OnlyFans adalah platform internet berbasis content subscription service yang berada di London, Inggris. Maksud dari penjelasan tersebut adalah pengguna biasa harus melakukan subscription atau berlangganan kepada konten kreator yang diinginkan.
Dalam metode berlangganan ini, OnlyFans dan konten kreatornya bisa menetapkan berapa harga yang harus dibayar untuk bisa berlangganan di dalam channel tersebut.
Dengan berlangganan dan membayar sejumlah uang tiap bulannya, pengguna bisa mendapatkan konten dari sang kreator yang bisa dinikmati secara legal. Dalam platform ini, para pengguna disebut dengan fans atau penggemar, maka dari itu disebut OnlyFans (Hanya untuk penggemar).
OnlyFans didirikan oleh Tim Stokely di London, Inggris, pada November 2016 lalu. Per September 2021, menurut The Small Business Blog, OnlyFans telah memiliki angka hingga 1,5 juta konten kreator dan 170 juta pengguna dan tersebar hampir di 140 negara di seluruh dunia.
Pada awal pembuatannya, OnlyFans tidak dibuat secara khusus untuk sebagai ‘sarang’ konten dewasa dan pornografi. Timothy Stokely membuat OnlyFans berasal dari keinginannya untuk membuat konten kreator bisa menjual kontennya secara khusus kepada penggemarnya.
Hanya saja, Tim bersama pendiri OnlyFans lainnya tidak membatasi mengenai konten apa saja yang diperbolehkan atau dilarang dibuat di dalam platform tersebut. Tim mengembalikan permasalahan mengenai konten dan isinya pada kebijakan konten kreator itu sendiri.
Karena tidak dibatasi secara konten itulah menurut Influence Marketing Hub, orang-orang jadi tergiur dengan ladang OnlyFans yang ramai peminat dan mampu menghasilkan uang secara cepat.
Mengenai nominal yang harus dibayar untuk melakukan subscription, OnlyFans mematok angka di kisaran 4,99 dolar AS (senilai Rp 72 ribu) hingga tertinggi di angka 49,99 dolar AS (Rp 720 ribu). Konten kreator bisa mematok tip pribadi melalui pesan pribadi dengan harga 5 dolar AS yang membuat pendapatan kreator melalui OnlyFans bisa melambung tinggi.