Profil Rio Waida, Peselancar Indonesia Keturunan Jepang Pembawa Bendera RI di Pembukaan Olimpiade 2020

27 Juli 2021, 13:00 WIB
Profil Rio Waida, peselancar Indonesia keturunan Jepang pembawa bendera RI di pembukaan Olimpiade Tokyo 2020. /Instagram/riowaida_/

BERITA DIY - Profil Rio Waida, atlet selancar Indonesia keturunan Jepang pembawa bendera Indonesia di pembukaan Olimpiade Tokyo 2020.

Rio Waida tentu sangat bangga saat terpilih menjadi pembawa bendera RI di upacara pembukaan pentas olahraga multievent yang diselenggarakan di Olympic Stadium, Tokyo, pada Jumat 23 Juli 2021.

Selain itu, yang menarik adalah pakaian yang dikenakan Rio pada Upacara Pembukaan Olimpiade 2020. Ia memakai baju adat Bali Payas Madya (kemeja putih, beskap hitam, kain batik Bali gemerlap emas) dan sandal tradisional Jepang, tatami.

Baca Juga: Klasemen Perolehan Medali Olimpiade Tokyo 2020: Peringkat Berapa Indonesia?

Rio pun mengaku bangga atas kehormatan yang Ia dapatkan menjadi pembawa bendera negara di ajang multi event dunia, Olimpiade.

“Bisa mewakili Indonesia di Olimpiade dan membawa bendera Merah-Putih adalah kehormatan bagi saya dan tentunya ini momentum untuk memperkenalkan surfing (selancar) agar bisa lebih dikenal di Indonesia,” kata Rio dalam keterangan resmi.

Lantas, siapa sebenanrnya Rio Waida? Berikut kami sajikan profilnya.

Rio Waida merupakan kelahiran Saitama, Jepang, pada 25 Januari 2000. Rio lahir dari kedua orang tua beda negara. Sang ayah, Muhamad Zaini merupakan WNI, sedangkan sang ibu Kaoru Waida wanita asal jepang.

Bakat selancar Rio ternyata diturunkan dari kedua orang tuanya. Mereka juga pemain selancar dan sudah mengenalkan ombak kepada Rio sejak Rio masih kecil.

Baca Juga: Cara Bermain Game Google Doodle Olimpiade Tokyo 2020, Yuk Raih Skor Tertinggi dari Berbagai Lomba!

Kekaraban Rio dengan dunia surfing semakin 'intens' saat ia dan keluarganya memutuskan pindah ke Bali. Kala itu, ia masih berusia 5 tahun.

Tentu saja dengan kondisi geografis Bali yang dikelilingi pantai dengan ombak, membuat Rio semakin akrab dengan dunia surfing. Singkat cerita Rio memutuskan untuk menjadi atlet profesional.

Namun, jalan menjadi peselancar profesional tak mudah bagi Rio Waida. Melansir dari World Surf League, Rio pernah harus mendapat pengobatan terkait hormon yang menghambat pertumbuhan tubuhnya.

Berkat tekad dan usaha keras, Rio Waida berhasil mengatasi permasalahan kesehatannya. Dia terus menapaki karier sebagai atlet selancar. Prestasi pertamanya Ia ukir pada 2016. Rio memenangi Quiksilver Young Guns Surf, kompetisi surfing remaja internasional.

Dari situ, Rio mendapat uang USD 10.000 (sekitar Rp 144 juta), Sejak saat itu, hidupnya berubah. Pihak sponsor Quiksilver segera membantu Rio setelah itu dengan memberinya akses perjalanan ke kompetisi internasional.

Baca Juga: Jadwal dan Link Live Streaming Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020 Hari Ini, The Minions dan Ahsan Hendra Tampil

Masih menurut pemaparan World Surf League, Rio memiliki teknik yang luar biasa. Kecepatan, tube riding, pengaturan waktu, dan permainan udara menjadi keunggulan atlet bertinggi 170 cm ini kala berselancar di ombak.

Prestasi besar lain Rio dapat saat meraih medali perak di SEA Games 2019 Filipina. Rio Waida memastikan lolos kualifikasi untuk Olimpiade 2020 usai mentas di ISA World Surfing Games 2019. Di sisi lain, prestasi teranyarnya adalah menjadi peringkat 3 Corona Open China 2020.

Namun Rio harus mengubur mimpinya meraih medali di Olimpiade pertamanya. Sebab, Rio dikalahkan surfer tuan rumah Kanoa Igarashi 14-12 pada round 3 di Tsurigasaki Surfing Beach pada Senin lalu.***

Editor: Muhammad Suria

Tags

Terkini

Terpopuler