Diterapkan Mulai 5 Februari, Ini Kekurangan GeNose: Alat Pendeteksi Covid-19 Buatan UGM

- 27 Januari 2021, 07:15 WIB
Genose diterima Menko PMK dar Kemenristek/BRIN, pada Kamis, 7 Januari 2021.
Genose diterima Menko PMK dar Kemenristek/BRIN, pada Kamis, 7 Januari 2021. /Tangkap layar instagram.com/@kemenko_pmk

Kemudian, terkait kekurangan lain GeNose yang tidak akan bekerja kepada orang dengan nafas menyengat, seperti merokok, minum alkohol maupun setelah makan petai, Kuwat Triyono menyampaikan hal tersebut wajar, karena GeNose mendeteksi melalui nafas seseorang.

Baca Juga: IMLEK 2021: Hati-hati, 4 Shio Ini akan Dikejutkan Seseorang dari Masa Lalu

Hasil yang akan diberikan GeNose kepada orang yang memiliki nafas tersebut yaitu akan menunjukkan hasil abu-abu, atau berada di antara garis positif dan negatif.

Kuwat menganjurkan kepada pengguna GeNose yang mengonsumsi rokok hingga petai untuk melakukan pembersihan seperti gosok gigi 30 menit sebelum melakukan tes.

Dikutip dari akun Instagram resmi Kemenko PMK, GeNose memiliki cara kerja dengan dihirup nafas dua kali, kemudian menghembuskan melalui pipa kantong plastik khusus.

Baca Juga: Ini Janji Darius Kepada Donna Agnesia Jika Sembuh dari Covid-19

Pipa tersebut yang kemudian akan dipasang ke lubang GeNose. Selanjutnya, proses screening akan berjalan dan hasil dapat dilihat di layar monitor. Hasil dari tes GeNose tersebut dapat dilihat 50 detik kemudian.

Mendeteksi virus Covid-19 dengan hembusan nafas, GeNose memiliki tingkat sensitivitas sebesar 92% dan spesivitas 95%.

Di samping beberapa kabar mengenai kekurangan alat pendeteksi Covid-19 ini, GeNose memiliki beberapa keunggulan seperti memudahkan dalam pengambilan sampel, hasil lebih cepat keluar, hingga biaya yang terjangkau yaitu sekitar Rp15 ribu hingga Rp25 ribu.***

Halaman:

Editor: Mufit Apriliani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah