Penyebab Suhu Panas di Indonesia Akhir-akhir Ini, Simak Penjelasan BMKG: Bukan Fenoma Gelombang Panas

11 Mei 2022, 19:00 WIB
Ilustrasi - penyebab suhu panas yang terjadi di Indonesia akhir-akhir ini, berikut penjelasan BMKG yang pastikan itu bukan fenomena gelombang panas. /PEXELS/Tom Fisk

BERITA DIY - Berikut penyebab suhu panas yang terjadi di Indonesia akhir-akhir ini serta penjelasan dari BMKG.

Belakangan ini masyarakat di sejumlah wilayah di Indonesia mengeluhkan suhu panas yang tidak seperti biasanya.

Udara panas yang dirasakan tidak hanya terjadi pada siang hari, tetapi juga terjadi pada malam hari.

Baca Juga: Adakah Fenomena Gelombang Panas di Indonesia Menurut BMKG Hari Ini Jadi Alasan Cuaca Panas 1-7 Mei 2022?

Melalui akun Instagram resminya, BMKG memberikan pejelasan mengenai penyebab suhu panas yang terjadi di sejumlah wilayah Indonesia.

Berdasarkan data hasil pengamatan BMKG, suhu maksimum terukur selama periode tanggal 01 – 07 Mei 2022 berkisar antara 33 - 36.1 °C dengan suhu maksimum tertinggi hingga 36.1 °C terjadi di wilayah Tangerang-Banten dan Kalimarau-Kalimantan Utara.

Suhu maksimum tertinggi di Indonesia pada bulan April selama 4-5 tahun terakhir sekitar 38.8°C di Palembang pada tahun 2019, sedangkan di bulan Mei sekitar 38.8 °C di Temindung Samarinda pada tahun 2018.

Baca Juga: Penjelasan BMKG soal Cuaca Panas di Indonesia: Penyebab, Suhu Tertinggi, sampai Kapan dan Apa Gelombang Panas?

BMKG menjelaskan, fenomena suhu udara panas yang terjadi pada siang hari tersebut dipicu oleh beberapa hal sebagai berikut :

1. Posisi semu matahari saat ini sudah berada di wilayah utara ekuator yang mengindikasikan bahwa sebagian wilayah Indonesia akan mulai memasuki musim kemarau, dimana tingkat pertumbuhan awan dan fenomena hujannya akan sangat berkurang, sehingga cuaca cerah pada pagi menjelang siang hari akan cukup mendominasi.

2. Dominasi cuaca yang cerah dan tingkat perawanan yang rendah tersebut dapat mengoptimumkan penerimaan sinar matahari di permukaan Bumi, sehingga menyebabkan kondisi suhu yang dirasakan oleh masyarakat menjadi cukup terik pada siang hari.

Baca Juga: Gejala Hipotermia dan Cara Mengatasinya, Cegah Penurunan Suhu Tubuh dengan Cara Ini

BMKG juga mengatakan bahwa suhu panas terik yang terjadi di wilayah Indonesia bukan fenomena Gelombang Panas. Menurut WMO (World Meteorological Organization) , Gelombang Panas atau dikenal dengan "Heatwave" merupakan fenomena kondisi udara panas yang berkepanjangan selama 5 hari atau lebih secara berturut-turut dimana suhu maksimum harian lebih tinggi dari suhu maksimum rata-rata hingga 5°C atau lebih.

Fenomena gelombang panas ini biasanya terjadi di wilayah lintang menengah-tinggi seperti wilayah Eropa dan Amerika yang dipicu oleh kondisi dinamika atmosfer di lintang menengah.

Sedangkan yang terjadi di wilayah Indonesia adalah fenomena kondisi suhu panas/terik dalam skala variabilitas harian.

Baca Juga: 5 Makanan dan Minuman yang Baik Dikonsumsi untuk Mengatasi Dehidrasi

BMKG pun mengungkapkan bahwa masyarakat diminat meningkatkan kewaspadaan terhadap kondisi suhu panas/terik pada siang hari yang kemungkinan masih terjadi hingga pertengahan Mei.

Dengan kondisi tersebut, BMKG menghimbau kepada masyarakat untuk senantiasa menjaga kondisi stamina tubuh dan kecukupan cairan tubuh terutama bagi warga yang beraktifitas di luar ruangan pada siang hari.

Bagi masyarakat yang hendak memperoleh informasi cuaca terkini, BMKG membuka layanan informasi cuaca 24 jam, yaitu melalui:

Baca Juga: Ciri-ciri Terkena Hipotermia, Berikut Penyebab Tubuh Kehilangan Panas dan Cara Pencegahan yang Tepat

- laman resmi https://www.bmkg.go.id
- media sosial Instagram dan Twitter @infoBMKG
- aplikasi iOS dan android "Info BMKG"
- atau dapat langsung menghubungi kantor BMKG terdekat

Demikian penyebab suhu panas yang terjadi di Indonesia akhir-akhir ini serta penjelasan dari BMKG.***

Editor: Bagus Aryo Wicaksono

Tags

Terkini

Terpopuler