BERITA DIY - Publik beberapa waktu lalu dihebohkan dengan kabar Pulau Jawa yang akan terkena tsunami 20 meter. Kabar ini muncul ke publik setelah beberapa ahli ITB melakukan penelitian perihal tsunami.
Penelitian tentang tsunami 20 meter yang akan menghantam Pulau Jawa ini dilakukan oleh Ron Harris (2017 - 2019), Widjo Kongko (2018), dan yang terakhir oleh tim lintas lembaga yang dipimpin oleh ITB dan didukung oleh BMKG.
Melansir dari Portal Jember, penelitian ini dilakukan untuk mengantisipasi apabila bencana tsunami 20 meter ini menghantam Pulau Jawa.
Artikel Ini Telah Tayang Sebelumnya Dengan Judul:Tsunami 20 Meter Pulau Jawa Bisa Terjadi, BMKG Sebarkan Info Cara Selamatkan Diri dari Tsunami
Baca Juga: Hati-hati dan Waspada, 14 Wilayah Ini Berpotensi Terdampak Tsunami 12 Hingga 20 Meter
“Hasil penelitian tersebut diperlukan untuk menguatkan sistem mitigasi gempabumi dan peringatan dini tsunami,” siaran pers yang ditulis BMKG di akun twitter @infoBMKG.
Pihaknya juga mengungkapkan bahwa potensi gempabumi dan tsunami ini tak hanya di Pulau Jawa saja.
“Mengingat potensi kejadian gempabumi dan tsunami di Indonesia tidak hanya berada di pantai selatan Jawa saja, namun berpotensi terjadi di sepanjang pantai yang menghadap Samudera Hindia dan Samudera Pasifik,” tulis pihak BMKG.
Baca Juga: Peneliti ITB Ungkap Tsunami 20 Meter di Pantai Selatan Jawa Baru Terjadi Jika Syarat Ini Terpenuhi
Demi meredam ketakutan dan kekhawatiran akibat isu bencana tsunami 20 meter di Pulau Jawa, BMKG merilis cara menyelamatkan diri dan tsunami.
1. Sistem Peringatan Dini yang dibangun di BMKG memang disiapkan untuk memonitor dan mengantisipasi kejadian gempabumi dan gelombang tsunami 20 meter.
2. Dalam waktu 3 s/d 5 menit setelah kejadian gempabumi dan sebelum gelombang tsunami 20 meter datang akan ada pemberitahuan melalui SMS, email, website, dan sosial media.
Baca Juga: Waspada dan Hati-hati, Kemunculan Binatang Ini di Pantai, Pertanda Tsunami Dahsyat
3. Dengan penyebarluasan peringatan dini tsunami 20 meter tersebut maka masih tersisa waktu kurang lebih 15 sampai dengan 17 menit untuk proses evakuasi, apabila waktu datangnya tsunami diperkirakan dalam waktu 20 menit.
Menurut BMKG kesiapan Pemerintah Daerah juga sangat penting dalam menyediakan sarana dan prasarana evakuasi dan peta rawan bahaya gempabumi dan tsunami 20 meter.
Jalur dan tempat evakuasi, melaksanakan gladi evakuasi secara rutin, dan menerapkan Building Code standar bangunan tahan gempabumi dan tsunami 20 meter juga penting.
Baca Juga: Soal Prediksi ITB Perihal Tsunami 20 Meter di Pulau Jawa, Segera Perhatikan Mitigasi Bencana
Dengan adanya antisipasi tsunami 20 meter di atas, BMKG berharap masyarakat tidak panik lagi.***(Yunia Permadani Putri E/Portal Jember)