Dunia Gempar! Guru di Prancis yang Dibunuh Gara-gara Karikatur Nabi Muhammad Ternyata Difitnah

- 10 Maret 2021, 12:11 WIB
Ilustrasi. Dunia Gempar! Guru di Prancis yang Dibunuh Gara-gara Karikatur Nabi Muhammad Ternyata Difitnah.
Ilustrasi. Dunia Gempar! Guru di Prancis yang Dibunuh Gara-gara Karikatur Nabi Muhammad Ternyata Difitnah. /Pixabay/niekverlaan

BERITA DIY - Dunia tengah digemparkan dengan terkuaknya fakta bahwa guru sejarah di Prancis Samuel Paty yang dibunuh pada Oktober 2020 lalu karena dianggap menunjukkan kartun Nabi Muhammad SAW, ternyata adalah korban fitnah.

Fakta itu terkuak setelah seorang siswi yang sebelumnya mengatakan bahwa guru sejarahnya itu telah menunjukkan sebuah karikatur Nabi Muhammad SAW di dalam kelas mengakui bahwa dirinya telah berbohong.

Kasus menyedihkan itu berawal dari seorang siswi berusia 13 tahun yang diskors karena berulang kali tidak masuk sekolah. Agar ayahnya tak tahu bahwa ia sedang diskors, gadis itu lantas mengarang cerita.

Baca Juga: Kabar Duka Datang dari Mantan Ketua MK Jimly Asshiddiqie, Ibunda Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto Meninggal Dunia

Siswi itu mengatakan kepada ayahnya bahwa guru sejarahnya yang bernama Samuel Paty telah menunjukkan kartun Nabi Muhammad di kelas kepada para muridnya.

AFP melaporkan, berdasarkan pernyataan pengacaranya Mbeko Tabula, pada waktu yang disebutkan siswi itu, si siswi tidak hadir di kelas karena menurut pengakuannya semua murid muslim pada pelajaran tersebut diminta untuk keluar kelas.

Siswi tersebut juga mengaku bahwa perkataannya tentang hal itu karena ia mendapatkan tekanan dari temannya.

Setelah mendengar cerita dari siswi yang dilaporkan memiliki riwayat masalah perilaku itu, ayahnya yang bernama Brahim Chnina asal Maroko, lantas marah dan memebagi video online di Facebook, di mana ia mendesak warganet untuk mengajukan keluhan kepada pihak berwenang.

Baca Juga: Ingin Bebaskan Korupsi dalam Setahun jika Jadi Presiden, Fahri Hamzah: Kalau Nggak Percaya Angkat Saya

Setelahnya, ayah siswi itu mengadu kepada pihak sekolah dan polisi dengan menuduh bahwa Paty bersalah atas perbuatannya dan memicu tuduhan Islamofobia di sekolah tempat ia mengajar.

Sementara itu, video Brahim Chnina yang beredar secara online memicu kemarahan di media sosial. Salah satu bentuk kemarahan itu ialah ancaman pembunuhan terhadap Paty.

Seteah terjadi kehebohan di dunia maya akibat pernyataan ayah siswi tersebut, tepatnya sepuluh hari setelah kebohongan siswi itu, sang guru Samuel Paty tewas dibunuh dengan cara dipenggal kepalanya oleh pria asal Chechnya bernama Abdullakh Anzorov yang berusia 18 tahun. Pelaku pembunuhan sendiri juga tewas setelah ditembak polisi.

Baca Juga: Nino Tes DNA, Al Segera Bongkar Makam Roy? Bocoran Ikatan Cinta Hari Ini 10 Maret 2021

Dikutip dari Pikiran Rakyat Rabu, 10 Maret 202, Kematian Paty sempat mengirimkan gelombang kejutan ke seluruh Prancis dan menyalakan kembali ketegangan di negara itu karena pemisahan yang ketat antara gereja dan negara bagian.

Tak sampai di situ, Presiden Prancis Emmanuel Macron yang membela sang guru karena alasan kebebasan berekspresi memicu protes massal dan pemboikotan terhadap barang-barang Prancis di banyak negara dengan penduduk mayoritas Muslim.***

Editor: Adestu Arianto

Sumber: Pikiran Rakyat AFP jpost


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah