Meski begitu, Rasiman tidak menampik bahwa PSM Makassar kini menjelma menjadi salah satu tim kuat di BRI Liga 1 dengan kedalaman skuad dan pemain muda yang berbahaya.
“Mereka memiliki 2 pemain yang baru-baru ini bergabung dengan Timnas Indonesia. Tahun ini PSM Makassar menghasilkan banyak pemain muda berbakat, memiliki pool pemain yang banyak di youth, sehingga mereka menyembunyikan kekuatan yang berbahaya dari tim muda mereka,” lanjut Rasiman.
Untuk mengatasi hal tersebut, Rasiman beserta jajaran pemain telah melakukan analisa terhadap permainan PSM Makassar dan berharap anak asuhnya mampu bermain taktis seperti saat melawan Bali United.
“Kita telah menganalisa kekurangan dan kelebihan tim lawan, ditambah menyesuaikan dengan apa yang kita miliki. Semoga kita bisa manage kelebihan mereka secara taktikal, karena Makassar sangat berbeda dengan tim lain,” pungkasnya.
Sementara itu, PSM Makassar datang dengan kekuatan maksimal setelah mendapat keuntungan yang sama akibat jeda internasional selama dua pekan.
PSM Makassar juga mampu tampil solid sejak awal musim Liga 1 dengan bertengger di peringkat kedua klasemen sementara tanpa menelan kekalahan.
Juku Eja mampu tampil luar biasa dalam laga tandang maupun kandang dengan mengoleksi enam kali kemenangan dengan tiga kali hasil imbang.
Bahkan, PSM Makassar masih memiliki tabungan satu laga melawan Barito Putera yang sempat tertunda akibat kompetisi Piala AFC kemarin.