Mengenal Signal, Sebuah Aplikasi Chat Saingan WA dan Telegram untuk Para Aktivis Berbagi Pesan

- 11 Januari 2021, 20:10 WIB
Signal klaim tawarkan keamanan ekstra dibanding aplikasi perpesanan lain seperti WhatsApp
Signal klaim tawarkan keamanan ekstra dibanding aplikasi perpesanan lain seperti WhatsApp /signal.org

BERITA DIY - Belakangan ini tengah menjadi populer sebuah aplikasi yang bernama Signal terlebih setelah akhir-akhir ini WhatsApp memaksa para penggunanya untuk menyetujui kebijakan privasinya yang terbaru.

Keberadaan Signal semakin populer lantaran cuitan CEO Tesla dan SpaceX, Elon Musk yang menyarankan agar orang-orang segera memulai menggunakan aplikasi Signal.

Signal adalah aplikasi pesan dan obrolan suara yang gratis dan berfokus pada privasi serta dapat digunakan pada smartphone Android, Apple dan melalui dekstop.

Baca Juga: BTS Raih Penghargaan Album terbaik di Golden Disc ke-35 Selama 4 Tahun Berturut-turut!

Baca Juga: Mengenal Critical Eleven dalam Penerbangan: Waktu Paling Sering Terjadi Kecelakaan Pesawat

Seseorang yang akan menggunakan aplikasi ini hanya membutuhkan nomor telepon untuk bergabung kemudian penggunanya dapat mengirim pesan teks ataupun panggilan suara maupun video dengan teman baik secara personal ataupun dalam grup. Kemudian sesama pengguna dapat menggunakan reaksi emoji atau stiker seperti di aplikasi lain.

Signal menggunakan fitur keamanan end-to-end encryption yang lebih baik dari yang sering dipakai oleh WhatsApp bahkan aplikasi ini direkomendasikan oleh para aktivis untuk berbagi pesan.

Selain itu, Signal juga sangatlah privasi karena si pengguna dapat mengatur agar pesan menghilang dalam jangka waktu tertentu yang disesuaikan.

Baca Juga: Tayang Lebih Awal, Berikut Link Live Streaming Ikatan Cinta Malam Ini, 11 Januari 2021

Baca Juga: Tonton K-drama Touch Your Heart dan Bioskop TV, Ini Jadwal Trans TV Besok 12 Januari 2021

Informasi satu-satunya yang dapat diberikan oleh pengguna pada aplikasi adalah nomor telepon.

Bahkan kini perusahaan sedang mengupayakan untuk memisahkannya dari pengguna Signal untuk membuat server dengan kontak yang terenkripsi.

Dengan ini, Signal tidak akan memiliki data untuk diserahkan ke pihak berwajib jika mereka mendatangi Signal untuk meminta data tentang si pengguna.

Baca Juga: Penyelam Temukan Gaun Pengantin saat Cari Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang Jatuh, Punya Siapa?

Baca Juga: Rayakan Ulang Tahun ke 39, Berikut Potret Cantik Son Ye Jin

Pengguna harus berusia minimal 13 thun dan Signal tidak menjual, menyewakan ataupun memonetisasi data konten pribadi si pengguna dengan cara apapun.

Selain nomor telepon, untuk pengguna Signal dapat menambahkan informasi lain ke akun seperti nama profil dan gambar profil.

Informasi dari kontak pengguna dapat di-hash secara kriptografis yang kemudian dikirim ke server untuk menentukan kontak mana yang terdaftar.

Baca Juga: Daftar Penerima BLT Banpres UMKM di Link Ini: 4,2 Juta Orang Dapat BPUM di Januari 2021

Baca Juga: Black Box: Benda Penting Dalam Pengungkapan Kecelakaan Pesawat, Apa Fungsinya?

Signal didirikan oleh sekelompok kecil aktivis privasi di tahun 2013 dan dalam beberapa tahun terakhir kini aplikasi tersebut semakin berkembang.

Mantan pendiri WhatsApp, Brian Acton pada tahun 2018 telah mendonasikan uang sebesar US$50 juta atau sekitar Rp708 miliar untuk membuat Signal Foundation yang saat ini menjalankan Signal.***

 

Editor: Adestu Arianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x