Cek Fakta: Benarkah Indonesia Alami Gelombang Panas dengan Suhu Capai 40 Derajat? Ini Kata BMKG

- 14 November 2020, 14:49 WIB
Ilustrasi cuaca panas.
Ilustrasi cuaca panas. /PIXABAY/Geralt

BERITA DIY - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menegaskan bahwa Indonesia tidak sedang mengalami gelombang panas sebagaimana informasi tersebut tersebar melalui media sosial dengan suhu siang hari mencapai 40 derajat Celcius.

BMKG melalui pernyataan tertulisnya, Sabtu 14 November 2020, menyebut berita yang beredar tersebut tidak tepat. Sebab kondisi suhu panas dan terik saat ini tidak tergolong sebagai gelombang panas.

Dalam ilmu klimatologi, gelombang panas adalah periode cuaca atau suhu panas yang tidak wajar dan biasa berlangsung setidaknya lima hari berturut-turut atau lebih yang disertai kelembapan udara tinggi.

Baca Juga: Batch 11 Diumumkan di www.prakerja.go.id, Kapan Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 12 Dibuka?

Suatu kawasan dianggap terkena gelombang panas jika mencatatkan suhu maksimum harian melebihi ambang batas statistik seperti melonjak lima derajat Celcius dibanding normal dan berlangsung selama lima hari atau lebih secara berturut-turut.

Apabila suhu maksimum tersebut terjadi dalam rentang rata-ratanya dan tidak berlangsung lama maka tidak dikatakan sebagai gelombang panas. Gelombang panas umumnya terjadi berkaitan dengan berkembanganya pola cuaca sistem tekanan atmosfer tinggi di suatu area secara menetap dalam beberapa hari.

Baca Juga: Jadwal BSU BPJS BLT Subsidi Gaji Tahap 2 Cair ke BRI, BCA, BNI, Mandiri, hingga CIMB Niaga

Berdasarkan pantauan BMKG terhadap suhu maksimum di wilayah Indonesia, suhu tertinggi siang hari mengalami peningkatan dalam beberapa hari terakhir. Tercatat suhu lebih dari 36 derajat Celcius di Bima, Sabu dan Sumbawa pada 12 November 2020.

Suhu tertinggi pada hari itu tercatat di Bandara Sultan Muhammad Salahudin, Bima yaitu 37,2 derajat Celcius. Namun catatan suhu itu bukan merupakan penyimpangan besar dari rata-rata iklim suhu maksimum pada wilayah tersebut dan masih dalam ambang batas wajar.

Halaman:

Editor: Resti Fitriyani

Sumber: BMKG Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x