Contoh Demonstrasi Kontekstual Modul 3.2 Filosofi Pendidikan Angkatan 6 Pemimpin Dalam Pengelolaan Sumber Daya

7 Mei 2023, 20:40 WIB
Ilustrasi. Contoh Demonstrasi Kontekstual modul 3.2 filosofi pendidikan angkatan 6 Pemimpin Dalam Pengelolaan Sumber Daya Pembelajaran. /ANTARA FOTO/JESSICA HELENA WUYSANG

BERITA DIY - Berikut informasi contoh Demonstrasi Kontekstual modul 3.2 filosofi pendidikan angkatan 6 Pemimpin Dalam Pengelolaan Sumber Daya, cek di sini.

Demonstrasi kontekstual sangat penting dalam pendidikan karena membantu siswa memahami konsep dan meningkatkan minat mereka dalam pembelajaran.

Metode demonstrasi sendiri merupakan salah satu pendekatan pembelajaran yang digunakan guru secara visual yang di paparkan kepada peserta didik.

Dikutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Demontrasi adalah peragaan atau pertunjukan tentang cara melakukan atau mengerjakan sesuatu.

Baca Juga: Bagaimana Karakteristik Kelas Interaktif? Ini Penjelasan Dilengkapi Strategi Pembelajaran Interaktif

Sedangkan arti Kontekstual dalam kamus KBBI adalah berhubungan dengan konteks. Sesuai dengan namanya, merupakan arti kata yang berkaitan atau dipengaruhi dengan konteksnya.

Pembelajaran kontekstual atau contextual teaching and lerning (CTL) adalah konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi pembelajaran dengan situasi dunia nyata siswa.

Maka, Demonstrasi Kontekstual adalah mendesain sebuah strategi dalam mewujudkan pemikiran dan mempublikasikan sebagai wujud pemahaman, pemaknaan dan penghayatan yang Anda praktikkan dari materi/modul yang telah dipelajari.

Karya tersebut menjadi sebuah unjuk rasa kontekstual bagaimana materi tersebut dikembangkan dan diterapkan di kelas dan sekolah asal Anda.

Baca Juga: Contoh Game Edukatif Pembelajaran dan Link Main Gratis di belajar.kemdikbud.go.id, Ada Menyusun Angka

Dalam Modul 3.2, Anda dapat mempelajari contoh filosofi pendidikan soal Pemimpin Dalam Pengelolaan Sumber Daya yang akan disajikan pada artikel ini.

Contoh Demonstrasi Kontekstual modul 3.2

MENGANALISIS VIDEO PRAKTIK BAIK

Nama CGP/Angkatan : Rahmawati, S.Pd/angkatan 6

Asal Sekolah : SMP Dharma Pertiwi Kota Depok

Sekolah yang ditampilkan dalam video praktik baik dalam LMS pendidikan guru penggerak angkatan 6 modul 3.2 pemimpin dalam pengelolaan sumber daya dengan link sebagai berikut https://youtu.be/YMflitCt1yI adalah SD Negeri Cipanas yang berada di Kota Serang. Dari gambaran video yang ditampilkan sekolah tersebut menerapkan pembiasaan karakter yang sangat baik.

Hal ini terlihat dari kegiatan yang dilaksanakan diantaranya guru dengan semangat menyambut kedatangan murid-muridnya di depan kelas, kemudian sekolah tersebut juga ramah anak, murid-murid bermain permainan sederhana dengan kearifan lokalnya, guru yang saling membantu berkolaborasi, dan melatih kemandirian dari murid terlihat dalam tayangan video murid mencari apa yang menjadi referensi untuk kelas yang nyaman berkolaborasi dengan kelompok.

Baca Juga: Contoh Game Edukatif untuk Pembelajaran Efektif Anak Cepat Memahami: Nyusun Angka, Pancing Kata Hitung Waktu

Dalam tayangan video tersebut salah satu guru mengimplementasikan prakarsa perubahan melalui pendekatan inkuiri apresiatif yaitu BAGJA. Guru tersebut ingin membuat perubahan ruang kelas yang nyaman untuk digunakan belajar agar semangat belajar murid-muridnya meningkat.

Untuk mewujudkan hal tersebut guru menerapkan pendekatan inkuiri apresiatif BAGJA dan memaksimalkan aset atau modal yang dimiliki sekolah dan pemanfaatannya secara optimal.

Visi yang dapat menggambarkan sekolah tersebut adalah “Terwujudnya insan yang berakhlak mulia, mandiri, dan kreatif.” Prakarsa perubahan yang dilakukan oleh guru dalam tayangan video tersebut adalah mewujudkan kelas yang nyaman dan menyenangkan untuk menumbuhkan semangat belajar murid.

Pertanyaan utama dari kegiatan yang dilakukan oleh guru adalah “Bagaimana cara mewujudkan kelas yang nyaman dan menyenangkan untuk meningkatkan semangat belajar murid?”

Kegiatan/tindakan apa yang dilakukan oleh guru dalam tayangan video yang menggambarkan tahapan BAGJA. Berikut ini adalah tahapan BAGJA yang dilakukan oleh guru tersebut:

1. Buat pertanyaan utama

Pertanyaan utama:

- Bagaimana cara menumbuhkan semangat belajar murid?

- Bagaimana cara mewujudkan kelas yang nyaman dan menyenangkan untuk menumbuhkan semangat belajar murid?

Tindakan yang dapat dilakukan:

- Berkoodinasi dengan kepala sekolah untuk merumuskan prakarsa perubahan yang akan dilakukan.

- Berkolaborasi dengan rekan sejawat untuk merumuskan prakarsa perubahan yang akan dilakukan.

- Mengoptimalkan aset dan potensi yang dimiliki.

2. Ambil Pelajaran

Menyusun pertanyaan lanjutan untuk menemukenali aset/potensi/peluang yang dimiliki.

Pertanyaan lanjutan di antaranya: Kegiatan apa yang dapat dilakukan untuk mengidentifikasi harapan murid agar semangat belajar?

Baca Juga: Apa Itu P5 dalam Kurikulum Merdeka SD, SMP, dan SMA? Ini Penjelasan dan Cara Penerapan dalam Pembelajaran

Strategi apa yang dapat dilakukan untuk mewujudkan kelas yang nyaman dan menyenangkan untuk menumbuhkan semangat belajar murid?

Tindakan yang dapat dilakukan:

Guru memberikan pertanyaan untuk menggali informasi dan mengidentifikasi hal-hal yang dapat menumbuhkan semangat murid dalam belajar melalui pendapat dan pengalaman murid.

Guru mengajak murid untuk mengunjungi kelas dua dan kelas enam untuk melihat kelas dan menanyakan apa yang disukai dari kelasnya sehingga menambah inspirasi untuk mewujudkan kelas yang nyaman dan menyenangkan.

Guru mengajak murid untuk mendiskusikan dengan kelompoknya apa yang mereka lihat dan sukai dari kelas dua dan enam serta apa yang mereka sukai dari kelasnya sendiri dan meminta murid untuk mengungkapkan alasannya.

3. Gali Mimpi

Membayangkan dan menggambarkan masa depan

Pertanyaan: Apa yang dilakukan guru untuk menggali keinginan murid untuk menumbuhkan semangat belajar?

Tindakan yang dapat dilakukan:

Guru mengajak murid untuk membayangkan kelas yang nyaman dan menyenangkan sehingga dapat menumbuhkan semangat murid dalam belajar.

Guru mengajak murid untuk menggambar kelas yang mereka bayangkan yaitu kelas yang nyaman dan menyenangkan secara berkelompok dengan peralatan yang disediakan guru
Guru mengajak murid untuk mempresentasikan hasil gambaran mereka mengenai kelas yang nyaman dan menyenangkan.

Baca Juga: Apa Itu P5 dalam Kurikulum Merdeka SD, SMP, dan SMA? Ini Penjelasan dan Cara Penerapan dalam Pembelajaran

4. Jabarkan Rencana

Pertanyaan:

- Apa rencana kegiatan yang akan dilakukan untuk mewujudkan kelas yang nyaman dan menyenangkan ?

- Bagaimana strategi yang dilakukan untuk mewujudkan kelas yang nyaman dan menyenangkan?

Tindakan yang dapat dilakukan:

Guru mengajak murid untuk menyebutkan daftar kebutuhan yang diinginkan untuk mewujudkan kelas yang nyaman dan menyenangkan

Guru membantu untuk menuliskan daftar kebutuhan yang diingikan murid untuk mewujudkan kelas yang nyaman dan menyenangkan

Strategi yang dapat dilakukan adalah berkoordinasi dengan kepala sekolah, rekan sejawat, komite, orang tua murid dan mengoptimalkan aset yang dimiliki yaitu kreatifitas murid untuk mewujudkan kelas yang nyaman dan menyenagkan

5. Atur Ekseskusi

Pertanyaan:

- Siapa saja yang terlibat dalam mewujudkan kelas yang nyaman dan menyenangkan?

- Kapan mulai melaksanakan kegiatan dalam mewujudkan kelas yang nyaman dan menyenagkan?

- Bagaimana cara yang dapat dilakukan agar rencana yang dilakukan dapat berjalan dengan baik?

Tindakan yang dapat dilakukan:

Guru memberikan pembagian tugas yang berbeda kepada masing-masing kelompok kelompok 1 membersihkan kelas, kelompok 2 membuat hiasan diding, kelompok 3 menyusun bangku, dan kelompok 4 menyusun buku.

Baca Juga: Makna Kamis Putih Bagi Umat Katolik dan Kristen, Diperingati Kapan serta Pembelajaran Apa yang Didapat

Guru mengajak murid untuk menentukan kapan pelaksanaan kegiatan untuk mewujudkan kelas yang nyaman dan menyenangkan dapat dilakukan.

Guru membimbing murid dalam pelaksanaan kegiatan mewujudkan kelas yang nyaman dan menyenangkan sehingga dapat menumbuhkan semangat belajar.

Dalam mewujudkan prakarsa perubahan yang diinginkan tentunya bukan hal yang mudah karena dibutuhkan koordinasi dan kolaborasi dengan berbagai pihak.

Di sinilah peran dari seorang pemimpin pembelajaran yang dapat menggali potensi dan aset yang dimiliki untuk diptimalkan dalam pemanfaatannya. Peran pemimpin yang tergambar dalam tayangan video adalah sebagai berikut:

Seorang pemimpin pembelajaran yang fokus pada pendekatan bebasis aset atau modal yang dimiliki.

Seorang pemimpin pembelajaran yang mampu mengarahkan murid untuk fokus pada kekuatan kelas yang dimiliki.

Seorang pemimpin pembelajaran yang berperan sebagai manajer dengan aset yang dimiliki mampu berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk mewujudkan kelas yang nyaman dan menyenangkan sebgai penyemangan dalam belajar.

Seorang pemimpin pembelajaran yang dapat memetakan sumber daya yang dimiliki dan memaksimalkan potensi murid sehingga murid berperan secara langsung mewujudkan kelas yang nyaman dan menyenangkan sesuai dengan impian mereka.

Baca Juga: Apa Itu Gamifikasi? Berikut Pengertian Beserta Contoh Pembelajaran Menggunakan Metode Permainan

Pendekatan bebasis aset atau kekuatan ini sangat dibutuhkan karena dengan pemikiran berbasis aset membuat kita menjadi kreatif dan dapat mengoptimalkan potensi yang ada. sekolah sebagai sebuah institusi moral harus dapat melihat potensi yang dimilikinya. Dalam tayangan video terdapat beberapa aset modal yang dapat diidentifikasikan diantaranya:

Modal manusia

Modal manusia di sini adalah guru dan murid. Modal guru yaitu berperan sebagai seoran pemimpin pembelajaran yang mampu memetakan sumberdaya atau aset yang dimiliki sehingga dapat menjadi seorang manajer yang mampu mengarahkan dan membimbing murid untuk mewujudkan kelas impian mereka yang nyaman dan menyenangkan sebgaai penyemangat belajar.

Modal murid yaitu sebagai peran utama yang berkontribusi dalam kegiatan yang dilakukan untuk mewujudkan kelas yang nyaman dan menyenangkan sebagai penyemangat belajar.

Modal sosial

Adanya lingkungan komunitas sekolah yang harmonis, saling mendukung, dan mampu berkolaborasi untuk mewujudkan prakarsa perubahan mewujudkan kelas yang nyaman dan menyenangkan untuk menumbuhkan semangat belajar murid.

Modal Agama dan Budaya

Adanya kebiasaan atau budaya gotong royong antau guru dengan rekan sejawat dan antar murid sehingga dapat mewujudkan kelas yang nyaman dan menyenangkan untuk menumbuhkan semangat belajar murid.

Modal Fisik

Memiliki sarana dan prasarana yang ada di sekolah diantaranya bangku, meja, papan tulis, buku, alat tulis, hiasan diding buatan murid dan peralatan lainnya yang dapat dimanfaatkan untuk menghias kelas untuk mewujudkan kelas yang nyaman dan mneyenagkan untuk menumbuhkan semangat belajar murid.

Baca Juga: Apa Itu Gamifikasi? Berikut Pengertian Beserta Contoh Pembelajaran Menggunakan Metode Permainan

Modal Lingkungan/Alam

Lingkungan sekitar sekolah yang dapat dimanfaatkan untuk mendapatkan hiasan yang dapat dikreasikan oleh murid menjadi hiasan dinding untuk mewujudkan kelas yang nyaman dan mneyenagkan untuk menumbuhkan semangat belajar murid.

Modal Politik

Memiliki kepala sekolah yang mendukung program-program sekolah melui kebijakan yang mengakomodir kepentingan warga sekolah untuk meningkatkan pembelajaran yang berpusat pada murid.

Modal Finansial

Sekolah memiliki dana operasional sekolah (BOS) yang dapat digunakan untuk program-program sekolah sesuai dengan petunjuk teknis penggunaanya dalam mewujudkan pembelajaran yang berpihak pada murid.

Baca Juga: Link Kalkulator Hari Jadian di Aplikasi Ajak Teman Viral TikTok: Masukan Tanggal Jadian Hitung Lama Pacaran

Demikian informasi contoh Demonstrasi Kontekstual modul 3.2 filosofi pendidikan angkatan 6 Pemimpin Dalam Pengelolaan Sumber Daya.***

Editor: Arfrian Rahmanta

Tags

Terkini

Terpopuler