkada 2018 dan Kogasma saat Pileg 2019." jelas Andi Arief.

"Diuji dulu sebagai kader, tidak ujug-ujug. Ini beda dengan Pak Moeldoko," tambahnya.

Selain itu, AHY diklaim telah berhasil menaikkan elektabilitas Partai Demokrat. Partai berlambang mercy ini mendapatkan suara 7,8 persen di pemilihan legislatif tahun 2019 lalu.

Baca Juga: Tips Memilih Shampo Sesuai Jenis Rambut, Pastikan Shampomu Mengandung Bahan Ini

"Meski sulit, pileg 2019 Demokrat dapat 7,8 persen. AHY turun ke banyak dapil pemilihan naikkan suara Sebelum pileg semua lembaga survey sebut elektabilitas Demokrat kisaran 4 sampai 5 %. Darmijal, Pak @marzukialie_MA apalagi Moeldoko tak pernah mau tahu situasi partai saat itu." tulis Andi Arief di cuitan lain.

Selain itu, AHY juga tidak langsung diangkat menjadi ketum berkat prestasinya itu. Ia terlebih dulu menjadi wakil ketua umum karena ada kekosongan jabatan.

"Setelah Pileg 2019, AHY dalam perubahan susunan pengurus menjadi waketum Partai, Mengisi kekosongan jabatan wakil ketua umum karena mengundurkan diri. Susunan pengurus baru itu disetujui juga dg SK menteri Kumham. Jadi AHY beda lagi dg Moeldoko yg tak berkeringat di Demokrat." tulis Andi Arief.

Baca Juga: Desak Moeldoko dan Prabowo Berhenti Jual Nama Petani, Said Didu: Jangan Diam Saat Petani Kesulitan

Baca Juga: Doa-doa Katolik: Doa Sebelum Belajar untuk Anak-anak

Hingga akhirnya, AHY menjadi ketum Demokrat pada tahun 2020 karena mendapatkan dukungan dari pengurus di daerah.

"Jelang kongres 2020, SBY ketua majelis tinggi dpt aspirasi tertulis dari semua ketua DPD/DPC. Ada 3 aspirasi, calonkan kembali SBY,ikut arahan SBY, mencalonkan AHY." tulis Andi Arief.

"Kongres Tidak didisain aklamasi, dibuka bagi kader ingin calonkan diri. Saat pendaftaran AHY didukung 95% dpd/dpc." pungkasnya.***

 

Editor: Iman Fakhrudin

Tags

Terkini

Terpopuler