Profil Benny Wenda yang Deklarasikan Diri Jadi Presiden Papua Barat Sementara

- 2 Desember 2020, 16:03 WIB
Benny Wenda, sang presiden sementara Republik Papua Barat pasca pendeklarasian kemerdekaan di Inggris.
Benny Wenda, sang presiden sementara Republik Papua Barat pasca pendeklarasian kemerdekaan di Inggris. /twitter.com/@BennyWenda

BERITA DIY - Benny Wenda, ketua United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) mendeklarasikan kemerdekaan Papua Barat pada Selasa, 1 Desember 2020 di Inggris yang menjadi tempat pengasingan Benny Wenda.

Deklarasi kemerdekaan Republik Papua Barat tersebut kemudian disambung dengan pengangkatan Benny Wenda sebagai Presiden sementara Republik Papua Barat.

Baca Juga: Cair Bulan Ini, Cek Penerima BST di dtks.kemensos.go.id Beserta Cara Daftar BLT Agar Dapat di 2021

Lantas siapakah sosok Benny Wenda ini dalam pergerakan kemerdekaan Papua Barat? Berikut di bawah ini penjelasan singkat mengenai profil Benny Wenda.

Dilansir dari berbagai sumber, Benny Wenda merupakan seorang ketua organisasi United Liberation Movement for West Papua (ULMWP).

Organisasi ini merupakan organisasi yang menjadi wadah perjuangan untuk kemerdekaan Papua Barat yang juga menjadi wadah atas 3 organisasi perjuangan, seperti Republik Federal Papua Barat (Federal Republic of West Papua, NRFPB), Koalisi Pembebasan Nasional Papua Barat (West Papua National Coalition for Liberation, WPNCL) dan Parlemen Nasional Papua Barat (National Parliament of West Papua, NPWP.

Baca Juga: NIK Tidak Terdaftar di eform.bri.co.id/bpum? Begini Mekanisme Pencairan BLT Banpres UMKM BPUM

Benny Wenda lahir di Lembah Baliem, Papua pada 17 Agustus 1974 dan di masa mudanya Benny Wenda hidup di sebuah desa terpencil di kawasan Papua Barat.

 

Pasca kejatuhan orde baru atau era pemerintahan Soeharto, gerakan menuntut referendum dari rakyat Papua kembali aktif dan saat itu Benny Wenda melalui organisasinya Dewan Musyawarah Masyarakat Koteka (Demmak) membawa suara masyarakat Papua.

Baca Juga: Cara Buat Spotify Wrapped 2020 atau Kilas Balik Lagu Beserta Panduan Share ke Medsos

Tuntutan mereka saat itu pengakuan dan perlindungan adat istiadat, serta kepercayaan masyarakat suku Papua. Rakyat Papua juga menolak apapun yang ditawarkan oleh pemerintah Indonesia termasuk otonomi khusus.

Namun di masa pemerintahan Megawati Soekarnoputri, diberlakukan otonomi khusus yang menurutnya adalah pilihan politik yang layak.

Pada 6 Juni 2002 di Jayapura, Benny Wenda ditangkap dan kemudian ditahan karena disebut melakukan pengerahan massa untuk membakar kantor polisi, hingga harus dihukum 25 tahun penjara.

Kasus itu kemudian di sidang pada 24 September 2002. Wenda dan tim pembelanya menilai persidangan ini cacat hukum.

Pengadilan terus berjalan, sampai pada akhirnya Wenda dikabarkan berhasil kabur dari tahanan pada 27 Oktober 2002.

Baca Juga: Cara Cek Penerima Bantuan UMKM di Link Banpres eform.bri.co.id/bpum, Ini Panduan Pencairan BLT BPUM

Dibantu oleh para aktivis kemerdekaan Papua Barat, Benny diselundupkan melintasi perbatasan ke Papua Nugini dan kemudian dibantu oleh sekelompok LSM Eropa untuk melakukan perjalanan ke Inggris di mana ia diberikan suaka politik.

Kemudian sejak tahun 2003, Benny dan istrinya Maria beserta anak-anaknya memilih untuk menetap di Inggris.

Hingga kini, Benny Wenda masih berada di Inggris dan kini dia sedang memperjuangkan terkait dengan pendeklarasian kemerdekaan Papua Barat.***

Editor: Resti Fitriyani


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x