Penceramah provokatif dan orang yang berseberangan atau dianggap buzzer tampak ia singgung pula. Manurut dugaan, kedua sosok tersebut ialah Ustad Tengku Zulkarnain dan Permadi Arya alias Abu Janda.
"Beberapa waktu ini di tengah pandemi kita banyak mendengar ceramah keagamaan yang provokatif yang mengganggu kenyamanan, kita juga sering mendengar vlog yang juga countering sebaliknya. Saling hujat, mem-bully perbedaan dll. Saya pikir sudah saatnya kita bicara untuk ayo menghentikan," cuitnya di akun Twitter @susipudjiastuti.
Menurut mantan Menteri Kelautan dan Perikanan itu, perbedaan seharusnya membuat bangsa merasa kaya. Ia juga mengingatkan kepada siapapun untuk berhenti memainkan isu SARA.
"Kita hentikan hujatan dan bully akan perbedaan. Kita stop hentikan juga mengikuti provokasi yang merusak kedamaian & kebersamaan kita. Kita harus bangga dengan segala perbedaan yang ada yang menjadikan Indonesia kaya akan budaya. Stop memilah dan memisah karena suku dan agama," lanjutnya.
Mengenai persoalan apakah kini ia menjadi kadrun atau masih cebong, Susi mengaku bingung. Saat menjabat sebagai menteri di kabinet Jokowi periode pertama, ia dicap sebagai cebong. Namun, setelah sudah tidak menjadi bagian dari pemerintahan Jokowi lagi dan kerap mengkritik pemerintah, Susi dicap sebagai kadrun.***