Marcon juga mengapresiasi langkah klub-klub Prancis yang telah menolak berpartisipasi dalam liga tersebut.
“Presiden menyambut baik posisi klub-klub Prancis menolak berpartisipasi dalam proyek Liga Super Eropa yang mengancam prinsip solidaritas dan olahraga,” ujar rilis resmi Kepresidenan.
“Prancis akan mendukung langkah yang diambil oleh LFP, FFF, UEFA dan FIFA demi melindungi integritas setiap kompetisi, baik nasional maupun di Eropa,” imbuh rilis tersebut.
Baca Juga: Cek di dtks.kemensos.go.id Untuk Dapat Bansos Tunai BST Rp 300 Ribu Pakai NIK KTP
Tak hanya para pemimpin negara, mantan kapten Manchester United Gary Neville juga ikut-ikutan mengecam rencana Liga Super Eropa,.
Ia bahkan menyatakan, ESL adalah aib yang nyata karena pemilik klub didorong oleh keserakahan.
Sebanyak 12 klub besar Eropa telah sepakat mendirikan kompetisi baru European Super League (ESL).
Baca Juga: Survei Kepuasan Publik Terhadap Anies Baswedan 38 Persen, Dedek Prayudi: Selamat, Pak!
Baca Juga: Bawa Dokumen Ini untuk Cairkan BLT UMKM atau BPUM Rp1,2 Juta
Klub-klub tersebut yaitu Manchester United, Liverpool, Manchester City, Chelsea, Arsenal, dan Tottenham Hotspur. Selain itu, ada juga Barcelona, Real Madrid, Atletico Madrid, Juventus, AC Milan, dan Inter Milan.
Presiden Real Madrid Florentino Perez yang ditunjuk sebagai presiden ESL pertama menyatakan bahwa liga baru tersebut merupakan upaya demi membawa sepak bola ke tempat yang selayaknya.
“Sepak bola adalah satu-satunya olahraga di dunia yang memiliki lebih dari empat miliar penggemar dan tanggung jawab kami sebagai klub besar adalah menjawab keinginan mereka,” kata Perez.***