Peringatan Hari Pers Nasional 2024, Ketahui Siapa Tirto Adhi Soerjo Bapak Pers Nasional Indonesia

- 9 Februari 2024, 11:10 WIB
Peringatan Hari Pers Nasional 2024, ketahui siapa R.M. Tirto Adhi Soerjo bapak Pers Nasional Indonesia.
Peringatan Hari Pers Nasional 2024, ketahui siapa R.M. Tirto Adhi Soerjo bapak Pers Nasional Indonesia. /Dok. Pikiran Rakyat/

BERITA DIY - Peringatan Hari Pers Nasional 2024 jatuh pada hari ini, Jumat, 9 Februari 2024. Yuk ketahui siapa Tirto Adhi Soerjo bapak Pers Nasional Indonesia.

Raden Mas Djokomono Tirto Adhi Soerjo atau yang lebih dikenal dengan R.M. Tirto Adhi Soerjo adalah salah satu tokoh pers nasional Indonesia.

Pria kelahiran Cepu, Blora, Jawa Tengah tahun 1880 ini memiliki jasa besar untuk dunia jurnalistik tanah air.

Selain dikenal sebagai tokoh pers dan tokoh kebangkitan nasional, R.M Tirto Adhi Soerjo juga perintis surat kabar pertama di Indonesia.

Baca Juga: 15 Ucapan Hari Pers Nasional 2024 Singkat dan Keren, Berikut Tema dan Link Download Logo HPN 9 Februari

Semasa hidup R.M Tirto Adhi Soerjo menerbitkan tiga surat kabar yakni Soenda Berita, Medan Prijaji, dan Putri Hindia.

Medan Prijaji merupakan surat kabar nasional pertama yang menggunakan bahasa Melayu (bahasa Indonesia) yang seluruh pegawai dan wartawannya pribumi.

Sebagai wartawan dan aktivis pers R.M Tirto Adhi Soerjo cukup berani mengkritik dan mengecam penerintah kolonial Belanda. Hal ini membuatnya diasingkan ke Pulau Bacan.

R.M Tirto Adhi Soerjo meninggal dunia pada tanggal 7 Desember 1918 ketika masih berusia 38 tahun, setelah menjalani masa pembuangan.

Baca Juga: Siapa Emilya Tjahjadi Direktur OCBC yang Mengundurkan Diri & Apa Alasan Pengunduran Diri

Tahun 1973 pemerintah mengukuhkan R.M Tirto Adhi Soerjo sebagai Bapak Pers Nasional. Lalu tanggal 3 November 2006 dia ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional.

Profil R.M. Tirto Adhi Soerjo

R.M. Tirto Adhi Soerjo lahir di Cepu, Kabupaten Blora tahun 1880 dengan nama Raden Mas Djokomono. Dia adalah anak Raden Ngabehi Muhammad Chan Tirtodipuro dan cucu dari Raden Mas Tumenggung Tirtonoto.

Berbeda dengan kebanyakan anak priyayi yang menempuh pendidikan di bidang pemerintahan,
R.M. Tirto Adhi Soerjo memilih pendidikan kedokteran di Stovia Batavia (1893-1900).

Tirto Adhi Soerjo memulai karier di dunia jurnalistik sebagai kepala redaki surat kabar Soenda Berita (1901).

Setelah pulang dari Maluku ke Jawa, Tirto melakukan kunjungan ke para saudagar dan para bangsawan seperti yang dilakukan Wahidin Soedirohoesodo.

Baca Juga: Siapa Bos Gangster Meksiko yang Ditangkap di Nganjuk Jawa Timur, Terlibat Kasus Apa & Kronologi

Kunjungan-kunjungan ini dilakukan untuk menggalang dana guna sebagai biaya untuk mendirikan terbitan surat kabarnya. Selama kunjungan tersebut, dia juga menyampaikan gagasannya untuk mendirikan sebuah perhimpunan yang bertujuan untuk memajukan kaum pribumi yang dia sebut "bangsa yang terprentah" agar terlepas dari penjara kolonial.

Tokoh-tokoh yang dia kunjungi dalam perencanaan perhimpunan ini seperti Raden Mas Prawirodiningrat yang saat itu menjabat sebagai Jaksa Kepala Batavia, Taidji’in Moehadjilin, Tamrin Mohammad Tabrie dan Bachram.

Kondisi Sarekat Prijaji yang semakin meredup membuat Tirto akhirnya bergabung dengan Budi Utomo sebagai anggota cabang Bandung.

Akan tetapi, hubungan Tirto dengan Budi Utomo tidak selamanya berjalan baik yang dimulai setelah kepulangan Tirto dari Lampung pada tanggal 2 Mei 1910.

Pada hari itu, Tirto melayangkan protes kepada Budi Utomo melalui Medan Prijaji. Di dalam surat kabar itu, Tirto menuduh bahwa Budi Utomo memboikot surat kabarnya karena rasa cemburu terhadap kesuksesan surat kabarnya yang dibuktikan dengan tidak pernahnya Budi Utomo mengirimkan laporan ke surat kabarnya.

Tirto telah membentuk Sarekat Dagang Islam (SDI) yang bertujuan membantu para pedagang bumi putra bersaing dengan pedagang dari negara asing. Rapat perdana organisasi tersebut dilaksanakan pada tanggal 27 Maret 1909 di timpat tinggal Tirto di Bogor dan organisasi ini secara resmi dibentuk pada tanggal 5 April 1909.

Baca Juga: Profil Tom Lembong yang Disebut Gibran di Debat ke-4, Siapa Dia & Hubungan dengan Gus Imin

Sejarah Hari Pers Nasional

Hari Pers Nasional (HPN) diperingati setiap tanggal 9 Februari dan tidak terlepas dari terbentuknya PWI (Persatuan Wartawan Indonesia) organisasi kewartawanan pertama di tanah air.

Peringatan Hari Pers Nasional ditetapkan dengan Keputusan Presiden RI Nomor 5 tahun 1985 ditandatangani Presiden RI ke-2 Soeharto tanggal 23 Januari 1985.

PWI berdiri 9 Februari 1946 di Surakarta (Solo) sebagai wadah menyatukan para insan pers, jurnalis, dan wartawan seluruh Indonesia.

Tema Hari Pers Nasional 2024 "Mengawal Transisi Kepemimpinan Nasional dan Menjaga Keutuhan Bangsa" karena dalam waktu dekat akan digelar Pemilu.

Demikian informasi peringatan Hari Pers Nasional 2024 jatuh pada hari ini, Jumat, 9 Februari 2024. Yuk ketahui siapa Tirto Adhi Soerjo bapak Pers Nasional Indonesia.***

Editor: Bagus Aryo Wicaksono


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah