Padahal, sistem injeksi sebenarnya menyimpan data motor saat motor telah dimatikan. Saat menyalakan motor, lampu indikator adalah penanda bahwa motor sedang mengunduh datanya kembali.
Dan, lampu indikator yang menyala juga menandakan adanya pengecekan pada mesin motor. Jika lampu indikator mati dengan sepersekian detik, berarti menandakan sistem injeksi tidak bermasalah.
Baca Juga: Daftar Harga Motor Honda, Suzuki, dan Yamaha Terbaru Menjelang Lebaran 2021: Matic hingga Sport
Sebagai prosedur perawatan lanjutan, sebaiknya motor berinjeksi memakai bahan bakar dengan kadar oktan 90 ke atas.
Mengganti oli secara berkali, biasanya jika motor sudah menempuh jarak 1.000 Km. Periksa secara berkala pula ketersediaan aki motor, sebab motor injeksi sangat bergantung pada kondisi aki untuk menghidupkan mesin pada sistem pembakaran.
Periksa berkala pula Electronic Control Unit (ECU), sebagai otak dari pengoperasian sistem injeksi motor dan yang terakhir ialah, perbarui busi jika telah merasakan kelistrikan motor mulai melemah.
Baca Juga: Daftar Harga Mobil Toyota Terlengkap Terbaru Maret 2021: dari Rp 100 Juta hingga Rp 2 Miliar
Demikian, kesalahan umum yang perlu dihindari oleh pengguna motor injeksi beserta cara perawatannya.***