Arti dan Makna Lambang Pancasila yang Menjadi Ideologi Dasar Indonesia

8 September 2020, 14:18 WIB
Garuda Pancasila. /ANTARA/

BERITA DIY - Pancasila yang merupakan idelogi dasar negara Indonesia dilambangkan dengan burung Garuda. Lambang tersebut terdiri dari 17 bulu di masing-masing sayap, delapan bulu di ekor, 19 bulu di pangkal ekor, dan 45 bulu leher.

Jumlah bulu pada burung Garuda memiliki makna tersendiri. Jika disatukan, jumlah itu melambangkan 17-8-1945 atau 17 Agustus 1945 yang menjadi hari kemerdekaan bangsa Indonesia.

Selain itu, burung Garuda Pancasila juga memuat perisai di bagian dada. Perisai itu memiliki empat lambang yang memaknai lima sila Pancasila, yaitu kepala banteng, rantai, pohon beringin, padi dan kapas. Seperti jumlah bulu, lambang pada perisai itu juga memiliki artinya sendiri.

Baca Juga: Kapan Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 8 Dibuka ? Ini Kata Manajemen Pelaksana Kartu Prakerja

Berikut adalah arti dari lambang Pancasila.

Bintang

Lambang bintang warna emas pada perisai berlatar hitam menggambarkan sila pertama, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa. Bintang diartikan sebagai cahaya kerohanian bagi setiap manusia. Bintang tersebut juga menyatakan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa religius dan bertakwa kepada Tuhan YME sesuai kepercayaan masing-masing.

Baca Juga: Penjelasan Lengkap Penyebab Happy Hypoxia, Gejala Baru Pada Pasien Covid-19

Rantai

Lambang rantai kuning berlatar warna merah mencerminkan sila kedua yang berbunyi kemanusiaan yang adil dan beradab. Rantai ini memuat 17 gelang kecil yang saling menyambung. Sambungan itu diartikan sebagai hubungan manusia yang saling membantu. Gelang bentuk persegi melambangkan pria, lalu gelang lingkaran menggambarkan wanita.
Pohon Beringin

Pohon beringin menggambarkan sila ketiga Pancasila yakni Persatuan Indonesia. Pohon beringin tersebut mencerminkan kesatuan dan persatuan di negara Indonesia.

Baca Juga: Daftar Harga Mobil Toyota Bekas di Bawah Rp 100 Juta - September 2020: Yaris hingga Innova

Kepala Banteng

Kepala banteng menjadi cerminan dari sila keempat, yaitu kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan. Lambang ini digunakan karena banteng adalah hewan yang suka berkumpul. Sama seperti manusia, pengambilan keputusan harus dilakukan dengan berkumpul dan musyawarah.

Padi dan Kapas

Padi dan kapas melambangkan sila kelima, keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Kedua lambang itu mencerminkan pangan dan sandang yang merupakan kebutuhan pokok seluruh rakyat Indonesia tanpa melihat status dan kedudukan. Secara keseluruhan, padi dan kapas diartikan sebagai persamaan tanpa kesenjangan apapun.***

Editor: Resti Fitriyani

Sumber: Berita DIY

Tags

Terkini

Terpopuler