Wajib Dihindari! Ini Kesalahan yang Sering Dilakukan Saat Menyalakan Motor Injeksi

- 18 Mei 2021, 15:27 WIB
Ilustrasi - Vario 125 merupakan motor injeksi dari pabrikan Honda.
Ilustrasi - Vario 125 merupakan motor injeksi dari pabrikan Honda. /Instagram.com/@welovehonda_id

BERITA DIY - Perkembangan teknologi membuat motor injeksi yang lebih praktis lebih lebih banyak dipakai daripada motor berkarburator. Namun, para penggunanya kerap melakukan kesalahan umum saat menyalakan motor injeksi.

Perawatan motor injeksi dan motor karburator pun sedikit berbeda. Hanya, tak sedikit pengguna motor yang malas melakukan perawatan motor injeksi dikarenakan punya kesibukan sehari-hari.

Punya sistem kelistrikan yang lebih rumit dibanding motor karburator, motor injeksi punya kekhasan yang perlu diperhatikan.

Baca Juga: Spesifikasi Honda Poko Blue CC110, Motor Bebek Gaya Offroad yang Dijual Terbatas

Baca Juga: 7 Tips Sebelum Membeli Motor Lawas agar Tidak Menyesal, Mulai dari Surat hingga Mesin

Semisal saat menyalakan mesin setelah kontak dihidupkan. Idealnya, pengguna motor injeksi perlu menunggu sampai lampu indikator atau engine check yang berwarna oranye di speedometer mati.

Namun, kebanyakan pengguna tak memerhatikannya. Kesalahan umum ini kerap dilakukan.

Diketahui, saat Anda memutar kunci kontak ke posisi "ON", Seketika itu sistem fuel pump akan memberikan tekanan pada bagian injektor.

Baca Juga: Daftar Harga Mobil Daihatsu Ayla, Sigra, dan Sirion Terbaru Mei 2021

Dan dalam proses ini, sistem injeksi akan melakukan penyesuaian terhadap kondisi lingkungan. Jika mesin langsung dinyalakan, distribusi BBM tidak akan optimal dan cenderung akan lebih boros.

Padahal, sistem injeksi sebenarnya menyimpan data motor saat motor telah dimatikan. Saat menyalakan motor, lampu indikator adalah penanda bahwa motor sedang mengunduh datanya kembali.

Dan, lampu indikator yang menyala juga menandakan adanya pengecekan pada mesin motor. Jika lampu indikator mati dengan sepersekian detik, berarti menandakan sistem injeksi tidak bermasalah.

Baca Juga: Daftar Harga Motor Honda, Suzuki, dan Yamaha Terbaru Menjelang Lebaran 2021: Matic hingga Sport

Sebagai prosedur perawatan lanjutan, sebaiknya motor berinjeksi memakai bahan bakar dengan kadar oktan 90 ke atas.

Mengganti oli secara berkali, biasanya jika motor sudah menempuh jarak 1.000 Km. Periksa secara berkala pula ketersediaan aki motor, sebab motor injeksi sangat bergantung pada kondisi aki untuk menghidupkan mesin pada sistem pembakaran.

Periksa berkala pula Electronic Control Unit (ECU), sebagai otak dari pengoperasian sistem injeksi motor dan yang terakhir ialah, perbarui busi jika telah merasakan kelistrikan motor mulai melemah.

Baca Juga: Daftar Harga Mobil Toyota Terlengkap Terbaru Maret 2021: dari Rp 100 Juta hingga Rp 2 Miliar

Demikian, kesalahan umum yang perlu dihindari oleh pengguna motor injeksi beserta cara perawatannya.***

Editor: Arfrian Rahmanta


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x