Merekam Perjalanan Kurir JNE: Melayani Mimpi UMKM Menembus Bilik Kos-kosan

30 Juni 2024, 01:54 WIB
Pekerja JNE Gunungkidul sedang menyortir paket barang-barang sebelum dikirimkan ke pelanggan. /BERITA DIY/Arfrian Rahmanta

Ini adalah cerita tentang silang temu antara kurir jasa ekspedisi JNE dan pelaku UMKM yang memulai usaha dari bilik kos. Dua orang mahasiswa berhasil lulus kuliah dari perguruan tinggi negeri di Yogyakarta berkat pengiriman buku yang tepat waktu.

BERITA DIY - UNTUK SAMPAI ke Gudang JNE di Gambiran Kota Jogja tepat waktu, Danu Kurniawan memacu sepeda motor mulai pukul 06.30 WIB. Butuh waktu perjalanan sekitar 40 menit dari rumahnya di Kapanewon Patuk Gunungkidul. Itupun jika tidak macet. 

Pagi itu pada tahun 2015. Setelah absensi sidik jari, Danu bergegas menghantarkan barang ke para pelanggan di sekitar area kampus UIN, UNY, UGM, UPN, Amikom, dan UII Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Baru setelah itu, ia berbelok arah kemudi motornya ke utara, ke wilayah Condongcatur, Sleman.

Danu lantas mengingat, dua tahun sebelum WhatsApp Indonesia rilis fitur berbagi lokasi, misi menghantar barang ke kos mahasiswa menjadi tantangan bagi kurir seperti dirinya. Danu perlu menghafal betul nomor rumah dan blok perkampungan indekos di sekitar UIN, UNY dan UGM.

"Di tahun 2015 tanpa fitur shareloc WA, saya harus menghafal nomor rumah kos di perkampungan dekat kampus di Jogja," demikian jelas bapak satu anak tersebut.

Sembilan tahun berpengalaman sebagai kurir JNE, Danu fasih menunjukkan blok dan nomor kos di perkampungan Karangmalang, Bulaksumur, hingga Sapen Kota Jogja. Tak hanya itu, Ia juga masih ingat ekspresi para mahasiswa yang antusias menyambut paket barang datang dengan aman dan tepat waktu. Terutama bagi mereka yang membuka usaha mikro dari kos-kosan.

“Karangmalang A50 tahulah mas,” ucapnya menjawab tantangan saya. 

“Dekat masjid Al Muttaqin dan pertigaan itu kan,” jelasnya.

“Kalo saya ingat lagi,” kata Danu sambil mengenang, “Saya bangga menjadi bagian kecil yang membantu mahasiswa yang punya usaha kecil-kecilan,” tuturnya saat ditemui pada Sabtu, 22 Juni 2024.

Danu Kurniawan, 9 tahun bekerja kurir di JNE, kini dia diangkat sebagai Leader Delivery JNE Cabang Gunungkidul. BERITA DIY/Arfrian Rahmanta

Ba’da salat Dzuhur, Danu merogoh ponselnya untuk menghitung waktu yang dibutuhkan agar sampai ke perumahan di Condongcatur sebelum azan Ashar berkumandang. Perhitungan yang presisi, selalu ia wanti-wanti di dalam hati, agar ia tidak alami kemacetan di persimpangan Gejayan, Jalan Affandi.

Satu hari saat di kompleks perumahan Sleman, jantung Danu berdebar. Bukan mimpi, Duta vokalis Sheila On 7 keluar dari salah satu rumah, menerima barang yang ia antar. Frontman salah satu band besar Jogja tersebut idolanya sejak berada di bangku sekolah menengah pertama. Saking deg-degan, Danu lupa untuk mengabadikan momen tersebut.

“Pernah saat lelah begitu, semua terobati ketika bertemu dengan mas Duta Sheila On 7. Idola saya. Kan jarang ya, orang seperti saya ini punya kesempatan bertemu dengan mas Duta,” begitu kata Danu bangga.

Sembilan tahun bekerja sebagai kurir JNE, Danu tak melupakan momen-momen tak terduga, susah, dan bangga pada waktu yang bersamaan. Sampai di sini, cerita belum selesai, Danu mungkin pernah bertemu pelaku UMKM yang memulai usahanya dari bilik kos-kosan A50 Karangmalang UNY ini.

Baca Juga: Harga Tiket Jambore Standupindo 2024 di Yogyakarta, Presale 1 Dibuka 29 Juni Pukul 13.00 WIB

Silang Semangat Pelaku UMKM dari Bilik Kos yang Bertemu Kurir JNE

Amri Luqman menunjukan paket buku yang akan ia kirimkan dari bilik kosnya. BERITA DIY/Arfrian Rahmanta

KEDUA BAHU AMRI LUQMAN tampak bergerak seirama dengan helaan napas yang keluar dari rongga tenggorokan, dadanya seperti terpompa, memandunya untuk menyampaikan perasaan saat memulai mendirikan toko buku online di kos A50 Karangmalang UNY.

Hari itu tahun 2018, Amri memutuskan berjualan buku dan menjadi reseller sejumlah penerbit di Jogja. Ia memulai kulakan buku sejak ada masalah ekonomi pada masa akhir perkuliahan. Semenjak semester 7 inilah, ia menjadi pelanggan aktif JNE Kopma Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Tiap 2-3 hari sekali, setelah dan sebelum jam kuliah, Amri mengirim buku ke kota-kota di Pulau Jawa, Sumatera, Bali hingga Sulawesi.

Karena hanya bermodal uang saku bulanan dari orang tua, Amri perlu cerdik dalam memilih jasa ekspedisi berkualitas yang ramah kantong mahasiswa. Dari sejumlah pilihan yang ada, ia kerap menggunakan JNE dengan layanan OKE, REG, dan YES.

“Begini,” kata Amri saat ditemui di kosnya pada 25 Juni 2024, “Jujur karena saat itu aku hanya punya uang pas-pasan, memulai jualan buku harus pandai pilih jasa ekspedisi,” jelas lulusan Ilmu Sejarah UNY berusia 28 tahun tersebut.

Dalam lintas ingatan Amri, usaha toko buku miliknya pernah berada di fase sangat laris. Hingga, ia bersama teman-temannya berani membuka usaha penerbitan buku bernama Dialog Pustaka pada tahun 2019. Dari sinilah, ia mengetahui adanya keterbatasan jasa ekspedisi untuk pengiriman ke luar Jawa dengan waktu 2-3 hari.

Seraya meraih ponselnya, laki-laki asal Situbondo tersebut memperlihatkan bagaimana pelanggan Dialog Pustaka dari luar Pulau Jawa memilih layanan JNE REG. Di layar gawainya, terlihat pengiriman dari Yogyakarta ke Makassar seharga Rp148.000 dengan estimasi waktu hanya 2-3 hari.

Danu Kurniawan tampak ikut menurunkan paket barang dari JNE Cabang Yogyakarta. BERITA DIY/Arfrian Rahmanta

Segendang-sepenarian, Muhammad Ali (27), pemilik toko buku online Mabook dan Tamasya Buku mengamini apa yang dikatakan oleh Amri. Untuk pengiriman ke luar pulau Jawa, JNE bisa diandalkan dibanding perusahaan ekspedisi lainnya.

“JNE banyak promonya, terutama untuk pengiriman ke luar pulau Jawa, sebab ke luar pulau Jawa itu seringkali shipping lebih mahal daripada bukunya,” ucap laki-laki yang kerap dipanggil Maheng tersebut.

Setelah diam beberapa menit, Maheng teringat sejak tahun 2018, agen JNE Kopma UIN SUKA mau menjemput barang dari kosnya. Bilik 3 x 3 yang berjarak 3 kilometer dari Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, kampusnya berkuliah.

“Sejak pertama kali jualan sudah pakai JNE. Agennya mau jemput barang pula. Tak hanya itu, mereka mau menyediakan plastik khusus untuk packingan kita agar tetap aman dari hujan,” demikian kata laki-laki asal Aceh tersebut.

Setelah lulus kuliah pada tahun 2021, hingga saat ini Maheng masih berjualan buku lewat media sosial dan e-commerce. Meski kekinian jasa ekspedisi sudah banyak ragamnya, para pelanggan toko bukunya yang ada di luar pulau Jawa tetap mengandalkan JNE. Ia pikir, hingga tahun 2024 ini, JNE-lah yang dapat menjangkau pengiriman ke seluruh pulau di Indonesia, dibanding jasa ekspedisi lainnya.

Maheng dan Amri berharap, pelayanan JNE bisa lebih baik lagi dalam last mile delivery-nya. Amri menggambarkan bahwa pelacakan resi barang terkadang tidak sesuai dengan kenyataan di lapangan. Terutama saat mengirim paket buku ke luar area Provinsi Yogyakarta.

“Alhasil, sejumlah pelangganku akan langsung mengambilnya di Kantor Cabang JNE terdekat. Padahal, harusnya barang tersebut bisa diantar oleh kurir ke rumahnya,” tandas Amri yang lulus kuliah tahun 2020 tersebut.

Baca Juga: Setlist LAGU di Konser TREASURE Jakarta 2024, Apakah Ada King Kong? Cek Prediksi Lagu yang Dibawakan

Ikhtiar 33 Tahun JNE, Jasa Ekspedisi Asli Indonesia Layani UMKM

Motor kurir yang sedang terparkir di JNE Gunungkidul. BERITA DIY/Arfrian Rahmanta

LEWAT PESAN SUARA, Regional Marketing and Partnership JNE Jateng-DIY, Widiana membenarkan bahwa layanan jemput paket gratis JNE yang paling diminati pelanggan. Layanan tambahan seperti plastik khusus dokumen, kayu, dan bubble wrap gratis tersedia di tiap agen.

“Ya, akan tetapi tergantung pada kesediaan plastik khusus dokumen, kayu, dan bubble wrap pada setiap agen,” begitu kata Widiana saat dihubungi pada Jumat, 21 Juni 2024 via WhatsApp.

Sejak 1990 berdiri, PT Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) mempunyai sejumlah inovasi layanan pengiriman, dari yang paling laris, yakni COD JNE, Super Speed (SS), PESONA (Pesanan Oleh-oleh Nusantara), YES (Yakin Esok Sampai), REG (Reguler), hingga OKE (Ongkos Kirim Ekonomis).

“Untuk toko buku baik online maupun offline,” ucap Widiana. “Bisa memanfaatkan sejumlah layanan yang ongkos kirimnya murah, seperti JTR, Roket, dan promo REG hingga 30 Juni 2024”.

Untuk diketahui, JTR (JNE Trucking) merupakan layanan kirim JNE untuk kiriman paket atau dokumen dengan berat minimal 10 kilogram. Deviana mencontohkan, pengiriman paket 10 kg dari Jogja ke Jakarta hanya bertarif Rp45.000.

Kemudian, layanan Roket merupakan aplikasi yang memudahkan pelanggan untuk mengirimkan paketnya tanpa harus mendatangi gerai agen JNE. Barang sampai tujuan dengan estimasi waktu tidak lebih dari 1-2 jam. Di Jogja, layanan JNE Roket telah tersedia untuk kiriman dalam kota khususnya dengan jarak maksimal 15 km dan berat kiriman maksimal 7 kg.

“Di Jogja, layanan Roket kerap digunakan oleh pihak rumah sakit untuk pengiriman obat. Toko buku juga bisa memanfaatkannya,” ungkap Widiana.

Terakhir, ada promo JNE Reguler “Next Day Delivery Garansi Uang Kembali” yang diberlakukan di JNE seluruh Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta hingga 30 Juni 2024. Promo ini berlaku untuk kiriman dalam kota, dengan dari dan tujuan Kota Jogja, Wates Kulon Progo, Wonosari Gunungkidul, dan Bantul.

Janji JNE: Jika paket tidak dikirimkan tepat waktu, uang ongkos kirim akan dikembalikan ke pelanggan.

“Promo JNE REG Kirim Paket Garansi Uang Kembali tidak ada batasan berat. Ruang kirim hanya di kota-kota yang disebutkan di akun IG JNE Yogyakarta. Klaim garansi uang kembali dilakukan di masing-masing counter JNE, lokasi pengiriman,” tutur Widi.

Baca Juga: Tol Jogja - Solo hingga Purwomartani Ditarget Desember 2024, Kapan Selesai? Ini Progres Pembangunan hingga YIA

***

PADA rentang waktu 2015-2024, ada kemungkinan Danu sempat bertemu dengan Amri di kos A50 Karangmalang UNY dan Maheng di indekos dekat UIN Jogja. Sebagai kurir dan pelanggan JNE. Dalam sembilan tahun yang tak saling mengenal, ketiga tokoh di dua peran yang berbeda ini terkoneksi oleh JNE.

Bulan Maret 2024, Danu diangkat menjadi Leader Delivery JNE Gunungkidul. Lokasi kerja lebih dekat dengan rumah. Mungkin sekarang, pelaku UMKM di wilayah Gunung Api Purba inilah yang menjadi prioritas barunya.

“Saya berharap sih koneksi kurir JNE dan customer, khususnya pelaku UMKM, masih terjaga dengan baik. Makin banyak kalo bisa. Pengiriman cepat, murah, dan sampai dengan aman ke pelanggan,” tutup Danu tampak tersenyum.***

#JNE #ConnectingHappiness #JNE33Tahun #JNEContentCompetition2024 #GasssTerusSemangatKreativitasnya

Artikel ini bagian dari kolaborasi dengan mahasiswa yang tayang di blog pribadi Kompasiana dengan judul “Danu Kurniawan: Sembilan Tahun Berkelana Sleman-Gunungkidul Bersama JNE”.

Editor: Arfrian Rahmanta

Tags

Terkini

Terpopuler