Parah! Indeks Persepsi Korupsi Indonesia di Bawah Timor Leste, Mantan Jubir KPK Ungkap Penyebabnya

29 Januari 2021, 14:26 WIB
Eks Juru Bicara KPK Febri Diansyah. /Kolase instagram.com/@febridiansyah.id dan Antara/Sigid Kurniawan

BERITA DIY - Mantan juru bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Febri Diansyah menanggapi turunnya Indeks Persepsi Korupsi (IPK) Indonesia dari skor 40 ke 37.

Kini Indonesia berada di peringkat ke-102 dari 180 negara. Padahal sebelumnya IPK Indonesia 40 di peringkat 85.

Jika dibandingkan dengan negara lain, peringkat IPK Indonesia ini sama dengan Gambia dan di bawah Timor Lestes yang ada di posisi 86.

Baca Juga: Penerima BLT UMKM Bisa Dapatkan Tambahan Modal Usaha Rp 10 Juta, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Baca Juga: Waduh! Fans Ikatan Cinta Kecewa dengan Pak Sut, Anggap Trailer Halu dan Tidak Mau Terkena Prank Lagi

Menurut mantan juru bicara (jubir) KPK Febri Diansyah, komeitmen pemberantasan korupsi di Indonesia turun.

"Ini menyedihkan. Indeks Persepsi Korupsi (CPI) Indonesia turun dari 40 ke 37. Kita di rangking 102 dari 180 negara. Padahal rata-rata CPI Asia Pasifik 45 & global 43," tulis Febri di akun twitternya, @febridiansyah, 28 Januari 2021.

Baca Juga: Waduh! Fans Ikatan Cinta Kecewa dengan Pak Sut, Anggap Trailer Halu dan Tidak Mau Terkena Prank Lagi

Baca Juga: Heboh Surat Keberatan di Twitter, Akhirnya Eiger Minta Maaf dan Klarifikasi

Tidak hanya itu, Febri juga menyoroti dampak dari revisi Undang-Undang KPK dan pelemahan terhadap lembaga anti rasuah itu.

"Komitmen pemberantasan korupsi Indonesia memburuk. Dampak revisi UU KPK & pelemahan KPK?" kata Febri.

Berdasarkan hasil Indeks Persepsi Korupsi itu, indeks yang paling turun tajam adalah korupsi terkait sektor bisnis.

Baca Juga: One Piece 1002: Banyak Jurus baru di Pertarungan Kaido dan Big Mom, Baca Spoiler Lengkap di Sini

Lebih lanjut, Febri menganggap jika investasi dan ekonomi tidak bisa tumbuh dengan lancar tanpa adanya komitemen pemberantasan korupsi.

 

"Masyarakat sbg penikmat pelayanan publik dan sektor bisnis jg perlu lebih konsisten menjalankan prinsip2 antikorupsi dan membangun sistem pengendalian pencegahan korupsi/compliance di korporasi masing2." tambah Febri.***

Editor: Iman Fakhrudin

Tags

Terkini

Terpopuler