BERITA DIY - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajak kepada masyarakat untuk lebih aktif mengritik pemerintah.
Kritik tersebut bertujuana untuk memberikan pelayanan yang berkualitas kepada mereka yang membutuhkan.
"Masyarakat harus lebih aktif menyampaikan kritik, masukan, ataupun potensi maladministrasi. Dan para penyelenggara pelayanan publik juga harus terus meningkatkan upaya perbaikan perbaikan," ujar Jokowi.
Baca Juga: Bansos 2021, Gunakan NIK KTP Segera Cek Laman dtks.kemensos.go.id Bansos Cair Februari Ini
Hal itu disampaikan Jokowi saat memberikan sambutan yang disiarkan dalam kanal YouTube resmi Sekretariat Presiden pada 8 Februari 2021.
Selain itu, Jokowi juga menekankan perlunya meningkatkan peran penyedia layanan publik.
Menurutnya, untuk mewujudkan pelayanan publik yang lebih baik, maka semua pihak harus ikut berpartisipasi.
“Semua pihak harus menjadi bagian dari proses untuk mewujudkan pelayanan publik yang lebih baik,” ujarnya
Ajakan Jokowi tersebut lantas mendapat tanggapan dari aktivis perempuan sekaligus pendiri Jakarta Feminist Group Discussion Kate Walton.
Kate mengaku jika dirinya selalu aktif menyampaikan kritik dan opini kepada pemerintah.
Namun nyatanya, dia harus dideportasi dan dilarang masuk ke Indonesia.
"Aku aktif sampaikan kritik dan masukan, kok malah dideportasi dan dicekal," ujar Kate dikutip dari akun twitter pribadinya, @waltonkate, 9 Februari 2021.
Lantas Nadirsyah Hosen atau Gus Nadir, Dosen Hukum di Monash University, Australia, membalas cuitan Kate Walton tersebut.
Gus Nadir mengungkapkan, alasan Kate dipulangkan ke negaranya disebabkan karena dukungannya kepada Anies Baswedan.
"Soalnya dukung Anies sih hahahhaha," tulis Gus Nadir di @na_dirs.
Kate pun membalas cuitan Gus Nadir.
"HAHAHA paaak aduh plis deh," balas Kate.
Maksud dari cuitan Gus Nadir yakni karena Kate pernah mengeluarkan pendapat bahwa Anies Baswedan lebih menunjukkan kepemimpinan dibanding Scott Morrison (Perdana Menteri Australia).***